32

5.3K 529 125
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
________________________

"Kok berenti?" Tanya Rana, heran dengan Darren yang kini menghentikan motornya di depan Minimarket.

Darren tidak langsung menjawab, pemuda itu melepaskan helm nya lalu turun dari motor, membiarkan Rana yang masih duduk di jok belakangnya.

"Beli jajan dulu, mau?"

"Mau lah! Ya kali nggak!" Seru Rana senang yang membuat Darren tersenyum kecil.

Gadis itu langsung melompat turun dan berlari masuk ke Minimarket, meninggalkan Darren yang sempat jantungan karna tindakan bar-bar Rana.

Sadar dirinya ditinggal, Darren hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan.

Ingin marah tapi tidak bisa.

Sudahlah.

Akhirnya pemuda itu menyusul Rana yang saat ini sedang memborong Es krim.

Darren hanya diam, mengikuti kemana Rana melangkah. Hingga gadis itu berhenti di rak yang berisikan macam-macam Snack.

"Sayang aku mau nyepong"

Entah bisikan setan apa itu hingga membuat wajah Darren sedikit memanas.

Rana juga mendengar, karna itu dia langsung menoleh ke belakangnya. Tepatnya pada 2 orang yang berbeda jenis kelamin. Mereka terlihat sedang bisik-bisik, namun masih terdengar ke telinganya.

Darren yang paham pun, meraih tangan Rana guna membuat gadis itu mengalihkan pandangannya.

"Mbak suka nyepong juga?"

Namun pertanyaan dari gadis cantik itu sukses membuatnya tertegun, termasuk sepasang kekasih tersebut.

Mereka berbalik, dan menatap Rana dengan pandangan yang berbeda.

Sang pria yang terlihat tidak enak, sedangkan sang wanita malah terlihat antusias.

"Iya! Suka banget malah" sahutnya yang membuat sang suami menggerutu dalam diam.

Istrinya ini memang tidak tau tempat.

"Ih sama! Sepong emang seenak itu tau! Jadi gak heran kalo banyak yang suka. Saya aja sampe tergila-gila sama itu" ujar Rana semangat yang membuat Darren tersedak ludahnya sendiri.

Pembahasan macam apa ini?

"Wah? Kamu juga suka?" Wanita itu menatap Rana tidak percaya, kemudian melirik Darren.

"Biasanya seumuran kamu ini, kebanyakan jijik sama sepong"

"Lah? Kok jijik? Orang itu enak kok, saya aja hampir tiap hari nyepong"

"Ehem" Darren sontak terbatuk.

Sedangkan kedua pasangan itu tercengang.

"Tiap hari?" Beo sang pria yang tidak menyangka.

Dia menatap Darren dengan pandangan penuh arti, dan Darren paham itu.

Wajahnya sontak memerah.

"Ran, udah? Kita pulang" ajak Darren yang tidak tahan lagi dengan pembahasan per-sepongan ini.

"Bentar, Ren. Gue mau sepong dulu-

"Disini?!" Teriak wanita tadi tanpa sadar, dia menatap Rana syok.

"Ya iya disini, emang dimana lagi?" Sahut Rana yang heran dengan wanita itu.

Kenapa dia tiba-tiba berteriak? Kan semua orang jadi menatap mereka.

"Kamu gak malu? Disini banyak orang loh" ujar wanita itu, berbisik pelan pada Rana.

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang