07

237 44 3
                                    



.

.

.


Hening masih menguasai dua anak adam dan hawa yang akhirnya bertemu kembali pasca sepuluh tahun berpisah.

Lidah kelu, tubuh kaku, serta keringat dingin yang mulai membasahi pelipis dan telapak tangan dirasakan Junkyu. Ia seperti kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri saat mata dengan sorot tajam itu menatapnya dalam-dalam.

Menghindar sudah tak bisa. Mau tidak mau ia harus berhadapan dengan Watanabe Haruto.

"Jadi benar kau Kim Junkyu?"

Satu pertanyaan lolos dari mulut Haruto, menambah kadar gelisah di diri Junkyu. Bahkan untuk bertahan menatap mata pria itupun Junkyu rasa sudah sangat berat.

Ketakutan demi ketakutan yang menghantui pikirannya akhirnya datang. Hanya menunggu waktu sampai mimpi buruk itu menjadi kenyataan.

"Kim Jun—"

"Ibu!"

Panggilan Haruto terpotong oleh suara melengking dari arah kelas anaknya.

Menoleh ke arah kelas, Haruto melihat putranya berjalan bersama anak bernama Kim Hana. Anak itu tersenyum cerah ke arah Junkyu,

"Eh ada paman Haru juga, halo paman," ucap Hana saat dirinya sadar ada orang lain di dekat ibunya.

Hana kemudian mendekati Junkyu, sementara Hiro berdiri sedikit jauh dari Haruto. Terlihat jelas dari gelagat anak itu kalau dia menjaga jarak dari ayahnya.

Sampai detik itupun Junkyu tidak mengeluarkan kata apa-apa untuk Haruto. Junkyu memilih untuk mengusap rambut Hana lalu menanyakan bagaimana sekolah anak itu hari ini.

Hal yang selalu ia lakukan setiap menjemput Hana pulang.

"Paman Haru, ini ibu Hana yang tadi pagi Hana ceritakan," ungap Hana sambil tersenyum pada Haruto.

Detik itu, mata Haruto dan Junkyu kembali bertemu.

"H—hai Haruto... lama tidak bertemu," ucap Junkyu.

Nada bicara Junkyu, Haruto merasakan kegelisahan dari nada bicaranya. Apakah Junkyu benar-benar tidak ingin bertemu dengan dirinya sampai gelagatnya seperti itu?

Tidak! bukan ini yang Haruto inginkan dari pertemuannya dengan Junkyu. Haruto ingin bicara seperti dulu sebelum masa-masa menyakitkan itu datang. Haruto ingin tahu apa alasan Junkyu pergi menghilang selama sepuluh tahun.

Tidak akan Haruto biarkan Junkyu pergi melarikan diri.

"Bisakah kita bicara sebentar? Kita sudah lama tidak bertemu, Kyu. Aku tidak bermaksud memaksamu, tapi aku... aku sangat ingin bicara denganmu sekarang," ucap Haruto.

Junkyu yang mendengar permintaan Haruto pun segera mengalihkan pandangannya.

Haruskah ia mengiyakan permintaan Haruto? Atau segera pergi dari tempat ini sekarang juga sebelum semua hal yang ia takutkan benar-benar terjadi?

Karena demi apapun, Junkyu masih belum siap untuk bertemu Haruto.

"Ibu," panggil Hana.

Junkyu pun menoleh, menatap wajah putrinya yang terlihat khawatir pada dirinya.

"Ibu baik-baik saja? Kenapa ibu gelisah?" tanya Hana.

Junkyu tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Ibu tidak gelisah kok," ucap Junkyu.

ReWriteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang