Chap 0. 24

555 43 0
                                    

𝗛𝗮𝘆 𝗴𝘂𝘆𝘀, 𝗯𝗮𝗹𝗶𝗸 𝗹𝗮𝗴𝗶 𝘀𝗮𝗺𝗮 𝗰𝗶𝗰𝗶!!

𝗧𝗮𝗻𝗱𝗮𝗶𝗻 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗼𝗸𝗲𝘆 𝗽𝗮𝗿𝗮 𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴𝗸𝘂!!

𝗞𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗮𝗱𝗮 𝗸𝗮𝘁𝗮-𝗸𝗮𝘁𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝗺𝗮𝗸𝗹𝘂𝗺𝗶 𝗸𝗮𝗿𝗻𝗮 𝗰𝗶𝗰𝗶 𝗺𝗮𝘀𝗶𝗵 𝗮𝗺𝗮𝘁𝗶𝗿𝗮𝗻

𝗝𝗔𝗡𝗚𝗔𝗡 𝗟𝗨𝗣𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗔𝗡𝗗 𝗖𝗢𝗠𝗘𝗡𝗧 𝗦𝗘𝗧𝗜𝗔𝗣 𝗖𝗛𝗔𝗣𝗧𝗘𝗥!!

𝗛𝗮𝗽𝗽𝘆 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗶𝗻𝗴!!

𓆡𓆝𓆞𓆟𓆜𓆛

Chapter sebelumnya...

DUAR!!

Bodyguard itupun berlarian karena bom nya sudah meledak, lalu mereka berlari tergesa-gesa ke kediaman kembali.

Di karenakan bom tersebut sudah meledak, beberapa menit kemudian akhirnya tiba juga di kediaman sambil tergesa-gesa.

" tuan, bom timer sudah kita buang, " sahut bodyguard pada nara dan raja.

Kedua berbeda gender yang sedang mau ninaninu seketika terkejut, bahkan raja mengumpat di saat ia akan membobol liang surgawi langsung pupus.

" yang buka aja pintu nya, nanti kita lanjut, " ucap nara langsung di angguki oleh nya.

" ada apa?, " tanya raja dengan nada dinginnya, bagaimana tidak di saat ia sedang membobol surgawi istri nya pupus sudah.

" maaf menganggu bos, kita sudah membuang bom nya, " jawab nya lagi.

" gitu doang, yaudah sana pergi, " usir raja, para bodyguard hanya bisa melongo di tempat saat raja menutup pintu kembali.

" mungkin bu bos dan bos lagi bikin dede bayi, bos dan bu bos kan pengantin baru, " timpal bodyguard lagi.

" ah udah lah, mending kita jaga kediaman lagi nanti bos marah lagi, " sahut bodyguard lagi, mau tak mau mereka melanjutkan pekerjaannya.

•••

Kini saat nya empat bulan nara di dunia novel, tak lupa sistem nya berubah menjadi manusia seutuhnya dan saat ini nara sedang mengandung tiga bulan.

" SAYANG, " teriak nara sambil memanggil suami nya.

" KENAPA SAYANG?, " teriak raja dengan berteriak.

" SAYANG KAMU DIMANA, " teriak nara kembali.

" AKU DI SINI, " teriak raja menjawab nya.

Lalu nara melangkah kaki nya ke ruang kerja sang suami, tak lupa ia juga menata kopi untuk suami nya.

" sayang, aku mau buah mangga di pohon nya jangan beli ya awas aja, " titah nara di akhiri sebuah ancaman.

" APA HARUS MANJAT?!!, " pekik raja tak percaya sama ngidam istri nya.

" HARUS MAU SAYANG, KALAU ENGGAK GAK APA-APA ANAK KITA ILERAN, " sentak nara penuh penekanan, membuat raja hanya bisa mengangguk pasrah.

Mau tak mau raja memanjat pohon mangga milik nya, tak berselang lama ia melangkah kaki nya ke sebuah taman berada belakang mansion.

" aishh nyusahin, tapi demi dede bayi gue harus manjat, " gumam raja sambil menaiki pohon mangga agak besar.

 QUEENARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang