Irene tak tau, entah dosa apa yang pernah ia perbuat hingga tuhan menghukum nya.
Ia, gadis biasa-biasa saja tiba-tiba menjadi umpan Mariam yang akan mati karna tipu muslihat pemeran utama.
Ingin sekali Irene menjerit.
Tapi untung nya ia adalah Ir...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Enggak, Irene bakal pergi sama aku ke sekolah, "ucap Dylan kekeh
"Apaan? Enggak enggak enggak, aku tuh satu sekolah sama Irene, jadi wajar kalau Irene pergi sama aku, "ucap Ganendra tak mau kalah
"Aku adalah kakak tertua, jadi Irene akan pergi sama aku, "ucap Achazia tegas
Oh yah setelah selesai sarapan kelima putra keluarga Rodriguez itu berebut untuk mengantar adiknya yaitu Irene pergi ke sekolah dan ini sudah lewat 30 menit setelah selesai sarapan.
"Kalau aku enggak salah ingat, perusahaan kakak itu memiliki arah yang berbeda dari sekolah Irene, "Altezza juga tak ingin kalah
Ke empat saudara itu terus berdebat, "kakak kakak sekalian, aku dan Irene satu arah dan kami akan pergi ke sekolah. Jadi yang paling cocok pergi bersama Irene adalah aku, "ucap Ganendra
"Itu mah namanya kamu mau memonopoli Irene sendirian, "ucap Altezza tajam.
"Aku setuju dengan Altezza, "ucap Achazia dengan cepat.
"Aku juga setuju, "ucap Dylan
Daviandra dengan tenang makan, makanan nya membiarkan saudara-saudaranya itu berdebat.
Xavier menatap putra ke empatnya, ia bertanya-tanya apa putra nya itu tidak menyayangi Irene karna dia tidak ikut berdebat bersama putranya yang lain.
Daviandra yang merasakan tatapan dari Ayahnya, langsung menatap ayahnya dengan tanda tanya.
"Ayah heran sama kamu, kenapa kamu enggak sama kaya saudara-saudara mu ya lain? "Tanya Xavier kepo
Daviandra sedikit tersenyum, lalu melihat Irene yang tampaknya frustasi karena ulah ke empat saudaranya yang lain.
"Kemarin aku udah ngehabisin banyak waktu sama dia, "ucap Daviandra santai.
"Udah, "Dylan berseru, ia menatap adiknya Irene yang tampaknya frustasi.
"Dwk, gimana kalau kamu ikut sama aku aja "tawar Dylan
"Dylan, "Achazia menatap Dylan tajam, "kakak sudah bilang, Irene akan ikut ke mobil kakak dan kakak yang akan mengantarnya, "ucap Nya tegas
"Kak, aku akan pergi ke salah satu cabang restoran ku dan kebetulan restoran ku itu dekat dengan sekolah Irene, jadi Irene ikut dengan ku, "ucap Altezza tak mau kalah
Dylan menatap kedua saudara nya itu, "kalau begitu Irene akan pergi dengan ku, lokasi syuting ku tak jauh dari sekolah Irene, "
"Hei, aku yang paling cocok, karna aku dan Irene satu sekolah, "ucap Ganendra tersenyum penuh kemenangan
Ia percaya diri jika dia yang akan berangkat bersama Irene ke sekolah.
"Sudahlah kalian ini, apa kalian tidak malu dengan adik kalian. Bagaimana bisa kalian bertengkar seperti anak kecil, "ucap Xavier yang kasihan melihat putri menatap nya dengan wajah meminta tolong.
