Terhitung sudah satu minggu, Salsa dan Rony berpacaran. Mereka pun menjalin hubungannya secara diam diam saat mereka berada di kantor.
Seperti saat ini, Salsa berangkat ke kantor bersama Rony. Sudah satu minggu juga Rony selalu mengantar jemput Salsa untuk ke kantornya. Salsa yang selalu keluar dari mobil terlebih dahulu agar tidak ada orang yang mencurigai mereka. Kalaupun ada yang mencurigai mereka, siapa yang berani. Bahkan para karyawan sudah biasa melihat kedekatan direkturnya itu dengan sang sekretaris jika sedang jalan berdua.
Langkah Salsa tidak terlalu cepat karena dia sambil menunggu Rony yang masih di basement khusus untuknya yang sedang memarkirkan mobilnya.
Salsa tak menyadari jika sudah ada Rony yang berjalan mendahuluinya. Dia pun mempercepat langkahnya untuk segera sampai di belakang Rony yang sedang menuju ke arah lift karyawan.
"Pagi pak Rony." Sapa salah satu karyawan lelaki yang melihat Rony berada di sampingnya yang sedang menunggu pintu lift terbuka.
"Pagi." Balsa Rony singkat.
"Selamat pagi pak Rony." Sapa lagi du karyawan perempuan yang berada di belakangnya.
"Selamat pagi bu Salsa." Sapa dua karyawan perempuan tadi pada Salsa.
Rony yang mendengar nama kekasih nya itu disebut lantas menundukkan kepalanya lalu tersenyum.
"Pagi mba Vivi, mba Desi." Balas Salsa kepada dua perempuan tadi.
"Selamat pagi pak Rony." Salsa bergantian untuk menyapa bosnya sekaligus kekasihnya itu.
"Bapak tidak menggunakan lift yang disana saja pak, barangkali disini menunggunya lama." Salsa merasa heran dengan Rony yang saat ini ingin menggunakan lift karyawan yang tentu saja lift tersebut akan berdesak desakan dan lama untuk menunggunya. Sedangkan lift yang dikhususkan untuknya itu akan lebih cepat tiba dirinya ke lantai dimana ruangannya berada.
"Ohh tidak apa apa, sesekali saya ingin menggunakan lift ini dan berbaur bersama karyawan yang lain."
"Oh baik kalau begitu. Silahkan pak." Ucap Salsa pada Rony yang mempersilahkannya masuk terlebih dahulu saat pintu lift tersebut sudah terbuka. Salsa diikuti di belakangnya dan para karyawan yang tadi pun masuk ke dalam lift setelah Rony dan Salsa sudah masuk.
Di dalam lift tersebut tidak terlalu banyak orang. Yang Salsa dan Rony jumpai tadi hanya ada tiga orang karyawan yang menunggu bersama pintu lift itu terbuka. Namun ketika pintu lift terbuka tadi sudah ada segerombolan karyawan ikut masuk ke dalam lift tersebut. Yang membuat isi di dalam lift menjadi banyak dan membuat Salsa sedikit mundur ke belakang dan disana ada Rony juga yang berdiri di pojok belakang.
"Eh maaf pak saya tidak sengaja." Ucap Salsa meminta maaf pada Rony karena dirinya menabrak tubuh Rony dari belakang.
"Tidak apa apa."
Jadilah posisi Salsa sangat dekat dengan Rony. Rony pun tak mau membuang kesempatan kedekatannya dengan Salsa. Dia meraih tangan kanan Salsa untuk ia genggam. Salsa kaget saat Rony memegang tangannya di posisi banyak orang seperti ini.
Rony tersenyum saat melihat wajah Salsa yang terkejut. "Ga papa, kita di belakang ini dan ga ada yang liat." Bisik Rony. Salsa beneran takut jika ada karyawan yang melihat mereka yang tengah berpegangan tangan.
Tingg
Pintu lift terbuka. Semua orang yang ada di dalamnya keluar dengan sangat teratur. Bertepatan dengan pintu lift yang terbuka dan karyawan yang lain keluar, pun Rony keluar dari sana dengan melepaskan genggaman tangannya dari Salsa. Setelah itu Salsa juga mengikuti langkahnya keluar dari dalam lift.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Boss
Fanfiction"Rony Baskara Dewantara, Direktur Utama." Ucap Caca yang melihat papan nama di atas meja bosnya. Dialah Rony Baskara Dewantara, direktur utama di perusahaan properti yang terbilang sukes ini menggantikan posisi sang ayah. "Kok bisa ada direktur ut...