6

213 21 2
                                    


Mereka kini sudah berada di apartmen besar milik ahyeon, chiquita yang kagum akan luas, desain mewah, dan juga isi dari apartmen tersebut yang terbilang begitu mahal. Matanya sangat berbinar bahkan matanya terus saja melihat sekeliling akibat terlalu kagum.

Chiquita melihat lukisan yang terpajang dalam ruang tengah di apartmen ini, itu adalah lukisan salvator mundi yaitu salah satu lukisan termahal didunia, dan ahyeon adalah seseorang yang memiliki lukisan mahal tersebut. Mulut chiquita terbuka sedikit lebar saat mulai mengetahui bahwa wanita yang membuatnya jengkel adalah wanita yang sangat kaya bahkan benar-benar kaya.

Ahyeon yang memperhatikan mimik wajah chiquita merasa bingung, kenapa gadis muda itu mengeluarkan ekspresi berlebihan seperti yang sedang dilihatnya sekarang,
dirinya saja yang tinggal disini merasa biasa saja dan tidak ada masalah yang membuatnya harus berlebihan seperti chiquita.

"Lukisan ini sangat lah mahal nona" ujar chiquita, jemarinya mengarah pada lukisan yang berada dihadapannya hendak menyentuh lukisan tersebut.

"Takkk...." ahyeon memukul pelan lengan chiquita kala melihat chiquita ingin menyentuh lukisan favoritnya tersebut.

"Bisakah kau bersikap biasa saja chiquita?" tegur ahyeon, ia menatap chiquita sekilas lalu pergi ke belakang karena sedari tadi ia merasakan handphonenya bergetar tanda ada panggilan yang masuk dari handphonenya.

Tatapan chiquita terus saja tidak berpaling dari ahyeon yang sedang berbicara bersama seseorang yang baru saja menelfonya, bisa juga ia dengar jawaban-jawaban yang ahyeon lontarkan pada seseorang diseberang yang menelfonnya.

"Baik, saya mungkin akan membawa teman saya kesana. Apa kau keberatan kak?"

Ahyeon menatap chiquita yang sedang menatapnya, lalu dengan cepat mengalihkan pandangan tersebut kearah lain. Tertangkap basah itu sebutan untuk chiquita yang sedari tadi memperhatikan ahyeon.

"Baiklah, sampai bertemu disana kak" segera panggilan ditutup sebelah pihak oleh ahyeon, ia mulai melangkah menghampiri chiquita yang masih berdiam ditempatnya tadi.

"Chiquita" terdengar namanya dipanggil, chiquita langsung saja menjawab tanpa ada jeda sama sekali.

"Ada apa nona?"

"Jangan terlalu formal chiquita"

"Baiklah..." chiquita menggantungkan ucapannya, dikarenakan bingung harus memanggil ahyeon dengan sebutan seperti apa. Menurutnya perintah ahyeon membuatnya bingung.

"Ahyeon saja, jika dikantor kau boleh menyebutku nona tapi untuk saat ini lebih baik tidak" chiquita mengangguk tanda mengerti dengan apa yang dijelaskan oleh ahyeon, lalu menatap ahyeon karena terlihat seperti ingin melanjutkan pembicaraanya.

"Kita tidak jadi makan malam disini, kita akan makan malam di mansion kakak ku" chiquita melotot. Ahyeon benar-benar tidak ter tebak, bisa-bisanya dirinya yang bukan siapa-siapa diajak untuk ikut makan malam bersama keluarganya? ingin chiquita kabur dan melupakan rasa lapar yang sudah ia tahan sejak dikantor.

Apa kalian ingat jung ruby jane? ahyeon biasa memanggilnya kakak kebanding tante atau apapun, karena jennie sangat berperan menjadi kakaknya.

"Tidak usah non- eh ahyeon, saya pulang saja" ahyeon menjawab ucapan chiquita dengan cepat, gelengan yang ahyeon berikan adalah jawaban dari ucapannya.

"T-tapi ahyeon, saya tidak enak"

"Kamu lapar kan?" tunggu sebentar, ahyeon baru saja menyebut 'kamu' ? itu sungguh menarik ya tuhan. Ahyeon memegang pergelangan chiquita sebelum ia mengeluarkan kata-katanya kembali.

"Ikut saja denganku, tidak ada bantahan chiquita" ujarnya lagi yang sedang meratapi ahyeon dengan tatapan sedikit kesal, tangannya yang digenggam lalu diperhatikan oleh chiquita terus menerus. Saat ahyeon mulai berjalan chiquita pun mengikutinya tanpa menolak.

Mereka turun dari apartmen menggunakan lift, lalu berjalan menuju ke tempat parkir mobil yang terdapat salah satu mobil ahyeon yang sudah ia pinta pada supirnya. Kali ini mobil BMW M4 Coupe yang akan dikendarai sendiri oleh ahyeon, ia berencana untuk menyetir mobilnya tanpa adanya supir.

Ahyeon membuka pintu mobil untuk penumpang dengan wajah datar, genggamannya pada lengan chiquita pun sudah ia lepas saat sudah berada di parkiran. Chiquita menatap lagi-lagi menatap ahyeon dan terdiam.

Ahyeon yang juga menatap chiquita pun mulai tidak memiliki kesabaran lagi, apa susahnya jika chiquita masuk kedalam mobilnya sekarang karena pintu penumpang pun sudah ia buka kan. Kenapa malah diam saja dan tidak ada pergerakan sama sekali?.

"Apa kamu patung?" suara ahyeon terdengar sedikit kesal, hembusan nafas kasar yang berasal dari ahyeon pun terdengar jelas. Seperti tidak sabar?.

Chiquita masih terdiam dan itu semua benar-benar membuat kesabaran ahyeon yang setipis tisu lalu dibagi-bagi mulai ingin meledak emosi, ahyeon menatap tajam chiquita.

"Apa susah untukmu bergerak masuk chiquita? padahal aku sudah membuka kan pintu mobil untukmu" lengan ahyeon kembali mengenggam lengan chiquita lalu menyuruh chiquita masuk tanpa memperdulikan chiquita yang masih terdiam seribu bahasa.

Perlakuan ahyeon sungguh membuat chiquita takjub, kali pertama ahyeon memberikannya per lakuan  sederhana, intinya saat ini yang dirasakan chiquita adalah ia tidak bisa menyembunyikan senyuman dan pipi meronanya saat mengingat kejadian yang baru saja ia alami.

"Benar-benar kau ahyeon" ucap chiquita dalam hati. Walaupun sederhana tapi chiquita tidak bisa bohong jika ia salah tingkah oleh ahyeon sekarang, namun saat pintu pengemudi terbuka senyuman itu chiquita sembunyikan.

Blammm!!...

"Bersikap lah dengan baik chiquita" ucap ahyeon tanpa menoleh dan akhirnya mulai menancapkan gas agar mobil mahalnya melaju dengan kecepatan sedang, matanya fokus pada jalanan yang gelap, hanya lampu mobil dan lampu jalan yang memberinya cahaya untuk menerangi perjalanan ahyeon dan juga chiquita.

"Nona ahyeon" chiquita mengeluarkan kata pertamanya didalam mobil, karena sedari tadi ia hanya membayangkan sikap ahyeon yang terkesan manis padanya.

"Jangan terlalu formal chiquita"

Chiquita mengangguk, kadang bibirnya ini selalu saja tiba-tiba berucap tanpa memberikan aba-aba untuknya.

"Ahyeon, apakah ac ini terlalu dingin? jujur saja aku kedinginan"

"Oh maaf untuk itu, biar aku kecilkan" suhu ac sudah dikecilkan oleh ahyeon saat mendengar keluhan beberapa menit yang lalu dari chiquita tanpa menoleh barang sedikit pada sang sekretaris, setelahnya ia pun mulai memfokuskan kembali pikirannya pada jalanan yang sedang dilewati.

Tbc

I love you guys, vote terus yaaaa dan komen juga boleh biar aku semangat nulisnya

Thank you!!!

TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang