7

1.3K 149 9
                                    

Tatapan tajam terus saja di dapatkan Ellion dari gadis yang duduk di hadapannya.

Kathrina

Sejak kejadian beberapa saat lalu, Kathrina seakan menatap Ellion dengan tatapan penuh permusuhan,  bahkan dengan lancangnya memisahkan tempat duduk Ellion dan shani.

Helaan nafas terus saja terdengar dari mulut Ellion, menatap sang kekasih yang sejak tadi hanya tertawa kecil.

"Lexi?" Panggil pria paruh baya yang baru saja duduk di ujung meja makan.

Lexi Vadellion,

Sang pemilik nama itu mendongak menatap sang ayah yang memiliki wajah begitu mirip dengannya tapi memiliki kepribadian sama dengan freyan.

"Iya dad"

Ester Vad Berruti,

sang pemilik darah Italia yang begitu kental. Di usianya yang sudah menginjak 50 tahun itu tetap saja terlihat begitu tampan. Tegas dan karismatik.

"Kamu serius akan stay di jakarta selama memperbesar perusahaan baru kamu itu?" Tanyanya yang diangguki mantap oleh Vadellion.

"Hanya beberapa bulan! Saya yakin bisa membuat perusahaan menjadi stabil dalam kurung waktu tersebut" ujarnya yang membuat semua orang menatapnya termasuk shani yang memang tidak mengetahui apapun soal kekasihnya itu.

"Kamu akan kembali ke milan setelahnya?" Tanya Ester memastikan.

Vadellion menatap shani yang seakan menuntut pertanyaan. Ellion mengangguk menatap Ester yang sejak tadi menatapnya dengan penuh keseriusan.

"Saya tidak masalah untuk itu, tapi apakah kamu sudah yakin?"

Ellion lagi-lagi mengangguk "gito yang akan membantu, jarak Milan dan jakarta cukup jauh tapi bukan hambatan untuk saya bisa pulang kapan saja" jelasnya begitu yakin.

Ester tertawa mendengar ucapan Ellion yang menurutnya sangat lucu.

"Kamu memang tidak pernah berubah lexi! Perusahaan yang di jalankan oleh orang lain tidak akan menjadi sukses" ucap ester yang membuat Vadellion tersenyum kecil "kamu tidak bisa terus mengharapkan kakakmu! Freyan memiliki tanggungjawabnya sendiri, dan gito hanya orang luar!" Ujar ester yang membuat Ellion terdiam.

"Honey, jangan mulai!" Ester mengabaikan perkataan sang istri dan hanya menatap serius kearah Vadellion yang juga menatapnya datar.

"Dia harus tau soal prioritas sayang! Lexi harus tau apa yang terpenting sekarang dan bukan membuang-buang waktunya"

"Dad, saya tau apa yang saya lakukan"

Ellion menghela nafas, lagi-lagi pembahasan yang begitu berat, masalah yang begitu mudah tapi di persulit oleh pria yang di panggilnya ayah itu.

"Pikirkan apa yang saya katakan! Fokus dengan yang lebih penting" ucapnya pada akhirnya sambil melirik shani yang sejak tadi diam di samping kathrina.

Ester lalu menatap kearah istrinya yang sejak tadi memejamkan mata, perdebatan seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Perdebatan antara ester dan Ellion memang sering terjadi.

"I know, dad!" Ujar Ellion yang membuat ester menatapnya dingin, Ellion menoleh kearah ester "setelah 5 tahun saya kembali, saya hanya mau membuat sebuah tujuan untuk saya kembali! Saya yakinkan, semua ini akan berjalan sesuai rencana"

Ester tersenyum miring membuat Ellion mengepalkan tangannya dibawa meja.

"Soal freyan, dia yang menawarkan diri! Daddy tidak usah khawatir untuk anak kesayangan daddy itu, dia bahkan bisa membunuh siapapun kalau daddy lupa!"

POSESIF (DELSHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang