22

5.8K 531 92
                                    

Tandai typo✓
Happy reading~
_____________________

"RANA!! LO GAK PAPA?! ASTAGA ANAK GUEEE!"

Bugh

"Malu dikit lah anjir, lo udah kaya monyet yang gak dikasih makan seabad" gerutu Cheli kesal setelah memberi satu pukulan pada lengan Saras yang sempat berteriak.

"Apaan sih Chel? Emang gue gak boleh khawatirin temen gue sendiri?" Protes Saras yang kini mendelik tidak terima dengan pukulan Cheli.

"Tapi liat situasi dulu bego, lo liat sekarang. Kita jadi bahan perhatian anak-anak karna teriakan lo" ujar Cheli ketus.

Baru saja Saras membuka mulutnya guna membalas ucapan Cheli, dia lebih dulu ditinggal oleh mereka yang kini menghampiri Rana.

Saras mendengus sejenak lalu menatap sekitarnya.

"Apa liat liat?! Gue bukan pameran! Bubar! Bubar!!" Sentaknya yang berhasil membuat semua orang berpencar ke penjuru kantin.

Tadinya mereka ingin menyusul Rana di toilet, namun gadis itu lebih dulu ke kantin, jadilah mereka kesini.

"Ran, lo gak papa?" Tanya Cheli, menatap intens Rana yang kini sedang sibuk menikmati nasi gorengnya.

Gadis itu hanya mengangguk.

"Anak mana? Biar gue kasih pelajaran" ujar Rindi tenang.

Rana menghentikan makannya lalu mendongak, menatap teman-temannya.

"Gue-

Brak!

"Uhuk"

"BILANG KE GUE RAN! SIAPA YANG GUYUR LO DI LAPANGAN?! BIAR GUE KASIH PAHAM TU BENALU!!"

Rana langsung meraih minumnya karna terkejut dengan gebrakan dari Saras.

"Saras, duduk" suara tenang Rindi seakan menjadi alarm bahaya bagi Saras, terbukti dengan gadis itu yang kini duduk patuh di sampingnya.

Cheli yang melihat itupun tersenyum, mengejek temannya yang kini menatapnya kesal.

"Udah guys, gue gak papa. Lagian udah gue bales kok tadi" ujar Rana guna menenangkan temannya.

"Tapi gue belum puas kalo dia belum nangis dibawah gue" sahut Cheli santai yang mendapatkan anggukan kuat dari Saras, termasuk Rindi.

Rana terdiam sejenak, lalu menopang dagunya dan menatap mereka bergantian.

"Kalian mau apa?" Tanya nya pelan yang membuat Cheli tersenyum lebar, begitupun Saras.

Rindi hanya diam dan menyimak rencana teman-temannya.

"Dia harus diajarin sopan santun" ujar Cheli lalu mengedipkan sebelah matanya pada Saras yang langsung paham.

"Pulang sekolah, di taman belakang" celetuk Rindi santai yang membuat Saras tersenyum dengan tatapan binarnya.

Dia tidak sabar!

"Oke! Kita eksekusi disana!" Sahutnya cepat.

Kemudian tatapan mereka beralih pada Rana yang hanya diam.

"Lo mau ikut? Gak mau juga gak papa. Kalo lo masih mau jaga image sih gak masalah, biar kami yang main main sama dia. Lo gak bakal terseret" ujar Rindi yang diangguki oleh kedua temannya.

Rana tersenyum manis.

"Gak adil banget kalo gue gak ikut party" ujarnya yang membuat mereka tersenyum puas.

Rana ternyata satu frekuensi dengan mereka.

Seseorang yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka hanya diam. Sudah sejak tadi dia berdiri disana, memperhatikan Rana.

KISAH TANPA ENDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang