Perpulangan.

30 22 1
                                    

Setelah acara perkumpulan seluruh santri putra dan santri putri, saat usai sholat subuh berjamaah di musholla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah acara perkumpulan seluruh santri putra dan santri putri, saat usai sholat subuh berjamaah di musholla.
Dengan di iringi ceramah sang kyai, hari terakhir di tinggalkan anak-anak nya selama satu minggu.

Di tegaskan jam delapan pagi. Sudah rapih, semua yang mau di bawa dan apa yang tidak mau di bawa. Di harapkan tidak ada yang tertinggal sehingga tidak ada siapapun yang balik ke Pondok Pesantren saat perpulangan seluruh santri putra maupun putra.

Sendu, berniat untuk membawa beberapa  gamis dan kerudung saja. Tak ingin bawa banyak, sabab di rumah nya sudah banyak milik dirinya.
Apalagi, yang menjemput dirinya untuk ke jakarta adalah saudara dari Papah nya.
Bukan kedua orangtuanya.

Biasa di sebut dengan Sendu yaitu, Bibik Tita dan Paman Yanto.
Keduanya sangat baik kepada Sendu.
Saat kedua orang tuanya berhalangan hadir saat pembagaian rapot, mereka yang mengganti.

‎⊹𓈒ʿʿ🏠୭𝅄᮫    

"Akhirnya menghebus udara rumah, nanti."
Ucap Sendu saat berada di luar asramanya yang sudah banyak orang.
Melihat semua santri putri yang sangat excited.

Siapa sih yang gak excited, pulang ke rumah nya saat mondok?hihi
Jangan kan sampai rumah. Baru sampai luar Pondok Pesantren aja rasanya udah senang banget.

Sendu mencari-cari keberadaan sang bibik dan paman nya.
Yang sedari tadi tidak melihat, sedangkan semua santri sudah bersama seseorang yang di jemput untuk pulang ke rumahnya.
Gadis itu berfikir, mungkin sedang mencari parkiran mobil. Karena, paman nya bilang kalau ingin langsung membawa Sendu ke jakarta.
Jadi, menjemput langsung pakai mobil.

Sendu menghampiri depan kantor yang dekat dengan perjalanan parkir nya mobil.
Akan tetapi, sama sekali tak melihat mobil milik paman nya itu.
Sendu terlihat murung, ia takut kalau paman dan bibiknya lupa kalau hari ini adalah perpulangan para santri di Pondok Pesantren nya.

"Sendu? kamu di suruh kesana sama bik Tita sama man yanto", suruh seorang laki-laki yang tiba-tiba menghampiri dirinya.

Sendu hanya mengkerutkan, ia tidak kenal dengan pria itu. Mengapa, pria itu kenal dengan dirinya.
Tapi, sudahlah itu tidak penting yang penting saat ini ia bisa bertemu dengan bibik dan paman nya.

"Dimana?" tanya Sendu sembari mengkerutkan kening.

Pria itu tersenyum tipis, lalu membalas kerutan keningnya kepada Sendu. "Ikutin aku aja, dari pada nanti nyasar."

Sendu meangguk paham.

Sendu, berjalan di belakang  pria itu mengikuti jalannya. Setelah sampai dan melihat sang bibik dari jauh, gadis itu langsung berlalu kencang untuk memeluk.

Kabut Dan LautTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang