tujuh; Hanya Sekilas.

2.6K 337 6
                                    

Warn;
Chapter paling singkat.
Typo dan dia menyertaimu.

____________________

"Pagi Hyung."

"Pagi."

Setelah kejadian malam tadi yang membuatnya tidak bisa tidur kembali dan berakhir melotot hingga pagi, Taehyung bersikeras membawa dirinya bangun untuk bersekolah. Paginya mendapati figur tetangganya yang sudah menunggu di depan pagar. Menampilkan cengiran yang lebar, sangat bertolak belakang dengan Taehyung yang menekuk wajahnya dengan kantung mata yang sudah mirip seperti panda.

Minjae menatapnya dengan alis yang menyatu.

"Taetae Hyung sakit? Kau terlihat seperti nenekku yang berusia sembilan puluh tahun, Hyung tidak tidur semalaman?" tanya Minjae, sembari menempelkan punggung tangannya pada dahi Taehyung, sedangkan si empu hanya mengedikkan bahu. Menepis pelan tangan pemuda yang lebih muda darinya tersebut.

"Hanya insomnia," Taehyung mengernyit heran ketika melihat motor yang dibawa Minjae. Motor kopling. "Kau mengganti motormu? Kurasa kemarin masih yang matic."

Cengiran Minjae lagi-lagi keluar. "Yeah, motor itu sedang di bengkel sekarang, kemarin aku tidak sengaja menabrak tiang karna kebanyakan melamun."

"Ceroboh, terluka dimana?"

"Untungnya tidak ada luka parah Taetae Hyung, hanya kakiku saja yang tergores sedikit dan memar di lutut, selebihnya baik-baik saja, hehe."

"Sudah di obati?"

Minjae mengangguk. "Ibuku mengobatinya kemarin setelah ia puas menarik telingaku dan setelah mengataiku nakal."

"Ibumu sudah melakukan hal yang benar, ingatkan aku untuk berterima kasih pada beliau. Ayo berangkat."

"Siap laksanakan Taehyungie Hyung!"

"Kemarin Taetae, sekarang Taehyungie. Besok besok kau akan memanggilku apa?"

"Eum... Sayang?"

Pagi Taehyung dihiasi mata panda dan juga teriakan Minjae saat Taehyung sengaja menarik rambut tetangganya begitu kuat.

____________________

"Jadi, hewan tersebut termasuk dalam kategori jenis vivipar, karena mereka termasuk dalam..."

Taehyung menopang dagunya dengan satu tangan, sedangkan matanya memandang malas pada guru biologi yang tengah menjelaskan pelajaran. Disampingnya, Jimin juga tengah asik menulis dibuku tulisnya, sejenak Taehyung tadinya mengintip apa yang ditulis oleh teman sebangkunya yang terlihat sibuk sendiri, ia kira Jimin tengah menulis rangkaian catatan atau rangkuman materi yang tengah disampaikan. Namun ekspektasinya harus hancur lebur, ketika Taehyung mendapati Jimin menulis mengenai rencana pergi liburan untuk bulan depan. 

"Lalu mereka bisa berkembang melalui..."

Taehyung melirik jam yang melekat di dinding kelasnya. Sudah jam delapan lewat empat puluh menit. Kika dihitung masih ada sekitar dua puluh menit lagi untuk jam istirahat pertama. Taehyung lalu kembali memfokuskan pandangannya ke depan.

Dan hal berikutnya membuat pemuda tersebut sontak tersentak, saat melihat dengan sekilas sebuah sosok melintas di depan kelasnya.

Tepat ketika gurunya tengah menulis di papan tulis, bayangan tersebut lewat dalam sekali kejapan matanya, meninggalkan rasa dingin yang mencekam. Meninggalkan memori tentang rupa sosok yang terekam amat sangat jelas di ingatan Taehyung.

Sosok anak kecil. Sekitar sepuluh tahun. Memakai gaun merah selutut. Rambut menjuntai panjang. Tersenyum teramat lebar, menampilkan bagian dalam mulutnya yang belumuran darah tanpa ada satupun gigi disana.

Taehyung hanya berharap, ia tidak pingsan lagi setelah ini.

____________________

[...]

𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang