📍 Turquoise Club & Lounge
"Uwaah~ ok decor" ucap Danny saat masuk ke club. Sammy hanya tersenyum sambil meletakkan helm dan jacket Danny di tempat penitipan barang. "Good, isn't it?" ucap Sammy yang kemudian menuntun Danny dan Joshua masuk. Tangan Danny tidak lepas dari lengan Joshua. Si pemilik lengan mendaratkan telapaknya diatas tangan Danny, memberikan gesture untuk meyakinkan Danny kalau ia tidak akan pergi kemana-mana.
Sammy menuntun sahabat-sahabatnya ke sebuah meja yang ia siapkan untuk mereka. "Special place for my special people" ucap Sammy yang mempersilahkan Danny untuk duduk. Danny yang memeluk Sammy sekilas duduk disana, disebelah kanan kirinya, ada Sammy dan Joshua. Mereka mengobrol sebentar, bertukar kabar dan cerita singkat sambil Danny mempersiapkan kameranya.
"It's kinda surreal to see you here, Elle" ucap Sammy sambil membelai puncak kepala Danny. Joshua pun mengangguk setuju dengan pernyataan Sammy. Danny hanya tersenyum teduh penuh arti. "Aku harus menyapa tamu lain, kau bersiap saja dulu. 15 menit lagi acaranya akan dimulai" ucap Sammy pada Danny sambil berdiri dari tempatnya. Danny mengangguk untuk menjawab Sammy.
"I'm very happy that you're here now. I can reach you when you need me" ucap Joshua sambil memandangi Danny yang masih sibuk dengan kameranya. Kalimat terakhir Joshua membuat Danny menoleh cepat dan membalas tatapan Joshua. "We need to talk, a lot" sambung Joshua. Ekspresi terkejut Danny kemudian berubah menjadi tatapan hangat dan senyuman. "Tomorrow?" ucap Danny. "Lunch, your place?" ucap Joshua. Kemudian mereka berdua mengangguk bersamaan.
"Kemarin kau sudah buat member di Chrome?" tanya Joshua. "Ne, oppa. Aku bahkan sudah kesana tadi pagi" jawab Danny. Joshua tertawa kecil dan menepuk puncak kepala Danny pelan. "Smart girl. Lusa kita kesana bersama, aku ada jadwal olahraga juga. Kita ajak Sammy" ucap Joshua sambil menutup kembali ransel Danny. "Okey dokey" jawab Danny.
"Sudah, kau bekerja dulu sana. Teman-temanku sebentar lagi datang" ucap Joshua. "Lalu, tasku bagaimana?" tanya Danny. "Masih kau bertanya? Tentu saja ada padaku. Kau tidak akan bisa menembus lautan manusia ini dengan membawa ranselmu. Aku dan teman-temanku juga hanya akan ada di sekitar meja ini" jawab Joshua sambil melambaikan tangannya untuk mengusir Danny. Danny hanya tersenyum dan kemudian pergi darisana.
Hyungwon yang sedang bersiap di pinggir panggung duduk santai sambil menunggu gilirannya. Segelas whiskey ditangannya, dengan sepasang matanya yang melihat layar yang terpasang di panggung. Ia sesekali bergabung dengan pembicaraan teman-temannya. Sampai ponselnya bergetar. Remindernya untuk jadwal minggu depan, beberapa photoshoot untuk majalah, fitting baju, dan jadwal meeting. Matanya seakan merekam segala sesuatu yang ada di layar ponselnya.
"Oh, hyung, kemarin aku dengar dari manager noona, ada photographer baru di GQ. Hyung sudah bertemu?" ucap salah satu teman Hyungwon yang bernama Jooheon. "Oh? Jinjja? Aku baru dengar" jawab Hyungwon. "Bukankah aku akan ada photoshoot hari senin?" tanya Jooheon. "Ah, matta. Mungkin aku akan bertemu dengannya nanti" jawab Hyungwon yang kemudian memeriksa detail dari jadwalnya dan mencoba untuk mencari nama yang ia tidak kenal.
Seperti pekerjaan lainnya, model dan photographer adalah profesi yang akan selalu bersinggungan, jadi, cepat atau lambat Hyungwon pasti akan bertemu dengan photographer baru yang dimaksud oleh Jooheon barusan. Benar, nama photogra[her yang akan bekerja dengannya hari senin masih kosong. Kemungkinan besar, Hyungwon akan benar-benar bertemu dengan photographer itu.
