JUU HACHI

107 14 3
                                    

Kesehatan tristan semakin membaik meski dirinya masih tak bisa melakukan apapun. Setelah menginap cukup lama di rumah sakit, tristan akhirnya diperbolehkan pulang dengan pengawasan yang ketat. Entah apa yang terjadi, ayah eliu tersebut jatuh ketika sedang bekerja, hingga mengakibatkan dirinya lumpuh tak bisa menggerakkan anggota badannya.

Eliu menyesal setelah tak mempercayai ucapan hecha kala itu.

Kini sang ibu tiri mengambil alih penuh seluruh isi rumah serta perusahaan milik tristan. Dona juga melarang eliu untuk kembali ke rumah walau hanya untuk berkunjung menemui ayahnya. Tak lupa ibu kandung mina tersebut mengatakan bahwa sakitnya tristan akibat dari ulah putri sulungnya.

"Buka!"

Eliu sudah beberapa hari ini selalu datang ke rumahnya. Dia hanya ingin mengetahui kondisi sang ayah. Meski membencinya, tristan tetap ayah kandungnya. Hati kecilnya berbisik bahwa sang ayah membutuhkan dirinya saat ini.

"Tolong buka gerbangnya! Aku bilang buka!"

Meski penjaga rumah sudah mengenal baik eliu. Dona melarang siapapun untuk berkunjung tanpa seizinnya. Tentu saja, ibu tiri eliu tersebut memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Jika eliu mengetahui niat dona, maka saat itu juga dona pasti akan diusir oleh eliu.

"Pak, tolong buka gerbangnya. Aku hanya ingin bertemu dengan papa, hiks".

"Maaf, nona El. Bapak sendiri tidak berani, nyonya dona melarang nona el untuk masuk. Maafkan bapak ya, non".

"El cuma pengen ketemu papa. Tolong pak, buka gerbangnya".

Penjaga tersebut awalnya luluh melihat kondisi eliu yang sangat menyedihkan. Sebagai orang tua pun, penjaga tersebut juga tak ingin hal seperti ini terjadi. Namun jika dia membiarkan eliu masuk, pasti nyonya baru di rumah ini akan memecatnya tanpa pandang bulu.

"Non, sebentar sa....."

"Ngapain sih masih berdiri disini! Pergi sana!"

Belum selesai bicara, mina lebih dulu keluar setelah mendengar eliu yang tidak pernah menyerah. Mina sendiri geram melihat eliu yang masih terlihat sombong di matanya. Padahal mina berharap eliu akan memohon padanya. Tapi eliu tidak pernah melakukan hal itu.

"Buka gerbangnya!"

"Jangan pak!"

"Pak, tolong pak. El hanya ingin bertemu papa pak."

"Jangan pak!

Dengar ya El, papa itu sudah gak mau melihat lo lagi. Papa udah benci sama elo! Mending lo cepet-cepet pergi deh dari rumah ini. Karena sebentar lagi, cuma aku satu-satunya anak yang diakui papa. Cuma aku!"

"Dasar bacot! Tutup mulut lo!"

Eliu sangat marah mendengar ucapan adik tirinya. Ya memang tristan sakit karena salah satunya akibat memikirkan eliu. Namun bukan berarti sang ayah akan mencoretnya sebagai putri sulung di keluarga ini.

Gadis cantik ini hanya ingin bertemu dengan papa nya dan meminta maaf. Eliu sadar bahwa sikap pemberontakannya tidak akan merubah apapun tentang status bahwa dona adalah ibu sambungnya saat ini. Dan wanita yang di cintai ayahnya. Meski membencinya, eliu harus bertemu sang ayah terlebih dahulu. Apalagi dengan kondisi sang ayah yang dikatakan tidak baik.

"Yak! Dasar jalang! Berani-beraninya lo membentak ku!"

"Cepat buka gerbangnya!"

"Usir dia pak, dan jangan biarkan dia kembali lagi. Atau bapak yang gue usir. Ngerti!"

Sang satpam pun terpaksa harus menuruti mina. Sebab dia lah yang saat ini menguasai rumah ini. Meski bapak ini juga sangat membenci mina san ibunya. Sikapnya berbeda jauh dengan eliu dan donita, pemilik rumah ini sebelumnya. Dengan berat hati, bapak ini pun meminta maaf dan menyuruh eliu untuk tidak kembali lagi.























Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang