Sadar

184 29 5
                                    

Enjoy~

.

.

.

"Mmnhh... Arrghhh...."

Pemudi itu perlahan membuka matanya, merasakan nyeri menyebar di seluruh tubuhnya. Dengan susah payah, ia mencoba duduk, menahan rasa sakit di sekujur badannya, netra coklatnya melirik ke sekeliling ruangan.

"Tempat ini... Ruang medis?" batinnya.

"D- di mana ini??" Suaranya serak, nyaris tak terdengar.

"Oh, Yaya! Kau sudah sadar!" Seorang alien masuk ke dalam ruangan.

Mendengar namanya dipanggil oleh suara yang tak dikenal, Yaya langsung waspada.
"S- siapa kau!? Bagaimana kau bisa tahu namaku!?"

"H-hei, tenanglah. Kau yang memperkenalkan dirimu, ingat? Yah... Meskipun kau langsung pingsan setelahnya..."

.

.

.

*Pew Pew Pew*

Suara drone kembali terdengar dari luar, Sang alien segera menutupi pintu masuk goa dengan beberapa rongsokan.

"Aku akan menolong kalian, tapi pertama-tama, kita harus pergi dari sini!!"

Alien itu mendekati Fang dan Gopal yang tak sadar, berniat untuk membopong mereka.

"Jangan sentuh mereka!!" kata Yaya tegas, lalu menggunakan kekuatan apung gravitasinya untuk mengangkat teman-temannya.

"K-kau bisa mengangkat mereka!?" Ucap si alien dengan kagum. "Bagus, itu akan mempermudah keadaan. Cepat, ikuti aku!"

Alien itu segera masuk lebih dalam ke gua. Yaya ragu untuk mengikutinya, tetapi mendengar suara drone yang semakin dekat dengan pintu masuk gua, dia tidak punya pilihan selain mengikutinya.

Mereka terus berjalan hingga sampai di sebuah pintu besi besar. Alien itu menggunakan kartu miliknya untuk membuka pintu tersebut.

"Ayo, masuk sini," pinta si alien. Yaya menurut dan memasuki ruangan, kemudian pintu besi tertutup otomatis.

"Harusnya para drone itu tidak bisa mendeteksi kalian dari sini—whoa!"

Ucapan alien itu terputus ketika Yaya mulai mengancamnya dengan kuasa miliknya.

"Kenapa kau menolong kami!?"

"......Tenanglah, gadis manusia, aku tidak tahu kenapa para drone itu mengincar kalian, tapi jika mereka menemukan gua ini, aku juga bisa tertangkap. Mengerti!?" jawab si alien dengan panik.

Yaya segera menurunkan ancamannya, dan si alien bernafas lega. Alien itu kemudian membuka pintu yang mengarah ke bagian gua yang lebih dalam.

"Hei, gadis manusia, kita masih harus berjalan cukup jauh. Apa kau masih bisa mengangkat teman-temanmu dengan kuasamu?" tanya alien itu.

"Jangan panggil aku begitu. Namaku Yaya," jawab Yaya dengan nada pelan.

"Baiklah, Yaya. Jadi, apakah kau bisa melakukannya?"

"Aku..." Perlahan, mata Yaya mulai gelap.

"Yaya? Kau tak apa-apa? Hei!! Yaya!!! Yaya!!!!"

Unfinished Mission (Boboiboy Fanfic) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang