empatbelas; Mengetahui.

1.8K 275 13
                                    

"Taehyungie?"

"... Se-Seohyun Noona?"

Selepas Taehyung memanggil nama tersebut, tengkuknya serasa ditiup, dingin dan membuatnya bergidik ngeri. Patah-patah ia menoleh ke belakang, lalu merutuki pilihannya.

Dalam gelap, sesuatu tampak merangkak mendekat ke arahnya, samar-samar Taehyung tau itu seorang wanita yang dihiasi rambut nan panjang dengan posisi kaki dan tangan yang tidak wajar. Seperti terbalik dengan kepala dan badannya dalam posisi normal.

"Jangan." bisik Taehyung, ia ketakutan setengah mati, merasakann lelah luar biasa. "Kumohon, hentikan ini. Jangan ganggu Jihoon juga, dia tidak terlibat apapun, kumohon, hentikan."

Setelahnya lampu perpustakaan menyala, taehyung hampir menangis saking leganya. Ia melirik ke belakang, terlihat Jihoon duduk dengan kedua tangan menutup erat kedua telinga. Badan yang gemetar dan bibir yang sedikit terisak, Taehyung mendadak sangat iba melihatnya.

Segera dirinya hampiri Jihoon.

"Jihoon? Kau oke?" Taeehyung bersuara lirih dan pelan, ia seperri tidak dapat berbicara banyak karena tenaganya seakan direnggut dari badannya sejak lampu mati tadi.

"Taehyung..." Jihoon perlahan mengangkat wajahnya, menatap pada Taehyung. "Taehyung kau... kau pasti juga bisa, kan?"

Taehyung mengernyit bingung. "Maksudmu?"

"Kau... kau bisa melihat mereka. Tidak, bukan hanya melihat, tapi juga bisa memasuki tatar mereka dan bicara dengan mereka. Kau sudah ditandai Kim Taehyung, mereka sudah menginginkan hal itu darimu sejak lama."

"Kau bicara apa? Ditandai bagaimana? Apa yang mereka inginkan?"

Jihoon menatapnya dalam. "Mereka menginginkannya, Taehyung... jiwamu. Mereka akan mengambilnya. Cepat atau lambat, kau benar-benar dalam bahaya besar."

____________________

"Ini lucu sekali. Si pendek itu mencari-cari kau ke sekeliling sekolah, bahkan membuat hipotesis yang tidak masuk akal tentangmu yang membuatku jengah dan meninggalkannya sendirian."

Jeongguk mendaratkan bokongnya pada bangku taman belakang sekolah. Di samping Taehyung yang tidak menjawab. "Tapi malah aku yang menemukanmu di sini, padahal aku tidak sedang mencarimu. Kebetulan yang tidak disangka-sangka."

Masih tidak jawaban dari orang disampingnya, jeongguk melirik. "Hei, kau baik spike?"

"Taehyung."

"Baiklah baik, Taehyung, kau kenapa? Ada masalah? Kau tidak seperti tadi pagi, bibirmu juga terlihat pucat." Jeongguk dengan santai menyentuh dahi taehyung yang tertutup poni. "Tidak panas, sih, tapi juga lumayan hangat."

"Apa-apaan kau." Taehyung menepis tangan Jeongguk dengan galak diiringi dengusan. "Aku tidak sakit, hanya ada sesuatu hal mengejutkan yang membuatku berpikir apakah aku masih waras atau tidak sekarang."

"Kenapa begitu? Memangnya hal mengejutkan apa yang telah kau ketahui?"

Taehyung menoleh untuk menatap jeongguk, ia menghela nafas kasar dan mengalihkan pandangan. "Percayalah Jeon Jeongguk, ini diluar nalar manusia. Aku ragu kau bisa percaya ini atau tidak—"

"Seperti seorang wanita muda yang ada di rumahmu waktu aku mengantarmu itu?"

Reflek taehyung menbuat lehernya berbunyi krek pelan dan nyeri luar biasa, tapi tidak dipedulikannya karena ucapan jeongguk membuatnya terkejut. "Bagaimana kau?"

"Ya, aku melihatnya, dari ekspresimu itu aku tebak ada hubungannya dengan hal mengejutkan yang kau bilang tadi, apa jangan-jangan itu yang ada dipikiranku juga?"

"Memangnya apa yang ada dipikiranmu?"

"Seseorang memberitahumu sesuatu, tentang mereka dan beberapa hal lainnya. Seperti sesuatu yang mengejutkan bagimu tentang mereka yang," Jeongguk menatap Taehyung, agak ragu melanjutkan namun ia juga tidak bisa terus menyembunyikannya dari Taehyung. "Mereka yang menginginkan sesuatu, menginginkan jiwamu, Taehyung."

Hening.

"Jeongguk." Taehyung memanggil, suaranya lirih dan terdengar rapuh, putus asa. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa yang harus kulakukan untuk mempertahankan jiwaku agar mereka tidak mengambilnya? Aku lelah, sangat lelah, semua ini seolah membunuhku secara perlahan."

"Mungkin, Taehyung, aku bisa membantumu."

____________________

A/N
Ya ampun, makin aneh aja nih cerita. Hehe. Semoga ga bosen sama indigo yaaa, terimakasih dan maaf karna sudah menghilang, hehe. Enjoy.

𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang