Prolog

13.2K 584 7
                                    

"Ada kata terakhir?" Tanya seorang gadis dengan senyuman lebarnya, menatap puas pada gadis yang kini tengah terduduk lemas dengan bermacam-macam bentuk luka.

"Gue salah apa?" Dengan susah payah, gadis itu mengeluarkan suaranya.

Tepat setelah dia bersuara, gadis tadi langsung menginjak perutnya hingga ia terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah.

Dia mendongak saat gadis itu menarik kencang rambutnya.

"Kesalahan lo karna udah jadi bagian dari Avegas. Lo salah karna jadi satu satunya cewe disana" desis gadis tersebut.

"Dan lo tau kesalahan besar lo apa?"

Tidak ada sahutan selain wajah datar dari gadis itu.

"Karna lo berada di sekitar Liam"

Kekehan sinis terdengar disana.

"Felia, Felia"

Gadis yang bernama Felia itu mengernyitkan dahinya tidak suka saat tidak berhasil menjatuhkan mental lawannya.

"Sesuai dugaan gue. Lo cewe sialan yang deketin Liam. Lo gak pantes buat dia. Lo hama yang seharusnya dibasmi, dan sebentar lagi itu bakal terjadi" ujar gadis itu sembari menyeringai.

Felia terdiam.

"Apa maksud lo?"

"Liat pintu itu" gadis tersebut melirik pintu yang berada di belakang Felia.

"Hitungan kelima, pintu itu bakal kebuka"

Felia terdiam sejenak, lalu mengepalkan kedua tangannya saat otaknya berhasil merangkai setiap kalimat yang diucapkan oleh gadis sialan ini.

"1"

Dengan segera, Felia mengambil sebuah gergaji mesin.

"2" gadis itu hanya melirik tenang.

"3"

"Sebelum mereka dateng, lo harus mati ditangan gue" ujar Felia sembari tersenyum lebar.

Dia berjalan mendekati gadis tersebut.

"4"

"Bye bitch"

"5"

Grhh!

Brak!

Deg!

"RANAYA!!"

Bruk!

"Novel sialan!"

"Alur macam apa itu bangke?!"

"Author kampret!"

"Cerita gak jelas!"

Ranaya Angelina Jolie.

Seorang gadis yang baru saja mengumpati sebuah novel itu dibuat kesal setengah mati.

Dia baru saja membeli novel yang diterbitkan oleh Author Wattpad. Namun bukannya mendapat ending memuaskan, dirinya dibuat murka.

Ending di wattpad itu gantung, dan baru saja dia mendapatkan kabar jika Author tersebut menerbitkan ceritanya dalam versi buku. Tentu saja dia langsung membelinya.

Dia kira ending nya akan berakhir bahagia seperti dugaannya, namun kenyataan menghancurkan harapannya.

"Makin gak jelas endingnya anjir"

"Ranaya, dia cuma figuran yang gak bersalah. Terus kenapa dia dapet ending gitu? Emang kampret tu author! Mana namanya sama lagi kaya gue" gerutunya.

"AAAAA!! BALIKIN 100 RIBU GUE!!!" Ranaya mengacak acak rambutnya kesal.

"RANA! KALO GILA JANGAN DISINI!! MALU DI DENGERIN SAMA TETANGGA!!"

Oke, Rana bungkam.

Jika mama nya sudah begini, maka dialah yang harus diam memendam kekesalan yang membabi buta.

Rana melirik buku novel yang tergeletak dilantai akibat lemparannya.

'Prolog Tanpa Epilog'

Sesuai judulnya.

Cerita itu tidak ada epilognya. Ceritanya hanya sampai kematian Ranaya. Setelahnya tidak ada penjelasan lagi mengenai semua tokoh.

Dia juga tidak tau apakah Felia mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Helaan nafas kasar keluar dari mulut Rana.

Brug

Dia menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya, menatap langit-langit kamar dan mulai berkhayal.

"Gimana rasanya masuk novel? Gak ada larangan dari mama dan gak ada tekanan dari papa" gumam Rana.

"Gue bisa bebas disana tanpa mikirin kemarahan mereka" lanjutnya.

Rana termenung sejenak kemudian menepuk pipinya guna menyadarkan pikiran anehnya.

"Sadar Ran sadar. Jangan halu mulu ntar lo gila beneran" ujarnya lalu melirik jam dinding kamarnya yang kini sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Sudah saatnya dia tidur.

Rana beranjak dari rebahannya dan meraih botol yang berisi obat tidur. Dia mengalami insomnia sejak 3 tahun yang lalu. Rana akan tidur setelah menelan pil itu.

Namun tampaknya ada yang salah dengan pil tersebut. Terbukti dengan Rana yang kini berusaha mengais oksigen melalui mulutnya.

Nafasnya sesak, tenggorokannya tercekat. Keringat dingin mulai membasahi dahinya. Wajahnya memerah dengan bibir yang mulai memucat.

Dia melirik botol obat itu.

Sepertinya ada yang menukar obat tidurnya.

Bruk

Rana ambruk saat tubuhnya tidak bisa lagi ditahan.

"Sialan, gue benci kalian" batin Rana sebelum akhirnya menutup mata.

Ceklek

Sepasang paruh baya yang baru saja masuk hanya terdiam, melihat Rana yang tidak berdaya dan berakhir merenggang nyawa.

"Mas, dia..."

"Ranaya Angelina Jolie, meninggal karna penyakit langkah yang tidak bisa disembuhkan" sela pria paruh baya itu dengan suara datarnya.

Sang istri yang paham, hanya mengangguk. Dia beralih menatap sendu Rana.

"Ini satu satunya cara"









____________________

Aneh emang tapi inilah nyatanya, gw bkl dpt ide tiba2 pas lg buat cerita lain. Jdi untuk Fake Bum nanti dlu ya guys, gw lagi berusaha nyari ide yg cocok untuk alurnya. Gw buat cerita baru, kali aja ide buat Fake Bum muncul tiba2 wkwk

Mau double up?

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang