JUU YON...

131 18 3
                                    

Beberapa bulan telah berlalu, hecha semakin menjadi orang asing di rumahnya sendiri. Kedua orang tuanya semakin bersikap dingin kepadanya. Hanya hendra yang masih mau bertegur sapa. Sedangkan kedua orang tuanya menganggapnya ada dan tiada. Karena kesalahan hecha termasuk mengecewakan kedua orang tuanya. Sudah hamil saja mencoreng nama baik keluarga, apalagi bayinya telah dia gugurkan. Semakin membuat kedua orang tuanya sangat membencinya.

"Pergi ke sekolah sama kakak ya?"

Hecha mengangguk, jujur saja setelah kejadian itu dia semakin menjadi pendiam. Bahkan beberapa hari sejak kejadian tersebut. Hecha memutuskan untuk tak bersekolah dengan alasan sakit.

Hendra mengatakan bahwa jika hecha butuh bantuan, maka sang kakak akan selalu ada. Hendra belum mengetahui bahwa marvin lah yang mengusulkan soal mengugurkan bayinya. Tapi hendra sudah membuat perhitungan kepada marvin sebab membuat adik kesayangannya hamil. Meski begitu, hubungan keduanya kembali membaik. Karena marvin tahu segalanya tentang hendra. Tak mungkin hendra terus menerus memusuhi kekasih adiknya. Ralat, mantan kekasih adiknya.

Plak!

Rena mendapatkan tamparan keras lantaran ketahuan sedang berkencan dengan pria yang sudah memiliki kekasih.

Rena juga mendapatkan caci maki akibat ulahnya. Namun dia tetap diam saja, tak melakukan apapun. Karena dia memang sengaja menjadi korban.

"Hentikan!"

Jeremy mengetahui keributan yang terjadi. Meski tak mengenal rena dengan baik, sebagai seorang ketos. Sudah kewajiban jeremy untuk menghentikan pertengkaran tak penting seperti ini. Jeremy juga membantu rena berdiri dan membersihkan diri setelah mengusir para siswi yang lain.

"Thanks"

"Kenapa kau diam saja? Kau sengaja ya?"

Rena menggeleng, dia mengatakan kepada jeremy bahwa malas berurusan dengan siswi yang membosankan. Menurut rena, belajar jauh lebih penting daripada mengurus hal seperti itu.

"Lain kali aku tidak akan membantumu".

"Benarkah? Kau akan membiarkan aku dipukul meski melihatnya?"

"Aku akan mengabaikanmu. Ingat itu!"

Bukan marah, rena justru tersenyum. Andai saja dia menyukai pria setampan dan sebaik jeremy. Mungkin rena akan menjadi lebih baik. Namun, rena tahu bagaimana perasaan jeremy. Dia pasti tidak akan menyukainya jika tahu bahwa rena bukan gadis baik-baik.

"Hecha!"

Jeremy langsung meninggalkan rena ketika melihat siluet sahabat karibnya.

Hecha tak mendengar teriakan jeremy, dia lebih memilih pergi mengikuti eliu. Dia tadi tak sengaja mendengar percapakan antara mina dengan ibunya. Hecha tak ingin semakin eliu membencinya, dia pun mengikuti eliu.

"El, tunggu!"

Eliu sebenarnya buru-buru, dia sudah memiliki janji dengan marvin. Namun sepertinya ada hal penting yang ingin disampaikan hecha. Eliu pun berhenti, tetapi dia tak mengatakan apapun.

"Aku mau bicara sesuatu sama kamu".

Tak mendapat jawaban dari eliu, tapi hecha tahu bahwa eliu mendengarkannya.

"Aku tadi gak sengaja denger ucapan mina. Dia bilang bahwa ayahmu sedang sakit parah. Bahkan sedang tak sadarkan diri. Mereka berniat mau mengambil semuanya milik ayahmu".

Eliu sangat terkejut, dia memang sudah lama tak bertemu ayahnya. Dona mengatakan bahwa sejak masalah saat itu, sang ayah tak mau menemui eliu. Begitu juga dengah oma nya. Oma sangat kecewa dengan sikap dan perbuatan eliu.

Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang