HACHI...

126 18 4
                                    

Plak!

Tamparan keras eliu dapatkan dari sang ayah. Untuk pertama kalinya eliu mendapatkan sakit yang ayahnya berikan secara fisik.

"Sejak kapan?"

Eliu masih terdiam, dia tak mau mengatakan apapun.

"Ayah bilang, sejak kapan, El?"

Sang ayah baru saja mengunjungi sekolah tempat eliu dan mina menimba ilmu. Alasan kedatangan sang ayah tak lain karena berita heboh yang menggemparkan sekolah tersebut pagi tadi.

Ucapan anak itu tak main-main. Jangan kan untuk berbohong, anak itu justru menampilkan wajah cantik eliu yang sedang menyesap nikotin dengan sangat baik. Foto tersebut langsung rame di bicarakan. Bahkan sampai masuk base sekolah. Hal tersebut yang membuat wali kelas eliu memanggil kedua orang tuanya. Dan sialnya, sang ayah lah yang datang ke sekolahnya.

"ELIU! Jawab ayah!"

Kesabaran sang ayah ada batasnya. Selama ini, ayahnya mendidik eliu sedemikian rupa hanya untuk digadang-gadangkan menjadi penerusnya.

Semua berubah ketika sang istri meninggalkan anak dan suaminya seorang diri.

"ELIU!"

"Memang apa peduli ayah!"

Plak!

Jika dulu sang ayah tak pernah ringan tangan. Saat ini mungkin berbeda, menghadapi seorang anak yang melakukan pemberontakan di usia muda membuatnya semakin ingin mengekangnya.

"Tentu saja ayah peduli! Kamu itu anak ayah!"

"Benarkah? Tapi aku pikir ayah ku sudah mati sejak saat itu".

Tristan sama sekali tak menyangkal tentang ucapan sang anak. Wajar saja eliu menganggap sang ayah seperti itu. Dijanjikan keluarga yang harmonis setelah hidup bersama selama 15 tahun, ternyata sang ayah memiliki seorang wanita simpanan. Dan bahkan sampai keduanya memiliki anak di luar nikah. Tentu saja hal tersebut sangat menyakiti hati kecil eliu.

"El, ayah minta maaf. Ayah...."

"Jangan berlagak menjadi ayah yang baik untuk ku. Cukup jangan mengusik hidupku dan jangan pernah melakukan apapun untuk ku".

"Bagaimana bisa ayah mengabaikan mu? Lihat ini, kau bahkan berani merokok di sekolah. Ayah dengar kamu juga sering mukulin anak-anak yang lain. Belum lagi kamu sering keluar malam gak jelas setiap hari. Kamu semakin jadi anak yang gak bener dan membangkang."

Eliu mengepalkan kedua tangannya. Memang gara-gara siapa eliu sampai bersikap seperti ini?

"Mulai sekarang kamu kembali ke rumah!"

"Jangan atur hidup aku!"

"Mau sampai kapan kamu berani melawan orang tua, huh? Kamu gak lihat? Tiap malam bunda mu selalu menanyakan tentang kamu."

"Siapa yang ayah sebut bunda? Aku hanya punya satu bunda. Dan bunda aku sudah meninggal 3 tahun yang lalu."

"Eliu! Mau sampai kapan kamu bersikap seperti ini?"

"Sampai ayah mau menceraikan pelacur itu!"

Plak!

Eliu sudah mendapatkan tiga kali tamparan dari sang ayah untuk pertama kali dalam hidupnya. Melihat sang ayah sudah berubah total membuatnya semakin marah. Eliu pun langsung pergi tanpa sepatah kata pun.

Sedangkan tristan merasa sangat bersalah. Dia baru menyadari tindakan buruknya setelah kepergian eliu. Hanya saja tristan pun juga kesal, mau sampai kapan sang anak sulung mau menerima ibu serta adik tirinya? Padahal ibunya sudah lama meninggalkan mereka di dunia ini.

Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang