Adakah di sini yang masih gak habis pikir sama kelakuan Ice pas lagi makan kerupuk di chapter kemarin? :D
🌀
"Memancing~ memancing~ memancing sama Beliung~ Beliung~"
"Jangan nyanyi, Rim, pusing," tegur Beliung pada pemuda di belakangnya.
"Daripada ketawamu yang kayak kunti malam-malam sampe kebawa mimpi dan bikin gak bisa tidur."
"Heh, jangan gitu. Aku tuh nemenin kunti yang biasa nongkrong di pohon jambu belakang rumahmu."
Langkah Rimba terhenti seiring dengan iris hijau hutannya yang membelalak. ‘Lah, ternyata—’
Rupanya Rimba tidak berhalusinasi saat tadi malam (ia sedang minum di dapur) mendengar suara tawa Beliung hingga terbawa mimpi. Ya ampun, dasar Beliung.
Kini, mereka tiba di tepi sungai. Kedua pemuda itu meletakkan kursi kecil berbahan plastik lalu duduk di sana.
"Jujur, aku masih trauma dapat emas ngambang," celetuk Beliung setelah melempar kail pancing.
"Ya terus ngapain ngajak mancing?"
"Aku lagi ngidam makan ikan hasil tangkapan sendiri, soalnya."
"Hah—"
Alasan macam apa itu? Ah, sudahlah. Lebih baik fokus saja.
Baru 15 menit menunggu, tali pancing Rimba bergetar.
"Eh, eh!" Si sulung dari tiga bersaudara pecinta tanaman itu segera mengambil alih pancing yang semula ditancapkan ke tanah. "Bel, bantuin, Bel!"
Beliung yang semula mencabuti rumput di sekitar kursinya segera berpindah ke belakang Rimba. Kedua anak sulung dari masing-masing tiga bersaudara itu menarik pancing bersama.
"Kayaknya ikannya besar, nih," tanggap Beliung yang semakin memperkuat tarikan.
"Eh– ah! Bel! Tolong!" Rimba justru tertarik ke depan.
Buru-buru Beliung berganti menarik lengan Rimba dan—
BYUURRR!
Tidak lama, kepala mereka kembali muncul di permukaan air.
"Kamu tuh dapat apa, sih?" Beliung mengusap wajahnya yang basah.
Rimba kembali menarik pancingnya. Dan anehnya, ia tidak kesulitan seperti tadi.
Tangan kanannya yang memegang pancing muncul ke permukaan. Tampak suatu objek yang paling mereka hindari tersangkut pada kailnya.
Beliung memiringkan kepala ke kiri disertai mulut membuka. "Lah? Emas ngambang?"
Rimba melempar pancingannya ke air. "HUWAAAA!"
"Lah, lah, kok malah nangis?" Beliung tidak tahu harus apa jika Rimba sudah seperti ini.
Waktu berlalu. Dan kini, masing-masing dari mereka telah mendapat tiga ekor ikan gabus. Setidaknya begitu juga dapat ikan. Selain itu, keadaan mereka saat ini juga sudah setengah basah berkat panas matahari.
Tiga ikan tersebut dimasukkan ke dalam plastik besar berwarna hitam.
"Yuk, pulang. Udah sore," ajak Beliung.
"Yuk!"
🌀
Taufan yang sedang mengambil jemuran dikejutkan dengan kedatangan Beliung dalam keadaan setengah basah.
"Ini tadinya kamu habis nyebur atau gimana?" Itu pertanyaan pertama yang ia lontarkan.
"Nanti aku cerita, deh. Nih, dapat gabus tiga." Beliung mengangkat plastik hitam yang dibawanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/372744870-288-k900799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐀𝐏𝐏𝐇𝐈𝐑𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄 𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒
Random𝐒𝐀𝐏𝐏𝐇𝐈𝐑𝐄 𝐁𝐋𝐔𝐄 𝐒𝐈𝐁𝐋𝐈𝐍𝐆𝐒 Hanya berisi cerita ringan tentang keseharian ketiga saudara yang dijuluki "Sapphire Blue Siblings" karena mata mereka. Tertarik mengikuti keseharian mereka? !! ©Boboiboy hanya milik Monsta !! !! ©Story by...