Sendu Coraline Askara, seorang perempuan mempunyai luka yang di dekap sendiri tanpa siapapun yang benar-benar mengetahui nya,
apa yang terjadi pada dirinya di dalam Pondok Pesantren yang pernah ia tempati tahun silam.
Menyembunyikan rasa sakit serap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sendu hanya membatu ia masih terngiang-ngiang dengan respon pria itu, tadi siang. Karena, kamu orang pertama yang bisa buat aku jatuh cinta di Pondok Pesantren yang kita tempati. Iya.. kamu Sendu Coraline Aksara.
Mau prasangka dia bohong pun, tanda-tanda nya tidak ada. Sikapnya kepada Sendu memang sedari awal bertemu seperti suka. Sampai-sampai tidak terhitung sebarapa banyak pria itu menolong Sendu.
Notifikasi handphone, Instagram. Khalid Bumi Al-baihaqqi.
Ra, besok saya ingin ketemu kamu boleh? Ada suatu hal yang ingin saya sampaikan.
Gadis itu langsung beranja dari kasur untuk mengambil handphone nya yang berada di meja belajar.
Sendu menghela nafas panjang setelah melihat notifikasi di handpone nya, setiap detik pria itu ada saja gebrakan nya yang membuat Sendu terkejut. Ia tidak langsung membuka room chat pria itu, ingin memberi jeda dulu. Sendu bingung harus menjawab apa. Padahal besok ia ingin pergi bersama teman-teman nya.
Notifikasi handphone, Instagram. Khalid Bumi Al-baihaqqi.
1. Ra, besok saya ingin ketemu kamu boleh? Ada suatu hal yang ingin saya sampaikan 2. Pliss raa. Saya ingin ngobrol 4 mata, sama kamu. 4. Kapan lagi coba? Emang kita di Pondok bisa? 5. Ketahuan ngobrol sama santri putra aja di catat kan sama keamanan. 6. Maaf, ra saya spam Saya tau kamu baca pesan ini di notifikasi. Tapi bingung mau jawab apa.
Sendu menapok dahinya. "Kalau gua tolak kasian nanti." Ia lalu membuka room chat pria itu untuk membaca dan membalas. Karena sedari tadi, hanya membaca lewat notifikasi saja.
Room chat Instagram. Khalid Bumi Al-baihaqqi & Sendu Coraline Aksara
Ra, besok saya ingin ketemu kamu boleh? suatu hal yang ingin saya sampaikan
Pliss raa. Saya ingin ngobrol 4 mata, sama kamu.
Kapan lagi coba? Emang kita di Pondok bisa?
Ketahuan ngobrol sama santri putra aja si catat kan sama keamanan.
Maaf, ra saya spam Saya tau kamu baca pesan ini di notifikasi. Tapi bingung mau jawab apa.
