ROKU...

131 11 0
                                    

Kepulan asap memenuhi tempat singgasana eliu di atap sekolah. Jika biasanya pelakunya eliu, kali ini bukanlah dirinya. Eliu sendiri juga heran, siapa orang yang sudah menempati tempat miliknya. Yah meski ini juga termasuk tempat umum sih. Hanya saja, eliu sering datang ke sini untuk mengusir penatnya.

Langkah kaki kecilnya perlahan-lahan menghampiri kepulan asap tersebut.

Awalnya eliu tak peduli, mulutnya sudah sangat asam ingin sekali dijejali oleh rasa manis batang nikotin. Namun ketika si gadis bergigi kelinci tersebut sedang mendaratkan pantatnya. Tiba-tiba muncul seseorang yang terbangun dari tidurnya akibat kedatangan eliu.

Keduanya saling terkejut dan bertatap mata cukup lama.

Eliu lebih dulu memutuskan pandangan matanya. Dia pernah melihat pria ini. Tapi tak mengenal dengan baik. Bahkan eliu tak tahu pasti siapa nama siswa yang sama memegang nikotin di tangan kanannya.

Eliu pun memilih abai, ini juga bukan tempat paten miliknya. Jadi siapapun boleh memakai atap sekolah ini. Mungkin mulai besok eliu akan cari tempat lain agar tak bertemu lagi dengan siswa tampan ini. Keduanya saling menyesap batang nikotin masing-masing. Tak ada kontak bicara sama sekali. Eliu mengabaikannya, dan siswa tersebut juga merasa tak terganggu.

Setelah menghabiskan batang nikotin keduanya. Eliu memilih untuk segera meninggalkan tempat ini. Namun, ketika dia mematikan rokok tersebut. Anak tampan itu pun mulai berbicara meski hal tersebut membuat eliu sangat tak nyaman.

"Selain perokok, lo juga sombong banget ya?"

Eliu memincingkan matanya. Apa maksudnya? Apakah mereka cukup dekat untuk saling berbicara? Bahkan eliu hanya beberapa kali bertemu dengannya. Itu pun jika eliu masih ingat. Selain pelajaran, eliu akan sulit mengingat wajah orang-orang yang menurutnya adalah orang asing baginya.

Eliu kembali melangkahkan kakinya. Dia merasa anak itu tak berbicara dengannya. Meski hanya ada mereka berdua di atap yang tinggi ini.

"Lo budek ya?"

Kembali, anak tampan itu berusaha menghentikan langkah kaki mungil eliu.

"Lo ngomong sama gue?"

"Lo pikir? Gue ngomong sama setan?"

"Gue pikir lo setannya sih".

Anak tersebut merasa jengkel dengan jawaban eliu yang menurutnya tak sesuai dengan image yang sekolah ini bangun untuknya. Meski eliu adalah siswa pindahan saat kelas X, eliu sudah terkenal dengan otak cerdasnya. Namun tidak dengan kelakuan dan sifat aslinya.

Anak itu mendekati eliu, keduanya berhadapan satu sama lain.

"Cantik juga lo kalau dilihat dari dekat".

Eliu mendecakkan lidahnya, dia tak suka orang macam anak ini. Kalau bisa sih anak ini harus masuk daftar hitam di pertemanan eliu.

Eliu malas meladeninya, dia kembali berjalan untuk menghindarinya. Namun lagi dan lagi, anak itu berusaha menghentikan langkahnya. Hingga membuat eliu sangat kesal padanya.

Cekrek!

Anak itu mengambil foto eliu secara tiba-tiba. Eliu semakin marah, dia pun segera membuka mulutnya untuk memarahinya. Namun anak tersebut lebih dulu berbicara seperti mengancam eliu dengan menunjukkan bukti-bukti yang dia miliki.

"Maksud lo apa nunjukkin foto itu?"

"Gak ada tuh, gue cuma pengen nunjukkin foto lo yang keren aja".

"Lo ngancem gue?"

"Menurut lo?"

Ckkk

"Mau lo apa sih?"

Anak itu pun berpura-pura seolah sedang berfikir sesuatu. Namun dalam hatinya dia sedang tertawa senang melihat almost popular di sekolahnya ternyata seorang yang munafik menurutnya.

Strong Women || RENJUN, HAECHAN, YANGYANG ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang