lima; Tidak menapak dan Lelah.

3.6K 426 30
                                    

Warn;
Typo dan dia menyertaimu.

____________________

"—kau berteriak kencang dan pingsan setelahnya, membuatku hampir mati cemas."

Minjae meletakkan gelas berisi air di atas meja, duduk di samping Taehyung yang terbaring diatas dipan UKS. Ekspresinya bingung layaknya orang linglung.

"Jadi, kau mengangkatku kesini?"

"Tidak mungkin kepala sekolah yang melakukannya kan, Hyung?"

Seringaian Minjae kembali timbul, Taehyung balas dengan helaan nafas.

Ia mencoba duduk dibantu Minjae.

"Air?"

Mengangguk, membiarkan pemuda lebih muda menuntun dirinya untuk minum.

Habis tidak bersisa. Membuat Taehyung heran kenapa ia bisa sehaus ini.

"Berapa lama aku pingsan?"

"Kira-kira dua jam, tadinya kupikir Hyung tertidur karna tidak bangun padahal bel sudah berbunyi. Namun melihat kau sadar seperti orang kebingungan, aku percaya Hyung memang benar-benar pingsan."

Konyol sekali.

Lagi-lagi Taehyung menggerutu.

"Hyung," Taehyung melirik Minjae yang juga menatapnya.
"Sebenarnya kau tadi kenapa? Apa yang Hyung—"

Brak!

"KIM TAEHYUNG! KAU TIDAK APA-APA? APA ADA YANG SAKIT? KENAPA KAU BISA TIBA-TIBA PINGSAN? KAU MEMBUATKU KHAWATIR!"

Seorang pemuda lainnya mendobrak pintu UKS mendadak sambil berteriak panik. Taehyung menatapnya dan menyadari bahwa pelakunya adalah teman sebangkunya; Park Jimin.

Sedangkan sang tersangka dengan nafas terburu-buru mendekat pada Taehyung dan menangkup wajah pemuda tersebut.

Melupakan fakta bahwa masih ada orang lain disana yang menatap keduanya dengan raut wajah tidak suka.

"Kau baik? Merasa ada yang sakit? Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau bisa seperti ini?"

"Aku tidak apa-apa, Jim."

Taehyung tergesa menampis lengan Jimin yang menangkup wajahnya pelan.

Mendadak gugup diperlakukan oleh orang yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu. Apalagi Jimin terlihat sangat khawatir padanya, yang notabennya hanya teman sebangku.

"Astaga, hampir saja jantungku lepas dari tempatnya, lain kali jangan begini. Kita teman sebangku, aku bertanggungjawab atas keselamatanmu," Jimin meracau tak penting. "Aku khawatir sekali tadi, lagipula kenapa kau tidak bersamaku saja ketika makan siang? Malah pergi seorang diri? Kan aku bisa menjagamu walaupun sekalian harus mengerjakan tugas."

"Aku hanya itu... lapar."

Taehyung serasa kehabisan kata, ditambah Park Jimin bertingkah seperti orang tua kandungnya sendiri.

"Minjae? Anak kelas sepuluh taekwondo itu, kan? Kenapa kau di sini?"

Jimin baru menyadari setelah melirik.

Minjae yang sedaritadi menatap opera sabun di depannya menggerutu. Wajahnya datar dan aura gelap serasa menguar dari tubuhnya. Tidak suka dikucilkan.

"Kau mengenal Minjae juga, Tae? Sejak kapan?"

"Tak penting untuk kau ketahui Jimin Hyung, yang jelas aku yang membawa Taehyung Hyung ke sini, menjaganya sebelum kau menerjangnya dengan drama romantis yang memuakkan," ucap Minjae, sinis.

𝐈𝐍𝐃𝐈𝐆𝐎; 𝐒𝐎𝐔𝐋 𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑. [KookV] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang