"semua yang dibutuhkan untuk meeting hari ini sudah saya kirimkan ke email anda, dan beberapa sudah terlampir di sana" ujar flora yang kali ini sudah fokus didepan freyan mengabaikan zean yang sedang bersantai disofa dengan ponsel ditangannya "hari ini anda memiliki janji makan malam dengan perusahaan dari korea selatan, kita harus mendapatkan kesepakatan yang menguntungkan untuk memperlebar jaringan di asia timur" lanjutnya yang diangguki oleh freyan
freyan menatap kearah flora yang masih berdiri dihadapannya dengan wajah datar, dingin tak berperasaaan, begitulah yang dipikirnya.
"apakah kamu selalu memasang wajah seperti itu saat bertemu klien?" tanyanya yang membuat flora mengerutkan dahinya "saya tidak suka wajah itu, ms. flora"
flora menghela nafas "maafkan saya" ujarnya singkat.
"Jika sudah selesai, anda bisa kembali!"
flora mengangguk lalu berbalik ingin meninggalkan ruangan freyan yang menurutnya sangat tidak menyenangkan auranya. dia benci mengakui tapi dia sedikit gugup berada disana sejak tadi.
tidak
bahkan saat hari pertama freyan datang, aura positif vadellion seakan lenyap dan berubah menjadi sangat menyeramkan didalam ruangan itu. entah kenapa, tapi dia tidak ingin berlama-lama disana.
"flo?" panggil zean saat flora sudah hampir menyentuh pintu.
flora berbalik menatap zean yang tersenyum disana, flora ikut tersenyum karenanya dan itu dapat membuat freyan kesal sedikit.
Entah apa yang dirasakan freyan, tapi dia begitu kesal sekarang.
"makan siang denganku, mau?" ajak zean yang mmebuat flora terdiam.
flora mengangguk "boleh, hubungi aku lagi takutnya aku lupa" zean mengangguk tersenyum dengan sangat manis.
flora menggeleng lalu pergi meninggalkan kedua pria itu didalam ruangan yang begitu besar.
"Kalian cukup dekat" zean menoleh menatap freyan yang ternyata sudah menatapnya datar.
zean tertawa kecil "stupid question, frey!! Aku dan El, kami sangat menjaga flora, jadi jangan menyulitkannya!" ujar zean yang membuat freyan mengerutkan dahinya.
"mengancam?" ujarnya dengan senyum sinisnya.
zean tersenyum tidak kalah sinis lalu berdiri menghadap kearah freyan masih menatapnya dengan sangat dingin.
"dia berharga, gadis yang sangat berharga hingga adekmu bisa saja membunuh siapa pun yang berniat melukainya" zean menatap freyan dengan sangat dingin
"what about you??"
Zean mengedipkan bahunya "flora sangat berarti, lebih dari apapun"
"Chk"
Zean tersenyum lalu berdiri saat melihat bagaimana balasan freyan.
"baiklah, aku pergi! aku berharap kamu bisa membantuku kali ini"
"masih mau melepas tanggung jawab?" zean tertawa lalu mengangguk
"yah, aku harus ke indonesia secepatnya"
"aku tidak akan membantumu, jadi jangan menunggu!" zean mendengus mendengar ucapan dari kakak sahabatnya itu.
"yah yah, terserah" ujarnya lalu pergi meninggalkan ruangan yang kini menjadi milik seorang freyan Abister.
***
sedangkan jauh dari milan, tepatnya di sebuah negara yang begitu sangat indah terdapat seorang gadis dengan surai hitam terurai di bahunya. menatap lurus kedepan dengan pemandangan pantai yang begitu bersih dan juga aroma pantai yang begitu khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF (DELSHAN)
Fanfictionkatanya cinta harus memiliki feedback, tapi bagaimana jika mereka memiliki perasaan yang sama kuat tapi tetap saja terlihat toxic karena satu hal. posesif ketika dia mulai menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu, maka tidak ada seorang pun yang bol...