#16

41 22 7
                                    

BALIK LAGI NIH SAYANG-SAYANGKU
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!!

TERIMAKASIH YANG UDAH VOTE🫰🏻

Kalula sampai di sekolah tepat waktu, sesampainya di sekolah Kalula langsung berjalan menyusuri koridor kelas untuk menuju ke ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalula sampai di sekolah tepat waktu, sesampainya di sekolah Kalula langsung berjalan menyusuri koridor kelas untuk menuju ke ruangannya.

Belum banyak murid karena ini masih cukup pagi untuk murid-murid yang kebanyakan datangnya mepet bel. Siapa nih yang datangnya mepet bel?

Kalula mendudukkan dirinya di bangku dan mengeluarkan beberapa buku untuk ia pelajari lagi sebelum bel berbunyi. Masih ada waktu kurang lebih 20 menit sebelum ulangan dimulai.

𝄞⨾𓍢ִ໋

Ting... Ting... Ting...

Bel istirahat telah berbunyi nyaring, ada murid yang berbondong-bondong mengisi lembar jawaban yang masih kosong, ada juga yang sudah berjalan mengumpulkan lembar jawaban, dan ada juga yang sudah berjalan keluar kelas.

Kalula berjalan keluar kelas untuk pergi ke kantin, ia sendirian karena malas sekali untuk pergi menemui Melani serta Arsen untuk mengajaknya ke kantin.

Saat langkah Kalula memasuki kantin, hal yang pertama ia dengar adalah gemuruh celetukan dari beberapa siswa.

"Aaa Vania sama Arsen."

"Sweet banget gasih mereka."

"Foto woy foto."

Kurang lebih begitu celetukan dari orang-orang yang berada di kantin.

Mata Kalula menyusuri setiap inci kantin saat matanya menangkap Vania dan Arsen dengan mata yang merah Kalula berusaha menahan tangisannya.

"Oh gitu ya," ucap Kalula kemudian berlari keluar kantin.

"Kalula!" teriak Arsen, seraya berdiri dan menyusul Kalula, dan membuat Vania yang berada di pangkuannya jatuh terduduk di lantai kantin.

Arsen berlari menyusul Kalula untuk menjelaskan perihal apa yang terjadi.

"Tunggu sayang!" teriak Arsen sembari menahan tangan Kalula agar berhenti berlari.

"Gue nggak mau bicara sama lo." Kalula berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Arsen.

"Biarin aja dulu dia masih emosi, mau lo jelasin gimana pun tetap nggak bakalan bisa," celetuk Langit yang sudah berada di belakang Arsen.

Berbahagialah [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang