Taehyung melepaskan seatbelt dan membuka pintu mobil, mengabaikan perkataan sang ayah yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjemput Taehyung nanti ketika pulang sekolah.
Taehyung tidak peduli.
Ia sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri sejak lama, lagipun jika bukan karena sang ayah yang tadi pagi tidak memaksanya berangkat bersama, Taehyung sudah pasti pergi ke sekolah barunya sendiri dengan naik bus.
Tidak ingin memikirkannya lebih lanjut, dirinya berjalan masuk ke sekolah baru. Menyusuri koridor yang tampak ramai oleh anak-anak lainnya, tidak sedikit yang menatap ke arah Taehyung dengan tatapan bertanya, walau beberapa ada juga yang hanya acuh, tidak peduli.
Karna sudah terbiasa, Taehyung berjalan dengan tenang.
Matanya berpendar, mencari-cari ruangan bertuliskan 'ruang guru' karena itu yang kini menjadi tujuannya sebelum memasuki kelas.
Dapat.
Taehyung menemukannya ketika ia melewati ruang yang bertuliskan 'osis'.
Segera mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke dalamnya.
____________________
"Perkenalkan, ini Taehyung, yang akan menjadi teman baru kalian, perlakukanlah dengan baik."
"Ya, ssaem."
"Silahkan duduk disana, Taehyung."
Taehyung berguman terimakasih dan melangkah pelan, menuju tempat duduk barunya yang berada di barisan kedua dari belakang, bersama dengan seorang pria berambut pirang yang tersenyum ramah saat Taehyung menghampiri.
"Hai."
Taehyung hanya mengangguk sekilas.
Ia tidak biasa bicara dengan orang asing, termasuk pemuda tersebut. Jadi, Taehyung memilih untuk bersikap acuh, seperti yang ia biasa lakukan ketika pertama kali menjadi murid baru.
"Aku Park Jimin, kau?"
Taehyung melirik.
"Aku yakin kau mendengar jelas apa yang dikatakan ssaem mengenai namaku."
"Owh," pemuda itu terkekeh pelan, membuat matanya tinggal segaris. "Maaf, basa-basiku sangat basi ya? Mungkin kau bisa menyebutkan nama margamu?"
"Kim Taehyung."
"Hoo." Jimin membulatkan mulutnya.
Saksama ditatapnya wajah Taehyung dari samping, anak baru itu terlihat menarik walaupun ekspresi yang dikeluarkan hanyalah datar.
Bulu matanya lentik, hidung mancung dan bibir merah muda yang penuh itu.
Jimin tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona dalam pandangan pertama.
"-Jimin, Park Jimin."
"Ya?"
Jimin tersentak dari lamunan, Taehyung masih menatapnya datar, namun sekarang sembari menunjuk ke depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV]
HorrorMereka menyebutku si istimewa Kim Taehyung. Saat kejadian itu, hidupku seolah seperti deretan mimpi buruk. ____________________ ◎ 28/07/2018 #33 horror ____________________ bts yaoi. baku. vottom area. indigo!au. © Nam, 2018