24

5.8K 545 92
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
______________________

"Berani turun, gue hamilin lo sekarang"

Sialan!!

Rana menatap tajam pada Liam yang kini tersenyum smrik padanya.

Klak

Liam melunturkan senyumnya saat Rana berhasil membuka pintu mobil itu.

"Lo beneran berani? Ancaman gue gak pernah main-main" desis Liam, menatap penuh peringatan pada Rana yang kini sudah berdiri diluar dengan senyuman lebarnya.

"Masuk, gue hitung sampe 3" titahnya yang malah membuat Rana menyengir.

"1"

Rana mundur satu langkah, menjauhi mobil itu dengan senyuman lebarnya.

"2"

Rana kembali mundur dengan kekehannya, dan itu membuat Liam menggeram kesal.

Ternyata gadis ini ingin bermain dengannya?

Baiklah.

"3!"

"AAAAAAA!!" Teriak Rana panik, gadis itu langsung berlari terbirit-birit saat melihat Liam turun dari mobil dan mengejarnya.

Satya yang sedari tadi berdiri diluar, hanya melongo, menatap kedua pasangan yang kini tengah berlarian.

"Ranaya, berhenti!" Liam mengejar gadis itu dengan sekuat tenaganya hingga membuat sang empu kewalahan.

Rana semakin dibuat kalang kabut saat menyadari Liam yang hampir menggapai tangannya.

"TOLONGGG!!! SAYA MAU DI PERKOSA TOL- ASTAGA!!" Teriakan panik Rana diganti dengan teriakan kaget saat tiba-tiba saja tubuhnya melayang dan berhenti diatas pundak Liam.

Pemuda itu mengangkat tubuhnya layaknya karung beras!

"LIAM! KURANG AJAR LO!! TURUNIN GUE!!" Rana berontak dari gendongan Liam sembari menarik rambut pria itu, namun usahanya tidak membuat hasil yang manis, terbukti dengan Liam yang kini berjalan santai menuju mobil Satya.

Tidak ada cara lain lagi selain minta tolong!

"TOLONG! TOLONG!! ADA PENCULIK, TOLONG!!"

"TOL-

Puk

Rana yang tadinya berteriak heboh, seketika terbungkam saat Liam memberikan satu pukulan pada bokongnya.

Wajah Rana sontak memerah bagaikan buah tomat.

Melihat gadis nakal ini yang mulai tenang, Liam menerbitkan senyuman miringnya.

"Lo jual, gue beli sayang" ujar Liam santai dengan tangan yang meremas pinggang Rana.

Baru kali ini Rana menyesal dan mengumpati kenakalannya.

Dia menyesal karna sudah menantang Liam!

Tolong selamatkan dirinya!

"Bawa motor gue" ujar Liam, menatap dingin pada Satya yang kini hanya planga plongo.

Rana baru tersadar dengan keberadaan Satya setelah Liam mendudukinya di bangku penumpang.

Dengan cepat dia menggapai pintu mobil itu, namun Liam lebih dulu menguncinya.

"SATYA! WOY SATYA BEGO! TOLONGIN GUE!!" Teriak Rana dari dalam yang malah membuat Liam terkekeh geli.

Pemuda itu mulai menjalankan mobilnya dengan wajah santai, seakan tidak terganggu dengan teriakan Rana.

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang