27

5.5K 565 120
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
_______________________

"MATI LO BRENGSEK!!"

Rana sontak terbelalak saat melihat Egi yang kini tengah memukul pria itu habis-habisan.

Dengan cepat, dia menahan Egi namun pemuda tersebut malah menghempaskan tangannya dan mendorongnya menjauh.

"Egi! Udah cukup!" Tidak kehabisan cara, Rana memeluk tubuh Egi dari belakang hingga membuat sang empu terdiam dengan nafas yang tersengal-sengal.

Dia menatap bengis pada pria yang terkapar dilantai dengan keadaan memilukan.

"Dia harus mati kak" ujar Egi pelan, membiarkan tubuhnya dipeluk erat oleh Rana.

"Biar gue yang ngurus" sahut Skala datar sembari menarik Rana guna menjauh dari Egi.

"Kalian lanjutin aja misinya" lanjut pemuda itu lalu mengusap kepala Rana.

Setelahnya, Rana dibuat meringis ngeri saat Skala mencengkram leher pria itu dan menyeretnya keluar tanpa memperdulikan tatapan semua orang yang kini tertuju padanya.

"Jangan ada yang rekam, jika tidak mau bernasib sama seperti bajingan ini" ujar Skala, menatap dingin semua pengunjung club yang kini langsung berhamburan ke tempat masing-masing.

Sebenarnya Liam lah yang ingin turun tangan, bahkan pria itu sempat mengamuk di dalam ruangannya. Namun Skala lebih dulu mencegah Liam. Dia sangat ingin membunuh bajingan yang berani menyentuh Rana-nya.

Pria sialan ini harus mati ditangannya sendiri.

"Tuan Muda-

"Selidiki latar belakangnya" sela Skala sembari melemparkan tubuh pria yang sudah sekarat itu ke depan pria yang menjabat sebagai tangan kanannya.

Alex, pria yang mengurusi segala permasalahan Skala, menatap pria yang sekarat tersebut. Matanya menyipit, menatap lekat wajah yang hampir tertutup sempurna lantaran luka yang disebabkan oleh Egi.

"Dia adalah Egra, Tuan. Putra sulung dari keluarga Pranata. Pranata termasuk ke dalam jajaran keluarga terkaya di indonesia-

"Habisi mereka, malam ini sudah harus selesai"

Deg

"A-apa?" Alex melotot tidak percaya pada keputusan sang Tuan Muda.

Skala langsung menatap tajam Alex hingga membuat sang empu menunduk.

"Kau tau, bukan? Aku tidak pernah mengulang ucapanku" tekannya yang membuat suasana disana menjadi mencekam.

Jangan lupakan dengan status Skala yang menjadi pewaris Mafia besar milik keluarganya. Aura ketua, seketika melekat pada pemuda itu. Bahkan Alex, pria yang berusia tidak jauh dari Daddy nya itu dibuat tunduk.

"Tapi tuan-

"Sejak kapan kau sudah berani membantah perintahku, Alex?"

Hening.

Alex menghela nafasnya, kemudian mengangguk patuh.

"Bawa bajingan ini ke tempat mainanku, biar aku sendiri yang menghabisinya" ujar Skala datar seraya melangkah tenang, menuju ke mobilnya.

Alex yang ditinggal hanya bisa menghela nafas berat. Dia menatap Egra yang masih terbaring lemah.

Sebenarnya kesalahan fatal apa yang pria ini lakukan?

Kenapa Tuan Muda nya yang selalu malas dengan hal yang merepotkan, malah membuat bencana untuk satu keluarga?

Skala selalu menghindar jika menyangkut tentang Mafia. Namun sekarang? Dengan sendirinya, pemuda itu memberi perintah padanya untuk membantai satu keluarga berpengaruh.

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang