5

1.6K 185 20
                                    

Jkt48 benar-benar menjadi Girls Grup Indonesia yang begitu banyak di minati, baik dari Fanboy mau pun FanGirls, mereka benar-benar bisa menarik minat banyak orang dari usia manapun.

Saat ini mereka sedang tampil dengan lagu baru mereka, sebelumnya mereka sudah menampilkan lagu 'Seventeen', mereka sukses memeriahkan acara dengan gerakan dan lagu mereka.

"Kathrina benar-benar marah besar" ujar gito yang duduk disamping Vadellion.

Vadellion hanya tersenyum dengan tatapan fokus ke depan, sejak tadi dia tidak pernah bisa mengalihkan pandangannya dari gadis yang kini menjadi center grup.

"Biarkan saja, dia harus mengerti kalau tidak semua keinginannya harus aku turuti" ujarnya yang membuat gito mengangguk membenarkan.

Penampilan jkt48 telah selesai, saatnya mereka melakukan perkenalan yang di pimpin oleh shani selaku kapten. Beberapa candaan host cukup menghibur mereka dan akhirnya jkt48 di biarkan untuk turun dari panggung.

"Mau kemana el?" Tanya gito saat Ellion sudah berdiri dari kursinya.

Ellion tersenyum "pulang, lo disini saja! Antar adek gue balik" ucapnya memberi perintah.

Gito menatap kesal kearah Vadellion yang benar-benar melakukan sesuka hatinya saja.

"Sial, gue di tinggalin nih ceritanya?" Gumam gito yang tidak bisa pergi meninggalkan mejanya.

Gito dan Vadellion memang datang sebagai tamu undangan,  jadi harus ada yang tetap stay untuk duduk di kursi mereka. Karena akan terasa tidak sopan jika mereka meninggalkan acara begitu saja.
.
.
.
"Congrast untuk kalian semua, kalian benar-benar keren" ujar melody kepada member yang telah berkumpul di ruangan khusus jkt48.

Semua member jkt48 mengucapkan terimakasih kepada GM mereka. Beberapa staff juga ikut memberikan selamat atas keberhasilan mereka membawakan lagu terbaru mereka.

Hingga suara notifikasi membuat mereka mengalihkan perhatian.

Tringgg

Shani menatap kearah ponselnya, dia dengan cepat berjalan kearah ponselnya lalu melihat siapa yang menelfonnya.

"Siapa shan?" Tanya melody yang membuat shani menoleh.

"Maaf teh, ini koko aku kayaknya sudah ada di luar deh" ujarnya yang membuat melody mengangguk.

"Ya udah, kamu bisa pulang duluan! Yang lain  kalau mau pulang juga tidak masalah, acaranya sudah hampir selesai dan tugas kita juga sudah selesai" jelas melody yang membuat shani dan yang lainnya mengangguk mengerti.

Shani pun pamit dan segera keluar dari ruangan tanpa mengganti pakaiannya.

Tapi belum sampai di parkiran, tangannya tiba-tiba di tarik sehingga membuatnya oleng kearah sosok yang menariknya.

"Aku sudah bilang, aku tidak suka kamu memakai baju seperti ini, honey!" Desir suara Barito yang membuat shani harus memejamkan matanya.

Tangan pria itu mengelus pinggangnya sehingga membuat shani harus merapatkan badannya ketubuh pria yang kini memeluknya.

"Aku benci harus berbagi penampakan indah ini, honey" gerutunya yang membuat shani merapatkan wajahnya kearah dada sang pria yang sejak tadi menekan badannya.

"Ini kerjaan aku, El! Mengerti, okay! Dan aku sedang marah sama kamu" ujarnya sedikit mendorong dada Ellion.

Ellion mendengus, lalu mencium leher shani yang tidak terhalang rambut panjangnya.

"Aku sudah bilang, kamu grad ajah! Ngapain tetap disana"

shani memejamkan matanya, ciuman Ellion benar-benar sangat berbahaya sekarang. Tangannya masih menahan dada sang kekasih agar tidak terlalu menekannya.

POSESIF (DELSHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang