'Hi, Danielle!, You've been invited to today's event at our place, Turquoise Bar & Lounge! You have a special pass today, so, please show this barcode at the entry of our place. We'll see you soon!'
Danielle menerima pesan dari admin Turquoise Club di ponselnya. Lalu salah satu alisnya naik karena bertanya-tanya. "Wait, what does this mean?" gumam Danny saat keluar dari kamar mandi. Tak lama kemudian, muncul notifikasi pesan masuk dari nama yang sebenarnnya sudah Danny tunggu-tunggu.
Kedua pipinya perlahan merona, apalagi begitu tahu kalau special pass dan invitation Turquoise itu datang langsung dari permintaan Hyungwon. "I should calm my tiddies down, or i'm gonna go mad in aany second" gumam Danny begitu selesai mengirimkan balasan kepada Hyungwon, sekaligus konfirmasi atas pesan yang sudah ia terima barusan.Danny kemudian naik ke lantai atas dan mulai mempersiapkan pakaian yang akan ia pakai ke undangan spesial itu. "Keeping myself.......me. so, i'm gonna impress myself instead of others" gumam Danny lagi sambil meraih pakaian yang menurutnya nyaman dan tetap terlihat elegan. Sekarang Danny sedang berdebat dengan dirinya sendiri, memikirkan apakah ia harus naik taksi, atau menggunakan kendaraannya sendiri, karena ia berharap Sammy akan mengantarkannya pulang. Tapi, di sisi lain, Danny tidak ingin Sammy tahu dulu soal dirinya dan Hyungwon. "Argh, fuck it. I'm gonna go with my car" ucap Danny yang kemudian meraih kunci mobilnya.
📍Turquoise Bar & Lounge
Hyungwon sudah sampai dari sekitar 30 menit yang lalu, tapi ia sedang menata alat-alatnya. "Oppa, karena barangmu semua sudah disini, kau bisa duduk saja dulu. Table VIP sudah aku siapkan untukmu" ucap sang manager kepada Hyungwon. "Pengertian sekali kau hari ini, gomawo~" balas Hyungwon sambil menepuk pelan puncak kepala managernya.
Terlihat dari tempat Hyungwon berdiri sekarang, para pengunjung club yang mulai memenuhi Turquoise. Bar sudah mulai ramai, begitupula table-table yang bertuliskan 'reserved', sekarang sudah terisi. Kedua mata Hyungwon sedang mengitari club sambil berharap seseorang yang ia tunggu, untuk cepat datang.
Tak lama kemudian, Hyungwon disapa oleh temannya yang ternyata datang bersama teman-teman kerjanya untuk menghabiskan malam di club itu. Mereka bertukar cerita sambil berdiri didepan table VIP Hyungwon, karena mereka suda cukup lama tidak bertemu.Namun, pintu club terbuka dan sangat terlihat pandangan teman Hyungwon itu seakan terkunci kearah sana, padahal Hyungwon sedang bercerita kepada temannya itu. Saat Hyungwon menoleh kearah pintu club yang baru saja bergerak menutup, matanya pun ikut terperangah. Seseorang yang ia tunggu, baru saja datang. Wajah yang begitu tegas dengan rambut panjang terurai, sedang menjelajahi tempat itu dengan matanya.
Perlahan, senyum Hyungwon terukir begitu ada greeter yang menunjuk kearahnya. Itu Danny, perempuan itu adalah Danielle. Senyuman tipis dengan tatapan tajam Danielle membuat jantung Hyungwon berdebar begitu cepat.
"Who's that? Why did she guarded by the security?" terdengar obrolan nyinyir dari beberapa wanita yang duduk di meja VIP persis disebelah meja Hyungwon. Tentu saja Hyungwon menoleh kearah para wanita itu dan melirik mereka dengan tajam. "Yo, i need to go back to my table, goodluck for your set today" ucap teman Hyungwon untuk pamit.
Namun, tak bisa bohong, Hyungwon lebih memusatkan perhatiannya kepada sosok wanita yang ada di jarak pandangnya sekarang. Danielle Kwon, datang bersama 2 security dan bahkan mereka terlihat sedang bercengkrama cukup akrab. "Geurae, jeosimhae, hm?" ucap salah satu security itu sambil menepuk pundak Dannielle pelan. "Yes, sir. Thank you, oppa" jawab Danny sambil tersenyum manis sekali saat ia sampai di dekat meja tempat Hyungwon sekarang berada.
Hyungwon terperangah melihat Dannielle berjalan perlahan menuju kearahnya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. "Oppa, annyeong" ucap Dannielle saat berdiri dihadapan Hyungwon. "A-annyeong Danny-ssi" jawab Hyungwon sambil berusaha terlihat tenang. Mereka saling memandang untuk beberapa detik lalu Hyungwon mengalihkan pandangannya lebih dulu, karena ia merasa wajahnya sangat panas sekarang. Hyungwon menoleh kearah DJ booth sambil meminum cocktail yang ia pegang.
Dannielle tersenyum cukup lebar saat memperhatikan bagaimana Hyungwon perlahan merona merah. Terlihat dari telinga Hyungwon saat ia berusaha menoleh kearah lain. "How was your preparation for today, oppa?" tanya Dannielle. Hyungwon kembali menoleh kearah Danny, "Semua sudah aman. Tadi managerku sempat mampir untuk memastikan beberapa hal, dan itu sangat membantu persiapanku" jawabnya. Danny pun tersenyum menanggapi.
"Excuse me miss" ucap seorang waitress saat mengantarkan minuman Danny ke meja dimana Hyungwon dan Danny duduk saling bertukar cerita. Iya, gunung esnya sudah mencair setelah Danny berusaha terus untuk mengajak Hyungwon mengobrol."what's that?" suara yang sangat Danny kenal terdengar dari belakang kursi tempat ia duduk. "hyung!" sapa Hyungwon begitu melihat Sammy berdiri disana. Mereka saling menyapa sementara Danny hanya duduk sambil meneguk habis isi dari gelas minumannya.
'Kenapa manusia ini harus ada disini sekarang?' gerutu Danny begitu menaruh kembali gelas kosongnya. "what's wrong with those face, hm?" ucap Sammy. Dengan setengah hati Dannu berdiri dan bergerak keluar dari meja itu. "Hi, Sam oppa" ucap Danny kemudian membalas pelukan Sammy.
"How the hell did you..." bisik Sammy sambil melepas pelukannya. Dannielle langsung tersenyum licik, "back in the game, bitches" jawab Dannielle pelan namun masih terdengar jelas oleh Sammy. Mereka berdua mengeluarkan senyuman licik dan saling mengangkat alis. "Keep this, or you'll die in my hands" bisik Dannielle sambil mengalihkan pandangannya pada Hyungwon.
Tak lama kemudian, Sammy pamit karena ada janji di tempat lain, dan juga instruksi kode dari Dannielle, tentunya tanpa Hyungwon tahu. Dannielle jadi punya kesempatan untuk menceritakan bagaimana Sammy dan dirinya bisa akrab. "Hmmm, geurae~" ucap Hyungwon sambil mengangguk.
"Kau tidak apa-apa disini sendiri saat nanti aku naik?" tanya Hyungwon. "It's ok, oppa. I'll join the dancefloor later" jawab Dannielle. Hyungwon yang baru saja ingin tersenyum, agak terkejut melihat waitress datang membawa 2 botol red wine, dan meletakkannya di meja itu. "Thank you" ucap Dannielle yang langsung bergerak menuangkan ke gelas. "cheers, for your good luck, oppa" ucap Danny.
*clink*
Mereka bersulang, kemudian menatap satu sama lain sambil meminum wine. Danny tersenyum melihat Hyungwon nampaknya mengerti cara minum wine yang baik. "You do know, hm?" ucap Hyungwon. Dannu jelas tertawa mendengar itu. "you may say, i'm a beast" jawab Danny bercanda. "i know, Sam hyung told me earlier" jawab Hyungwon. Danny membeku seketika. Ia tidak menyangka kalau Sammy akan memberikan info terlalu banyak kepada Hyungwon sampai ke soal kebiasaan minumnya. "you're great, you know?" ucap Hyungwon yang melihat jelas kalau Danny tidak siap dengan info yang ia tahu, bahkan Hyungwon sangat gemas melihat wajah melongo Danny barusan.
Mau bagaimana lagi, karena Hyungwon sudah tahu, Danny melepaskan bentengnya. Mereka malah semakin akrab untuk membicarakan hal yang menarik untuk mereka berdua. Seakan semesta mendukung mereka, topik pembicaraan mereka tidak ada habisnya. Tapi, yang habis malah kedua botol wine di hadapan mereka. Oh, dan satu lagi, jarak duduk mereka semakin dekat, karena music sudah mulai dan mereka harus saling berdekatan bila ingin berbicara satu sama lainnya.
"You can order more, tapi aku harus bersiap untuk naik" ucap Hyungwon. "Ok, oppa. Good luck" ucap Danny sambil menepuk paha Hyungwon yang hendak berdiri. Entah dorongan dari alkohol atau dirinya sendiri, tapi Hyungwon meraih tangan Danny dan menggenggamnya. "Thank you, Dannielle" ucap Hyungwon sambil memandang Danny.
Saat ini, dunia di sekitar Danny menjadi sunyi. Untuknya, yang terdengar hanya suara Hyungwon dan tatapan Hyungwon yang begitu dalam. "Call me.... Elle" ucap Danny. Hyungwon sedikit memiringkan kepalanya karena bingung. "Only a few people, who can call me Elle" ucap Danny sambil mengulas senyum tipis. Hyungwon terhipnotis senyuman manis itu sampai ia baru sadar kalau ia harus bersiap untuk tampil.
"once again, gidaryeo" ucap Hyungwon. Danny mengangguk pelan sambil tersenyum, dan perlahan genggaman tangan mereka terlepas seiring langkah Hyungwon menjauh.
○o。.○o。.○o。.
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamers
Fanfictionsang tuan yang tidak pernah mau bermimpi karena tidak mau jadi ambisius, bertemu sang puan yang tidak berani untuk bermimpi karena terlalu sering kecewa, bertemu di saat yang tepat. apakah ini giliran mereka untuk mencoba bermimpi indah?