(15) Ulang Tahun Sekolah

293 32 64
                                    

Yah, kira kira baju nya Beliung yang entah gimana bisa ada di lemari Taufan tuh mirip sama baju nya Niel Teen Top pada foto (hasil screenshot dari MV Seoul Night) di atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yah, kira kira baju nya Beliung yang entah gimana bisa ada di lemari Taufan tuh mirip sama baju nya Niel Teen Top pada foto (hasil screenshot dari MV Seoul Night) di atas.

Dan nanti pas Beliung tampil di lomba dance juga pakaian nya begitu, ditambah celana panjang full hitam. :D

Aku sarankan sambil nyetel lagu ‘Parting Path’ nya Niel sama ‘Seoul Night’ Teen Top di masing masing bagian yang udah ditandai.

🌀

Ini dia. Hari yang paling ditunggu-tunggu akhirnya tiba.

Ulang tahun sekolah.

Diawali dengan upacara, kemudian sambutan dari kepala sekolah, dan berikutnya senam, akhirnya acara utama yang berupa serangkaian lomba, resmi dimulai.

Kelas Taufan dan Beliung mendapat giliran pertama tampil dalam futsal putra.

Di pinggir lapangan upacara, tampak Blaze, Fang, Gopal, Qually, dan juga siswa lain sedang melakukan pemanasan.

Dan beberapa saat berikutnya, permainan dimulai.

"Ayo, semangat, semangat!"

"Ayo, ayo, kelas kita bisa!"

"Semangat!" Seruan ini berasal dari Beliung.

Namun, terjadi pelanggaran saat Fang menggiring bola, hingga membuatnya hampir terjatuh. Setidaknya, Fang baik-baik saja.

"Gak apa-apa?" tanya Qually yang terburu-buru menghampirinya.

"Gak apa-apa, cuma kaget."

Waktu berjalan. Kelas mereka mememanangkan babak penyisihan dengan perolehan skor 3-2.

"Sini, duduk." Taufan sedikit bergeser dan menepuk tempat kosong di sebelahnya untuk Blaze.

Bertepatan dengan itu, datang Solar dalam keadaan membawa kardus berisi air mineral kemasan gelas plastik bersama Gempa.

"Eh, yang habis tanding, sini minum dulu!" panggilnya.

"Ice, kamu bawa cutter, gak?" tanya Gempa.

"Iya, bawa. Sebentar." Sementara Ice masuk ke kelas, membawa benda yang dibutuhkan untuk membuka kardus tersebut. Setelah kembali, ia merobek bagian tengah perekat yang menutup kardus tersebut menggunakan cutter.

Beberapa siswa yang berlaga dalam futsal mulai mengerumuni kardus tersebut.

"Ini sedotannya mana?" Gopal mulai rusuh.

"Itu, lagi dibuka dulu plastik sedotannya," tanggap Taufan.

"Iya, sabar, semua kebagian, kok," tutur Gempa yang merasa kewalahan karena kardus itu diserbu.

"Eh, kalian," panggil Ying, "itu Yaya sama anak-anak cewek lain udah di lapangan voli. Oh, iya, air minum udah ada, belum?"

"Udah, nih. Ayo, ke lapangan voli." Giliran Rimba yang membawa kardus tersebut.

𝐒𝐀𝐏𝐏𝐇𝐈𝐑𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄 𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang