Author's Note:
Chapter ini sebenarnya bisa dibilang adalah 'draft' awal dari chapter yang kemarin,
Jdi chapter kemarin gw buat awalnya dari pov fang, tapi akhirnya di ubah jadi pov yaya karena gw rasa ada bagian yg kurang cocok,
Setelah chapter kemarin gw up, gw baca lagi chapter ini dan gw rasa chapter ini juga cukup penting, juga kan sayang kalo ngga di up :v
.
.
Enjoy~
.
.
.
"Mnhh... Arrghhh...."
Pemuda itu terbangun, perlahan membuka matanya, rasa nyeri menyebar di seluruh tubuhnya. Dengan susah payah, ia mencoba duduk, menyadari bahwa seluruh badannya dibalut perban.
"D- di mana ini??" suaranya serak, nyaris tak terdengar.
Menahan rasa sakit di seluruh badannya, ia melirik sekeliling. Ruangan gelap dengan pencahayaan samar dari alat medis di belakangnya menyambut matanya.
"Tempat ini... Ruang medis??" gumamnya, namun kepalanya kembali berdenyut.
"Arghhh!"
Ia memegangi kepalanya, potongan-potongan ingatan kembali berputar di kepalanya.
.
"Kau mungkin tidak menyadarinya, tetapi sejak saat kalian melangkah ke dalam ruangan ini, kekalahan kalian sudah ditentukan."
"FANG!!"
"Uurghhh... Aku... Akan hentikan kau..."
"Kau takkan pernah bisa mengalahkanku."
.
Pemuda itu menarik napas dalam-dalam, ia mengingat semuanya.
"Benar... Aku sedang melawan Gefahr, tapi apa yang terjadi selanjutnya?"
Ia memeriksa lengannya, panik meluap saat tidak menemukan jam kuasa miliknya disana. Satu pikiran menghantui kepalanya:
"Aku harus keluar dari tempat ini."
Dengan hati-hati, sang pemuda berambut ungu mencoba berdiri dari tempat tidur. Kakinya terasa lemah dan hampir membuatnya terjatuh, tetapi dengan susah payah, ia berhasil menopang diri pada pegangan kasur.
Dengan perlahan namun pasti, ia menyusuri lorong gelap itu.
.
"H-hei, anak itu sudah tidak ada!!" terdengar suara panik dari belakang.
"Cepat, kita harus cari dia!" teriakan lainnya mengikutinya.
Pemuda itu membeku sejenak, jantungnya berdebar kencang.
"Apakah aku sudah ketahuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished Mission (Boboiboy Fanfic)
Fanfic"Ini semua karena kita lemah" "Kalau saja kita lebih lebih kuat" "Kalau saja kita tidak hanya bergantung pada kuasanya" Dalam misi di Planet Danja'ra, Tim Kokotiam mengalami kekalahan terparah mereka. Hal ini membuat semua orang terpukul karena keka...