delapanbelas

2.1K 245 5
                                    

Rony dan Salsa memilih jalan-jalan ke mall namun mall yang mereka kunjungi adalah mall milik Rony yang berada di daerah Jakarta. Jika kalian tahu, jalan-jalannya kali ini yang hanya ke mall itu mereka lakukan untuk sekalian bekerja yaitu mengecek kondisi mall milik Rony. Salsa yang memang tengah kesal dengan Rony karena kedatangan perempuan tak diundang tadi di kantornya membuat dirinya tidak mood untuk bekerja di kantor, namun dia juga tak ingin memakan gaji buta. Oleh karena itu Salsa meminta Rony berjalan-jalan sekaligus bekerja.

"Selamat sore pak Rony, bu Salsa." Sapa Maria saat Rony dan Salsa turun dari mobil.

"Selamat sore bu Maria." Jawab Salsa ramah.

"Selamat sore." Jawab Rony datar. Mereka pun masuk ke dalam mall. Mall yang Rony miliki ini terbilang cukup besar karena memiliki empat lantai di dalamnya. Banyak pengunjung yang sering datang ke mall itu karena fasilitas di dalamnya yang begitu lengkap dan pegawai mall disana juga sangat ramah dengan para pengunjung.

"Satu Minggu ini aman kan Bu kondisi mall nya?" Tanya Rony membuka suara yang sambil berjalan menuju kantor yang ada di dalam mall itu.

"Kondisi mall satu Minggu ini aman pak. Beberapa ruko yang kosong akan segera diisi dan kami juga memastikan orang yang akan menyewa ruko kami menjualkan produknya yang sesuai dan yang sedang ramai di pasar." Jelas Bu Maria. Rony maupun Salsa mengangguk paham.

Para pegawai mall yang mengenal Rony saling bertegur sapa. Karena Rony tidak menggunakan lift pribadi melainkan menggunakan eskalator untuk sampai di kantor yang ada di dalam mall ini. Alhasil membuat seluruh pegawai menyapa Rony saat melewati mereka.

Akhirnya mereka tiba di kantor yang di dalam mall tersebut. Tentu sudah ada ruangan khusus untuk Rony dan juga Salsa sebagai sekretarisnya.

"Baik pak Rony, bu Salsa kalau gitu saya izin untuk kembali bekerja. Jika ada sesuatu yang dibutuhkan bisa langsung hubungi saya."

"Terimakasih bu Maria sudah menyambut kami disini. Maaf kalau sudah mengganggu waktu ibu untuk bekerja."

"Tidak masalah bu Salsa." Setelah itu Bu Maria kembali bekerja dan Salsa masuk ke dalam ruangan Rony karena Rony yang sudah masuk duluan dan meminta Salsa untuk menyusul masuk ke dalam ruangannya.

"Tadi aku liat di lantai tiga itu masih ada ruko kosong ya."

"Bisa langsung diisi aja itu, karena di sampingnya kan tempat permainan gitu, time zone gitu kan. Lebih baik diisi sama restoran lagi aja. Karena restoran di lantai tiga cuma ada dua, atau jangan restoran deh, buka gerai minuman aja atau toko ice cream." Ucap Salsa memberi saran tentang kondisi dan tempat mall tersebut.

Rony yang sedang memandang ke arah jendela luar mendekat ke arah Salsa, "hmm boleh, nanti kita diskusikan sama bu Maria terkait saran kamu. Pinter banget sih." Ucap Rony sambil mengelus lembut kepala Salsa.

"Tuhan.. udah pacaran sama bos sendiri tapi kalau dia ngusap kepala gue gini gue selalu salting tuhan.. mau nikah ajaa.." ucap Salsa dalam hati.

"Kamu mau makan apa abis ini. Atau mau kemana gitu. Jangan kerja dong sayang, kita ke mall kan mau jalan-jalan."

"Tunggu lima belas menit lagi jam kerja akan selesai." Ucap Salsa yang sedari tadi fokus pada laptop miliknya.

Rony hanya bisa menghela nafas. Tujuannya keluar dari kantor untuk mengajak Salsa berjalan-jalan namun gadis itu meminta jalan-jalannya untuk sekalian bekerja juga.

"Kalau kamu sudah menikah sama aku, kamu ga perlu capek-capek kerja lagi, aku ga mau fokus kamu terbagi dengan pekerjaan." Ucap Rony sambil menatap Salsa.

"Emang aku mau menikah sama kamu?" Ucap Salsa tanpa melihat ke arah Rony. Raut wajah Rony sedikit terlihat kesal saat Salsa berkata seperti tadi, padahal hanya bercanda.

The Crazy BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang