Periode II

2 0 0
                                    

Sebagai mahasiswa, Seno kerap mengalami masalah gara-gara: terlalu aktif berorganisasi, terlalu bebas bergaul, dan terlalu sering terbawa perasaan untuk ukuran seorang laki-laki.

Menjelang usia 25, hidup Dipta berjalan lamban. Merampungkan skripsi hanya membawanya kepada status baru: pengangguran.

Orang-orang boleh jadi memandang Rizqi sebagai menantu idaman: perhatian, pekerja keras, dan rajin beribadah. Namun, siapa yang tahu kalau ia diam-diam menangis di atas sajadah?

Dan di seberang rumah, sebutlah seorang tetangga. Yang tidak sekadar kuliah, tetapi juga bekerja. Yang bukannya senang dipuja, malah minta dipanggil 'Dik' saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Panggil Aku [Dik] SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang