dua; Mereka.

5.6K 504 41
                                    

Sepuluh tahun silam.

"Taetae ingin bermain bersama bunda."

Kim Taehyung kecil yang masih berumur tujuh tahun menarik-narik pakaian ibundanya. Memberikan puppy eyes yang semua orang pasti tidak tahan melihatnya karna gemas.

Sang ibunda tersenyum kecil, ingin menemani sebenarnya, tapi sekarang ia sudah terlambat untuk pekerjaannya. Wanita cantik itu berjongkok, menyamakan dirinya dengan tinggi badan Taehyung.

"Taetae, bunda tidak bisa bermain sekarang karena bunda harus segera pergi. Taetae main bersama bibi Yoora dulu, ya? Nanti kalau bunda sudah pulang, kita bermain bersama."

Ia mengelus rambut anaknya dengan lembut, sedangkan Taehyung sudah memasang wajah ingin menangis.

"Tapi bunda selalu pulang ketika Taetae sudah tidur, lalu esoknya pergi kembali dan begitu seterusnya," berkata lirih, anak itu mencengkram bagian bawah bajunya dengan erat. "Taetae rindu bermain bersama bunda."

Jika saja tidak ada pertemuan penting atau apapun yang menyangkut tentang perusahaannya, wanita cantik itu pasti sudah membawa Taehyung kemana saja asal anaknya itu bahagia. Tapi sekarang ini sungguh tidak bisa, ia harus segera menuntaskan pekerjaannya.

"Tae sayang, dengarkan bunda ya. Bunda janji akan bermain bersama Tae ketika pekerjaan bunda sudah selesai, bunda janji akan membawa Tae kemana pun dan membeli apapun yang Tae suka, tapi bukan sekarang ya, Tae harus jadi anak baik dan penurut dulu, baru bunda akan menemani Tae, okay?"

Taehyung menatap sendu sang ibunda.

"Bunda juga janji, selepas bunda pulang dari pekerjaan bunda, bunda akan membelikan Taetae boneka singa. Bagaimana?"

Taehyung berbinar ketika boneka kesukaannya disebut. "Boneka singa? Boneka singa yang sangat besar?"

"Iya, bunda akan beli yang sangat besar untuk Taetae jika Taetae jadi anak baik."

"Taetae akan jadi anak baik, Taetae janji! Terimakasih bunda!"

____________________

Ceklek.

"Bibi Yoora?"

Taehyung yang tadinya asik menggambar diatas kasur terhenti sejenak ketika pintu kamarnya berbunyi, tanda ada yang membukanya. Ia menoleh dan tidak mendapati seseorang pun di depan pintu yang bergerak terbuka.

"Bibi Yoora?"

Taehyung memanggil sekali lagi, tidak ada sahutan. Perlahan ia turun dari ranjang. Melangkah pelan menuju pintu, melongok keluar kamar.

Tidak ada siapa-siapa di lantai dua ini kecuali dirinya.

Tap Tap.

Kali ini seperti ada yang berlarian dari lantai bawah. Taehyung menyatukan alisnya bingung.

Masa bibi Yoora yang berlari? Bibi kan sudah besar, tidak mungkin bermain kejar-kejaran.

Ia menuruni tangga, terlihat lampu-lampu di lantai bawah yang kini bercahaya temaram, padahal selama ini selalu terang benderang. Taehyung berjalan menuju ruang keluarga, berpikir bahwa tidak ada tanda-tanda bibi Yoora disini.

"Bi-"

"Mommy?"

Taehyung berjengit kaget. Bahu kecilnya menegang kala mendengar suara anak kecil dari arah belakang.

Ctak Ctak.

"Mommy akan membuat apa?"

"Sesuatu yang spesial untuk anak tersayang mommy,"

Taehyung tidak bisa untuk tidak takut, apalagi ketika melihat ke arah dapur yang minim cahaya. Disana terlihat sesosok wanita bergaun putih membelakanginya, tengah memotong sesuatu entah apa. Suara anak kecil yang ada di belakangnya kembali terdengar.

"Apa mommy tidak tau? Kalau daritadi ada yang memperhatikan mommy?"

"Tentu saja mommy tau."

"Kalau begitu, apakah mommy akan memasaknya juga? Seperti yang mommy lakukan pada bibinya?"

"Tidak, sayang, malah ia akan makan bersama kita."

Taehyung membeku mendengar percakapan keduanya, tidak bisa bergerak. Dihinggap ketakutan luar biasa.

"Kalau begitu, aku akan membantu mommy untuk mempersiapkan yang lainnya!"

"Kamu memang anak mommy yang perhatian, sayang."

Taehyung terdiam kala sosok tersebut membalikkan tubuh kearahnya. Perlahan Taehyung bisa melihat wajah seorang wanita, tanpa bola mata, tersenyum lebar kearahnya dengan kedua sudut bibir yang tersobek lebar.

Taehyung ingat terakhir kali ialah; ia berteriak sekencang-kencangnya.

Lalu gelap.

____________________

Ada yang tau novel obsesi karangan Lexie xu? Mungkin bagi yang tau, adegan di atas agak ga asing, karna aku pake sedikit. Hehe, cuma dikit kok, ga banyak-banyak karna aku masih ragu kalau buat sendiri adegan seremnya. Mungkin ini belum terasa banget, jadi kedepannya aku bakal berusaha lagi.
Terima kasih. See you in the next chapter!

Nam

𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang