25

5.6K 525 70
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
_______________________

"Liam-

Panggilan Ares seketika terhenti saat matanya tidak sengaja ternodai dengan ulah kedua pasangan mesum itu.

Tidak hanya Ares yang terdiam kaget, namun teman-temannya yang memang berencana ingin bermain disini sekaligus membicarakan misi nanti.

Namun yang mereka dapatkan malah tontonan 21+ secara live.

Sialan.

Satu diantara mereka mulai berjalan mendekati Liam yang masih terdiam karna tamparan Rana.

Dengan amarah, Darren menarik pemuda itu hingga berdiri dan mendorongnya hingga sang empu terjatuh dan mengenai meja kaca di depannya.

"Bajingan lo" umpat Darren, menatap tajam Liam yang kini berdiri dengan wajah santainya.

Sedangkan Rana yang mulai menyadari situasinya, dengan cepat dia bangun dan menjauh dari mereka berdua.

Tangan gadis itu ditarik oleh Ares dengan kasar.

"Lo semurah ini ternyata? Gue gak habis pikir, bisa-bisanya lo sempet nolak ajakan gue. Sedangkan lo nerima perlakuan Liam dengan mudah. Kenapa? Karna dia lebih ganteng dari gue? Atau karna dia lebih kaya hm?" Ujar Ares panjang lebar, menatap rendah pada Rana yang kini mengerutkan dahinya tidak suka dengan ucapan pemuda ini.

Suara Ares ternyata mampu mengalihkan semua pasang mata, termasuk Darren yang sempat murka.

"Jaga ya mulut lo" desis Rana tajam.

Ares menguatkan genggamannya di tangan Rana hingga membuat sang empu sedikit meringis.

Mereka yang melihat itupun langsung bertindak, namun dikalahkan oleh Egi yang kini sudah berdiri diantara Rana dan Ares.

"Sabar dulu bang. Kayaknya kita salah paham" ujar pemuda itu seraya menutupi tubuh Rana dari tatapan tajam Ares.

"Salah paham apa? Lo buta? Jelas-jelas tadi-

"Gue yang mulai" sela Liam dingin lalu mendorong Ares guna menjauh dari Rana.

Ares terdiam, begitupun dengan yang lain.

Sedangkan Rana, mendengus.

Seakan sadar dengan ucapan Liam, Ares langsung menarik kerah baju pemuda itu dan menatapnya nyalang.

"Sialan lo Liam! Lo lupa lagi ngelakuin sama siapa hah?! Dia itu-

"Pacar gue. Ranaya itu pacar gue" sela Liam dengan penuh penekanan yang membuat Ares mengeraskan rahangnya.

Baru saja dia ingin memberikan bogeman mentah pada temannya ini, Satya lebih dulu menahannya dan memisahkannya dari Liam.

"LO BERDUA GILA YA?!" bentak pemuda itu yang kesal bukan main.

Bentakan Satya ternyata mampu mengheningkan suasana disana.

"Kenapa pada ribut gak jelas gini sih?! Kita kesini buat diskusiin misi! Bukan mau adu jotos sialan!!" Sentak Satya yang mulai terpancing emosi.

Ares mendengus kasar.

"Lo juga Res! Salahnya dimana? Liam sama Rana itu pacaran jadi wajar kalo bakal ada yang kayak gitu! Kita aja yang datangnya diwaktu yang salah" ujar Satya pada Ares.

"Jangan sok suci lo pada!"

Ares yang mendengar itu sontak mengeram marah.

Dia maju selangkah, menatap tajam Satya yang juga menatapnya tajam.

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang