dua

3.7K 228 4
                                    

Pagi hari ini terlihat lebih cerah karena langit sudah menampakkan sang surya yang bersedia untuk menyapa penduduk bumi.

Seperti saat ini, Salsa dan Nabila sudah berada di mobil bersiap memulai hari yang cerah untuk melakukan aktivitas masing-masing. Salsa mengantarkan Nabila ke kampusnya terlebih dahulu sebelum dia pergi ke kantor.

Selama di perjalanan mereka menyalakan musik dari radio mobil lalu mereka pun berduet, menyanyikan bersama lagu yang mereka putar.

Tak lama mobil Salsa tiba di area kampus Nabila. Nabila pun segera berpamitan pada Salsa untuk segera masuk ke dalam kampusnya.

"Kak makasih ya udah anterin aku, salim dulu." Pamit Nabil sambil mengulurkan tangannya untuk ia salim dengan Salsa lalu turun dari mobil.

"Sama-sama adik kicik." Salsa tidak menerima uluran tangan Nabila melainkan dia mencubit pipi chubby adiknya.

"Ahh kakak sakit pipi ku." Keluh Nabila.

"Hahaha maaf yaa, kamu sih gemes banget. Dah sana turun." Ucap Salsa yang akhirnya menerima uluran tangan adiknya itu.

"Assalamualaikum kak."

"Waalaikumsalam semangat Nab kuliahnya." Ucap Salsa yang sedikit teriak karena Nabila sudah melangkah pergi dari mobil sang kakak.

Di perjalanan menuju kelasnya, Nabila melihat punggung teman sekelasnya itu lalu memanggilnya.

"Syarla." Panggil Nabila sedikit keras, karena jaraknya dengan temannya itu lumayan jauh dari posisinya. Akhirnya Nabila berlari untuk menyusul temannya itu.

"Syar." Panggil Nabila sambil memegang pundak Syarla karena sedari tadi Syarla tidak mendengar panggilan dari Nabila.

"Eh hai Bil." Jawab Syarla yang sedikit kaget. Pasalnya sedari tadi dia berjalan sambil melamun. Terlihat dari raut wajah Syarla yang sedang menghawatirkan sesuatu.

Nabila yang memiliki kepekaan lebih dia pun langsung bertanya pada Syarla ada apa dengan dirinya ini.

"Syar are you okay?" Tanya Nabila perlahan.

Nabila berani menanyakan kondisi temannya itu karena mereka sudah dekat dari awal mereka masuk di kampus ini. Bisa dikatakan mereka adalah sepasang sahabat.

Setelah Nabila bertanya tentang kondisi Syarla, dia pun langsung menghamburkan dirinya pada Nabila. Saat ini yang Syarla butuhkan hanya ingin dipeluk. Entah mengapa hari ini begitu berat baginya. Biasanya dia akan menjalankan harinya dengan suka cita, namun apa yang sedang merasukinya hingga membuat dirinya  terasa begitu sedih dan lelah.

Nabila berusaha menenangkan sahabatnya itu. Dia beri waktu untuk Syarla menangis di pelukannya. Saat dirasa pundak Syarla tidak bergetar lagi akibat tangisnya, Nabila kembali bertanya,

"Are you okay Syar?, tapi kalau kamu ga mau cerita sekarang ga papa. Kamu udah mulai tenang sekarang?"

Syarla pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

"Oke kalau gitu, kita masuk ya, bentar perkuliahan nya dimulai."

Setelah Nabila berucap seperti itu, keduanya melangkah menuju kelas mereka untuk memulia perkuliahannya hari ini.

***

"Selamat pagi pak Rony." Sapa Salsa ramah saat melihat Rony melewati meja kerja lalu masuk ke dalam ruangannya.

"Pagi." Balas Rony dingin. Sudah biasa dia seperti ini. Setidaknya salam selamat paginya itu dibalas.

Setelah Rony memasuki ruangannya, Salsa pun ikut masuk ke dalam ruangan Rony untuk mengingatkan jadwalnya hari ini.

The Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang