Prolog.

241 129 36
                                    

sebelum baca jangan lupa follow, vote&coment yaa⋆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebelum baca jangan lupa follow,
vote&coment yaa⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚
jangan lupa mampir juga ig ku
@doumzee

‎⊹𓈒ʿʿ🏠୭𝅄᮫

Kesekian kalinya Sendu merasa jengkel sedari kemarin ada kertas di bawah kolong meja yang ia tempati, di dalam kertas itu terdapat nama lengkap diri nya. Sejak kapan orang lain selain teman sekelasnya mengetahui nama lengkap nya padahal statusnya sebagai siswa baru dan santri baru di dalam Pondok Pesantren itu.

"Dari siapa ya ini? perasaan dari kemarin ada di kolong meja gua mulu, di bilang bukan tertuju ke gua tapi ini ada nama gua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari siapa ya ini? perasaan dari kemarin ada di kolong meja gua mulu, di bilang bukan tertuju ke gua tapi ini ada nama gua. Mau nanya ke anak-anak kelas juga ga enak yang ada nanti di kata sok kecantikan atau ga di kata gua yang buat sendiri", gumam Sendu dalam diam.

"Ya udah deh nanti gua buang aja lagi, maaf ya bukan ga ngehargain pemberian orang lain.
Tapi beneran gua ga mau masalah ini jadi panjang."

"Lagian, lo jadi cowok cupu banget sih
Kenapa ga sampein aja langsung? kenapa
harus sok misterius gini? sengaja bikin gua kepo? udah mah tulisan lo kayak lagi sambil
merem gua ga bisa bener-bener ngebaca tau ga!", gumam nya terakhir kali.

Rasa greget tak tertahan dalam diri Sendu lagi dan lagi kertas di bawah kolong mejanya berulah, membuat bertanya-tanya mengelilingi benak nya.
Sudah kesekian kali pula, ia merobek lalu membuang kertas tersebut hanya karena tidak ingin orang lain menduga yang tidak-tidak perihal kertas itu, apalagi sebagai santri dan murid baru disana.

Kabut Dan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang