#15

90 46 29
                                    

Halo guys kembali lagi dengan Dita disini!

Jangan lupa vote dan komen Ya!!

"Kenapa lo kesini lagi?" tanya Kalula pada pria yang berdiri tak jauh darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lo kesini lagi?" tanya Kalula pada pria yang berdiri tak jauh darinya.

"Emang kalau gue balik kenapa?" tanya pria tersebut.

"Lo mau apa?" tanya Kalula.

"Gue mau kita nikah saat kamu lulus," ucap pria tersebut.

"Gue punya pacar, dan gue gapernah mau nikah sama lo Sagara Ganendra," jawab Kalula dengan menekankan nama pria yang berada di depannya.

Sagara Ganendra, mantan dari Kalula saat ia masih menduduki kelas 2 SMP, mantan yang membuat Kalula berpikiran semua lelaki itu sama. Kalula dulu sangat mencintai Sagara, namun pria itu sendiri yang membuat Kalula pergi meninggalkannya, kenapa tidak? pria itu berani memukul Kalula hanya karena Kalula duduk bersama dengan Melani dan salah satu sahabat laki-laki Kalula pada saat ia SMP.

"Gua gak mau Kalula," ucap Sagara.

"Tapi gue mau, lo pergi aja dan jangan pernah cari gue lagi!" teriak Kalula

"Kalula jangan teriak-teriak nak." Nadia berjalan kearah Kalula dan Sagara di teras rumah.

"Suruh dia pulang bunda, Kalula nggak mau liat dia," ucap Kalula dengan badan yang gemetaran, kejadian beberapa tahun lalu itu kembali berputar jelas di ingatannya.

"Dia kenapa?" tanya Nadia.
"Bukannya dia temanmu waktu smp?" lanjut Nadia.

"Nggak bunda, dulu dia pacaran sama aku dan dia orang yang pernah pukul aku karena duduk bareng Melani dan Daffa waktu itu.

"Kamu berani-beraninya memukul putri yang sangat aku jaga?" bukan Nadia yang bertanya melainkan Wira dengan rahang yang mulai mengeras.

"Saya minta maaf om, dulu saya terbawa emosi," ucap Sagara dengan tangan yang menyatu seperti memohon.

"Kamu pergi!" usir Wira urat-urat di lehernya sedari tadi sudab timbul.

Sagara perlahan berjalan meninggalkan pekarangan rumah Kalula diikuti dengan Wira yang menarik Kalula yang masih menangis kedalam pelukannya.

Setelah menangis cukup lama, perlahan-lahan sudah tidak ada air mata yang keluar hanya tersisa suara sesenggukan. Kalula meminta izin untuk pergi ke kamarnya.

Kalula masuk kedalam kamar dengan wajah sembab ia duduk di tepi ranjang dengan tatapan kosong, pikiran masalalu kembali terputar jelas. Tidak mau berlarut-larut dalam pikiran itu, Kalula memutuskan mengganti pakaiannya dan duduk bersandar pada sandaran ranjang seraya memainkan ponsel.

Berbahagialah [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang