Lantunan musik jazz terdengar di dalam mobil Hyungwon, dan Danny menikmati musik itu sambil terdiam melihat ke jalanan Seoul yag cukup sepi malam itu. "Whoa" ucap Hyungwon setelah menyadari tiba-tiba hujan yang cukup besar. "Be reallyy careful oppa" ucap Danny yang menegakan tubuhnya dan otomatis menyentuh lengan Hyungwon. "Hmm, i can't really see anything" ucap Hyungwon. Danny pun khawatir. "Oppa, turn around. Let's go back to my house" ucap Danny setelah berpikir cepat. "Really?" ucap Hyungwon yang bingung. Danny mengangguk cepat. Setelah meyakinkan dirinya, Hyungwon pun mengikuti arahan Danny.
Begitu sampai didepan garasi, Danny membuka pintu garasinya sambil melepas seatbeltnya. "Wait... Kau punya 2 garasi?" tanya Hyungwon. "Ini hanya 1 garasi, pintunya saja yang ada 2. Aku mundurkan motorku dulu" ucap Danny yang kemudian keluar dari mobil Hyungwon degan sangat cepat. "Elle!" ucap Hyungwon yang melihat Danny menembus hujan. Hyungwon hanya menggelengkan kepalanya melihat Danny yang sudah masuk ke garasi.
Setelah masuk ke dalam garasi rumah Danny, Hyungwon pun keluar dari mobilnya membawa tasnya dan juga tas Danny. Ia melihat Danny sedang menunggu pintu garasinya tertutup, dengan sebagian tubuhnya yang basah. "Uwah, deras sekali" ucap Danny yang kemudian berjalan kearah Hyungwon. "Thank you, oppa" ucap Danny yang kemudian mengambil tasnya dari genggaman Hyungwon. Tangan Hyungwon bergerak untuk merapihkan beberapa helai rambut Danny yang menempel di dahinya karena basah. Tawa kecil Danny membuat Hyungwon ikut tersenyum. "Kajja, let's go in" ajak Danny.
Danny membuka pintu rumahnya kemudian mempersilahkan Hyungwon untuk masuk. Ia mengunci pintunya kemudian menuntun Hyungwon untuk naik ke lantai 2, dimana living areanya berada. "Welcome, to my loft" ucap Danny begitu mereka masuk ke dalam tempat tinggalnya. Hyunwon melihat satu per satu lampu di dalam rumah itu menyala dan menampilkan sebuah artsitektur yang sangat jarang ia temukan di korea. "Kau bisa berkeliling untuk melihat-lihat, oppa. Aku izin untuk menghilang sebentar untuk mengganti pakaianku" ucap Danny sambil meraih lengan Hyungwon. Sentuhan Danny membuat Hyungwon menoleh kearahnya dan menjawab ucapannya dengan anggukan. Lalu, Danny berlari kecil menuju ke lantai 2 untuk mandi dan mengganti pakaiannya yang terkena hujan.
Selesai mandi dan mengganti pakaiannya, Danny bisa mendengar hujan diluar masih sangat deras dan sangat kencang, belum lagi dengan petir dan anginnya. Ia mengintip ke bawah dan melihat genangan air yang cukup tinggi di luar rumahnya. Secara logis, Hyungwon bisa saja pulang dengan mobilnya malam ini jika Hyungwon mau, tapi akan lebih sopan jika ia menanyakan persetujuan terlebih dahulu.
"Oppa~" panggil Danny sambil berlari kecil menuruni tangga. Tubuhnya yang terbalut kaus oversized dan celana tidur panjang menarik perhatian Hyungwon yang sedang duduk di sofa. "Kau sudah melihat keadaan jalan diluar?" tanya Danny. "Eoh~ Nampaknya aku harus tinggal sebentar disini menunggu genangannya surut. Apa kau keberatan menerima tamu sampai hujan reda?' tanya Hyungwon. Danny mengurangi kecepatan langkahnya, karena tidak menyangka kalau Hyungwon benar-benar santai. "Anieyo~ Aku pikir tadi, jika kau ingin pulang, kita bisa bertukar mobil. Karena aku bisa menjamin kalau mobilku bisa menembus genangan air di depan" jawab Danny. "Well, kita masih punya rencana untuk makan malam bersama, so, i thought, i can hangout with you a little bit" ucap Hyungwon.
Senyuman Danny terukir lebar mendengar Hyungwon masih ingat. "Geurae. Since we can't order anything right now, i have to cook something. Do you mind to follow me to the kitchen?" tanya Danny. Hyungwon mengangguk dan beranjak dari posisinya mengikuti langkah Danny ke dapur. "Another welcome, but now, to my kitchen" ucap Danny sambil menyalakan lampu dapur dan ruang makan. "What do you want to eat today?" tanya Danny sambil berjalan menuju ke kulkas.
Danny membuka kedua pintu kulkasnya dan mulai melihat bahan makanan yang tersedia di dalam kulkasnya. "Aku bisa membuat steak and saute veggies, kimchi jjiggae, sundubu jjiggae, japchae, sup rumput laut, fish and chips, daaaannn, kimbap since i have cutted veggies" ucap Danny sambil menoleh kearah Hyungwon. Lalu kilat besar menarik perhatian mereka ke jendela, lalu disusul oleh suara menggelegar guntur yang membuat mereka terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamers
Fanfictionsang tuan yang tidak pernah mau bermimpi karena tidak mau jadi ambisius, bertemu sang puan yang tidak berani untuk bermimpi karena terlalu sering kecewa, bertemu di saat yang tepat. apakah ini giliran mereka untuk mencoba bermimpi indah?