Sebagai mahasiswa, Seno kerap mengalami masalah gara-gara: terlalu aktif berorganisasi, terlalu bebas bergaul, dan terlalu sering terbawa perasaan untuk ukuran seorang laki-laki.
Menjelang usia 25, hidup Dipta berjalan lamban. Merampungkan skripsi hanya membawanya kepada status baru: pengangguran.
Orang-orang boleh jadi memandang Rizqi sebagai menantu idaman: perhatian, pekerja keras, dan rajin beribadah. Namun, siapa yang tahu kalau ia diam-diam menangis di atas sajadah?
Dan di seberang rumah, sebutlah seorang tetangga. Yang tidak sekadar kuliah, tetapi juga bekerja. Yang bukannya senang dipuja, malah minta dipanggil 'Dik' saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Panggil Aku [Dik] Saja
Espiritual[Sekuel dari Panggil Aku "Mbak" Saja] Rina sekarang jadi mahasiswa! Lantas, bagaimana dengan anak-anak Pelangi? Petualangan Rina berkelindan dengan Arseno yang sedang senang-senangnya menjelajah, perjuangan Dipta merampungkan kuliah, dan pengorbanan...