duapuluh; Terima kasih.

188 20 1
                                    

"... Bangunlah..."

Jeongguk tersentak dari kekosongan yang menghinggapinya. Mengira-ngira sudah berapa lama ia terbaring di bawah tangga. Lirikannya ke sekitar ruangan besar lantai satu rumah Taehyung yang tampak tidak ada tanda-tanda keanehan dengan lampu-lampu yang terang benderang.

Jeongguk melongok pada lantai atas. Tidak ada siapapun, bahkan seorang pria dengan pisau yang tampak akan menghujamnya dengan tusukan.

Bangkit berdiri, Jeongguk berlari menaiki anak tangga dengan cepat. Membuka pintu kamar Taehyung yang nihil keberadaan si empu kamar. Taehyung tidak ada di kasurnya.

"Sial sial sial."

Menggeram emosi, merasa bahwa dirinya telah dipermainkan oleh makhluk tak kasat mata yang menghantui rumah ini. Jeongguk merasa harus membawa Taehyung untuk pergi dari sini.

Namun, dimana? Kemana ia harus mencari?

Jeongguk teringat bahwa Taehyung pernah membicarakan perihal tatar atau penataran, seperti dimensi waktu yang bisa membawa seseorang ke dimensi dimana bukan tempat manusia tinggal.

Jeongguk bingung sendiri, bagaimana pula caranya ia bisa berpindah ke tatar lain, selama ia tidak seperti Taehyung yang istimewa?

Ditengah kekalutannya, Jeongguk berbalik badan hendak keluar dari kamar namun ia terkesima.

Di hadapannya saat ini.

Berdiri sosok figur perempuan berambut panjang yang pernah dilihatnya tempo hari lalu, di teras rumah Taehyung dan di ujung lorong kamar orang tuanya.

"Dimana Taehyung?"

Jeongguk langsung menyalak ketus, kalimatnya dingin disertai tatapan tidak bersahabat.

Perempuan tersebut menggeram, Jeongguk berfikir ia telah membuatnya marah namun sama sekali Jeongguk tak gentar. Sosok itu mengangkat kepalanya yang sejak tadi merunduk, lingkar hitam dibawah matanya tampak terlihat sangat mengerikan, dengan bibir pucat disertai darah disudut yang mengering.

"Kutanya, dimana Taehyung? Dimana kau menyembunyikannya? Kau apakan dia? Jangan membuatku mengulang kalimatmu, tidak akan kubiarkan kau menyentuh seinci pun jiwanya yang kau incar."

Lagi, perempuan itu menggeram.

Kali ini lebih keras dan penuh sarat akan marah, matanya melotot hingga buat Jeongguk mundur selangkah.

Dari balik tubuh yang tembus pandang itu, Jeongguk melihat satu figur yang berdiri di ambang pintu. Jeongguk amat mengenalnya.

Itu Taehyung.

Jeongguk baru saja akan bernafas lega, namun kelegaan itu tak sampai ia rasakan tiga detik karena setelahnya sebuah bayangan hitam besar melingkupi tubuh Taehyung yang berdiri pucat pasi. Sorot matanya tampak tidak ada kehidupan sama sekali. Taehyung tampak membuka mulut, namun suara yang dikeluarkan tanpa tercekat.

Jeongguk melotot saat bayangan hitam tersebut berubah perlahan, menjadi sosok menyerupai manusia namun dengan dua tanduk di kedua sisi kepalanya, tersenyum dengan wajah terkelupas, melingkari leher Taehyung dengan jari-jarinya yang berkuku tajam dan panjang. Mencekiknya.

Sosok itu, Minjae. Kim Minjae.

Menyeringai sarat akan kemenangan pada Jeongguk.

"Taehyung!"

Jeongguk berteriak kuat, namun badannya membeku ditempat.

Memaki sekencang-kencangnya saat melihat Taehyung tampak keluarkan darah dari matanya menggantikan air mata, ketika lehernya terlihat dicekik dengan kuat.

𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang