Semalaman Danny tidak bisa tidur karena begitu kepikiran dengan Seol. Bahkan ia tidak bisa bekerja dengan baik hari ini. Padahal pekerjaannya di hari senin ini tidak begitu banyak atau sulit. Tapi tubuh Danny tidak bisa berfungsi dengan baik. Bahkan rekan kerjanya banyak yang khawatir. Mereka pikir Danny sedang ada masalah pribadi atau bahkan masalah keluarga. Begitu Danny menceritakan apa yang ia pikirkan, rekan kerjanya memberikan masukan yang sama dengan Joshua dan Sammy semalam, yang akhirnya membuat Danny termenung.
Sepulang dari kantor, masih dengan heels dan baju kerjanyaaa, Danny mengendarai mobilnya ke suatu tempat. Gedung yang cukup tinggi berada beberapa ratus meter dihadapannya. Danny masuk ke basement gedung tersebut dan memarkirkan mobilnya. Tak lama kemudian, ada 2 orang yang keluar bersamaan. Tanpa perlu ditebak lagi, tentu saja itu adalah Joshua dan Mingyu, teman 1 group Joshua.
Danny membuka kunci pintu mobilnya dan mereka masuk ke dalam mobil. "Kantormu ajaib sekali, ini baru jam 2.30 siang dan kau sudah bisa keluar kantor" ucap Mingyu setelah memeluk Danny sekilas. "Oh, come on. Aku sudah menyelesaikan pekerjaanku hari ini, maka dari itu aku bisa pulang lebih cepat" jawab Danny sambil melepaskan jepit rambutnya.
"oh my God. Rambutmu panjang sekali ternyata" ucap Mingyu sambil menyentuh rambut Danny. "Itu karena kau jarang melihat rambut naturalnya yang sangat lurus ini" ucap Joshua yang kemudian memasang seatbeltnya. Danny hanya tertawa dan memulai perjalanan mereka siang ini. "Oppa, aku tidak bawa sepatu atau sandal, jadi aku benar-benar butuh bantuan kalian kali ini" ucap Danny. "Calm down. We're here whenever you needed us" ucap Joshua sambil membelai kepala Danny lembut.
Sekitar 20 menit kemudian mereka sampai didepan sebuah toko khusus. "apa kau siap untuk menguras isi rekeningmu?" tanya Mingyu saat mereka keluar dari mobil. Danny mengangkat dompetnya dan mengangguk yakin kearah Mingyu. "Kajja" ucap Mingyu. Mereka bertiga pun melangkah yakin menuju toko tersebut.
Danny akhirnya yakin untuk mengadopsi Seol. Bahkan ia sudah bertanya ke atasannya apakah ia boleh membawa Seol ke kantornya dan meyakinkan atasannya kalau Seol sudah sangat terlatih, sampai ia menunjukkan video yang ia ambil kemarin. Atasannya pun terkejut melihat kemampuan Seol dalam video itu dan mempersilahkan Danny untuk membawa Seol ke kantor. Maka dari itu, Danny meminta bantuan Joshua dan Mingyu untuk mempersiapkan dirinya dengan kebutuhan Seol.
Ia harus mempersiapkan kandang, tempat tidur, makanan, cemilan, tempat makan dan minum, leash, collar, vitamin, shampoo, bahkan sampai pakaian Seol nanti. Untungnya Joshua dan Mingyu tahu toko yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Danny itu. Mereka bertiga sekarang sedang berada di dalam toko tersebut dengan tugas masing-masing dan berjanji untuk bertemu di kasir begitu semuanya sudah lengkap.
Danny tersenyum begitu lebar melihat semua barang yang berada di bagasi mobilnya. "Jihoon hyung dan DK bilang sudah di perjalanan menuju ke rumahmu. Akan lebih baik kalau kita bergegas kesana sekarang" ucap Mingyu. Danny mengangguk kemudian mengarahkan mereka untuk masuk ke dalam mobil.
benar saja, begitu Danny sampai di depan garasinya, ia melihat mobil DK dan mobil Woozi sudah berada didepan rumahnya. Begitu pintu garasinya terbuka, Danny terkejut karena hamnpir setengah jumlah anggota group Joshua ada di rumahnya sekarang. "Ige mwoya~" ucap Danny saat turun dari mobil. "Mana Seol?" tanya Seungkwan. "Astagaaaa. Aku belum menjemputnyaaa. Lagipula siapa juga yang bilang aku sudah menjemput Seol?" jawab Danny sambil membuka pintu rumahnya.
Seungkwan, DK, S.Coups, Woozi, dan Jeonghan yang datang menyusul ikut berpartisipasi dalam persiapan kedatangan Seol hari ini. Danny hanya perlu memberikan arahan untuk letak benda yang mereka masing-masing bawa dari bagasi mobilnya. "Kalau dilihat dari foto dan videomu, Seol tidak terlalu besar. Tapi setelah melihat ukuran kandang dan tempat tidur ini, nampaknya Seol cukup besar" ucap S.Coups. Danny hanya tertawa.
Setelah semua selesai, mereka sedang terdiam sambil makan tteokppokki di ruang tengah. "Balconymu sudah rapih sekali. Tadi aku lihat saat sedang meletakkan box" ucap Woozi. "Gomabta, oppa" ucap Danny senang. Kemudian mereka terdiam lagi. "Jadi, jam berapa kau akan berangkat untuk menjemput Seol?" tanya DK yang paling tidak sabar untuk bertemu Seol. Terhitung ini sudah pertanyaan ke 10 kalinya dari Dk. "Geurae. Aku akan berangkat sekarang. Oppa-deul tunggu disini ya. Aku paling lama akan kembali satu setengah jam lagi" ucap Danny yang bangkit dari lantai dan meraih barang bawaannya.
Jantung Danny yang begitu antusias tidak bisa berdegup normal, apalagi sekarang mobil Danny sudah terparkir di dalam area shelter. Danny yang berbalut pakaian olahraganya masuk ke dalam shelter dengan langkah yang cepat. "Annyeonghaseyo~" sapa Danny. Park samchon dan imo yang sudah menunggu kedatangan Danny dari tadi siang juga begitu antusias menyambutnya. "Kami tahu dari awal, kau lah orang yang tepat untuk Seol" ucap samchon. Danny menjelaskan bagaimana harinya hari ini, antusiasmenya dan lingkungannya dengan keberadaan Seol.
"Eoh, itu Seol" ucap Imo saat melihat bayangan salah satu guardian yang berada didepan pintu. Perlahan Seol yang terlihat takut muncul di pintu. "Seol~ it's me" ucap Danny yang otomatis untuk berjongkok. Seol yang melihat dan mendengar suara Danny langsung berlari dan menerjang Danny dengan senangnya. Semua orang yang berada disana terharu lagi melihat interaksi Seol dan Danny hari ini.
Setelah menghabiskan 30 menit disana, saatnya Danny pulang karena ponselnya tak berhenti menerima notifikasi pesan dari mereka yang berada dirumah Danny. "Samchon, imo, oppa-deul and eonni-deul, jinjja kamsahaeyo" ucap Danny sambil membungkuk rendah. Mereka pun saling memeluk satu sama lain, dengan janji Danny, yang akan kembali setiap akhir minggu dan hari liburnya.
Mereka mengantarkan Seol dan Danny sampai ke mobil. Danny membuka pintu depan mobilnya dan Seol langsung masuk. Wajah bahagia Seol membuat Danny sangat senang. Kemudian mereka memulai hari mereka sebagai keluarga, seiring perjalanan mereka ke rumah Danny.
"Seol, there are so many oppas waiting for you at the house. Very very handsome oppas" ucap Danny sambil membelai kepala Seol yang menatap Danny bingung. "Very shortly, we're gonna arrive, so, get ready, hm?" sambung Danny. Sesuai perkiraan Danny, perjalanannya menghabiskan waktu 1 jam lebih untuk berangkat dan pulang. Sehingga, Seol dan Danny sampai tepat di jam makan malam.
Setelah pintu garasi tertutup rapat, Danny turun duluan, lalu membukakan pintu untuk Seol. "Let's go honey" ucap Danny sambil membiarkan Seol berkeliling untuk membiasakan diri dengan keasaan rumah barunya. Danny membuka pintu rumahnya, "Oppa-deul, akan lebih baik jika kalian duduk di lantai dan tidak berteriak atau bereaksi berlebihan. Seol sangat penakut" ucap Danny. "Nee~" jawab mereka hampir bersamaan. Danny memanggil Seol dan kemudian masuk lebih dulu ke dalam rumah. Seol yang baru selesai berkeliling garasi kemudian masuk ke dalam rumah.
Tentu saja Seol bingung melihat banyak orang didalam rumah. Tapi karena para lelaki ini diam dan tenang, Seol juga tidak merasa terancam. Walaupun, Seol terus mengikuti kemana Danny bergerak dan berusaha menempel pada tubuh Danny. "Seol benar-benar besar. Lihat dia duduk, kepalanya sampai ke paha Danny" ucap Seungkwan pelan. Danny kemudian perlahan mengenalkan Seol kepada satu persatu lelaki itu. Perlahan tapi pasti, ekor Seol kembali bergerak. Setelah melihat Seol cukup tenang, Danny mulai mempersilahkan mereka untuk menyentuh Seol. Dan ternyata, Seol tidak setakut kemarin. Seol bisa disentuh dan tenang menghadapi banyaknya orang dihadapannya. Akhirnya malam itu mereka menghabiskan waktu untuk bonding dengan Seol dan quality time di rumah Danny.
○o。.○o。.○o。.
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamers
Fanfictionsang tuan yang tidak pernah mau bermimpi karena tidak mau jadi ambisius, bertemu sang puan yang tidak berani untuk bermimpi karena terlalu sering kecewa, bertemu di saat yang tepat. apakah ini giliran mereka untuk mencoba bermimpi indah?