"Hyungwon-ah, 5 menit lagi" ucap salah satu crew club kepada Hyungwon. "Ne!" ucap Hyungwon yang kemudian mulai merapihkan pakaiannya, lalu beranjak dari kursinya. Ia mulai bersiap dengan berjalan menuju DJ booth, dan berdiri sambil menikmati lagu dari DJ sebelumnya.
Tak disangka, begitu Hyungwon masuk ke DJ booth, para pengunjung club mulai berkumpul di dance floor. Seketika suara riuh meriah teriakan antusias pengunjung begitu Hyungwon memainkan lagunya menjadi tendangan untuk semangat Hyungwon. Crowd yang begitu ramai, dan euphoria dari acara ini begitu menakjubkan. Menurutnya, ini adalah salah satu acara yang sukses jika baru 15 menit ia bermain, antusiasme orang-orang sudah seperti ini.
Kilatan dari flash kamera menarik perhatian Hyungwon. Matanya sesekali melirik kearah photographer. Ia sadar kalau photographer itu terlihat dituntun oleh crew club untuk masuk dan bergabung dengannya di DJ booth. Sinar blitz dapat terlihat dari ujung matanya. 'Oh? Yeoja?' pikirnya saat melihat siluet sang photographer yang ada di sampingnya. Sangat jarang ada seorang photographer event malam yang adalah seorang wanita.
"Hyungwon-ah" panggil Sammy, sang pemilik club sambil menyerahkan segelas champagne. "Gomawo, hyung" ucap Hyungwon. Ia berusaha mencuri pandangannya untuk melihat sang photographer, tapi sayang pandangannya terhalang oleh Sammy yang sedang memunggunginya dan berbicara dengan photographer itu.
Beberapa menit kemudian, bersamaan dengan angin yang berhembus dari ac ruangan itu harum parfum yang warm dan spicy, persis sama dengan yang ia cium saat berada di gym kemarin, tercium dan sangat dekat. Hyungwon menoleh cepat ke kanan-kirinya, untuk mencari sumbar harum itu. Ia menemukan sang photographer yang baru saja melepas blazernya dan memberikannya pada Sammy, sang owner. Wanita itu terlihat seperti memerintah Sammy untuk membawa blazernya, dan bisa-bisanya Sammy menurutinya. Hal yang sangat tidak biasa untuk seorang Sammy.
Tapi, pada puncak set-nya, sang photographer bergerak menuju ke depan DJ booth. Ia mengambil gambar Hyungwon dari jarak yang cukup dekat. Tanpa disadari, Hyungwon langsung memasang image 'bintang'-nya. Senyuman tipis yang cukup flirty, dengan matanya yang sama sekali tidak memandang kearah lensa kamera.
Setelah beberapa lagu, Sammy datang menuju kearah DJ booth. Dengan sebotol red wine yang sudah terbuka, Sammy berteriak, "Dan! Elle!" jerit Sammy. Sang photographer menoleh dan Hyungwon pun ikut memperhatikan Sammy. "You're done now. Let's have fun" ucap Sammy yang matanya sudah mulai sayu. "Oh? Ok" jawab sang photographer yang memutar tubuhnya, jadi memunggungi Hyungwon, meraih botol wine yang dibawa Sammy, lalu meminumnya langsung.
Jelas saja Hyungwon terkejut dengan pemandangan itu. Apalagi lampu club yang langsung menyorot kearah sang photographer saat ia meneguk wine langsung dari botolnya. Teriakan meriah semakin terdengar begitu perempuan itu mengangkat botol winenya lalu berjalan berlalu menuntun Sammy ke meja yang ada di samping dance floor, tempat VIP. "VIP, hm?" gumam Hyungwon yang mulai tertarik dengan sosok wanita misterius itu.
○o。.○o。.○o。.
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamers
Fanfictionsang tuan yang tidak pernah mau bermimpi karena tidak mau jadi ambisius, bertemu sang puan yang tidak berani untuk bermimpi karena terlalu sering kecewa, bertemu di saat yang tepat. apakah ini giliran mereka untuk mencoba bermimpi indah?