Firasat

152 27 1
                                    

Enjoy~

.

.

.

___________

Laskar Stasion

Brakk

Suara keras dari seseorang memukul meja menggema di ruang pertemuan.

"Apa yang kalian pikir kalian lakukan? Apakah menurut kalian masalah ini tidak penting?!" teriak seorang petinggi dengan penuh kemarahan.

"Jangan berteriak padaku! Kau pikir aku tidak tahu cara melakukan pekerjaanku?!" balas petinggi lainnya dengan nada yang sama.

"Berhenti berdebat!" seru seorang petinggi lain dari sudut ruangan. "Kita masih harus mencari cara untuk menghubungkan komunikasi kembali!"

Situasi di Laskar station sedang kacau, dengan kabar menghilangnya salah satu tim terkuat mereka dalam misi, membuat para petinggi terdesak. Mereka berkumpul, saling berteriak, dan berdebat untuk menemukan solusi.

"Bagaimana dengan bantuan yang dikirimkan?"

"Mereka baru saja tiba, meskipun mereka menghadapi kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi udara planet ini..."

"Bagaimana laporan mereka?"

"Sayangnya, laporan mereka masih tetap sama,"

"Apakah ada yang bisa mengusulkan rencana lain?"

"Bagaimana menurutmu, Laksamana Mechamato?"


"....."
Yang dipanggil hanya diam, dengan tatapannya yang kosong.

"Laksamana Mechamato!! apakah kau mendengarkan!?" teriak seorang petinggi dengan penuh kemarahan.

"Mendengar kalian? Tentu saja tidak..." jawab Mechamato dengan dingin.

"Apa kau Bilang!?!"

"Dari awal misi ini diberikan, aku sudah jelas menyatakan penolakanku terhadap rencana ini. Sekarang, kalian baru mau mendengarkan pendapatku?" jawab Mechamato dengan tegas, suaranya penuh kemarahan.

"Amato, tenanglah..." Perkataan itu keluar dari Maskmana, yang mencoba meredakan ketegangan.

"Maskmana..." lirih Mechamato yang hampir tidak terdengar. "Aku yakin sudah memperingatkan kalian tentang menyembunyikan kebenaran dalam misi ini, dan aku bahkan sudah menjelaskannya dari tiga tahun yang lalu!!"

"Mereka tidak perlu tahu kebenarannya, yang harus mereka lakukan hanyalah mengikuti arahan, itu saja!!" Tegas salah satu petinggi.

"Dan kalian lihat apa hasilnya?? Kita kembali mengulangi kesalahan kita tiga tahun yang lalu, dan sekarang yang hilang adalah salah satu tim terkuat kita!! Berapa banyak tim yang harus kalian hantar untuk menyadari kesalahan kalian!!" Ucap Mechamato penuh frustasi, ia tidak bisa menahan kemarahannya.

Mechamato melirik Maskmana dengan ekspresi penuh kelelahan. "Sudah kuduga, mengikuti rapat ini hanya membuang-buang waktu. Jika kalian tidak keberatan, aku akan pergi dulu." Dengan kata-kata itu, Mechamato berdiri dan melangkah menuju pintu.

"Hei! Tunggu dulu, Amat-" teriak salah satu dari mereka, tetapi suaranya tertutup oleh bunyi pintu yang tertutup keras.

Maskmana menghela napas panjang saat melihat sahabatnya, Amato, keluar dari ruangan dengan penuh amarah.

Unfinished Mission (Boboiboy Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang