Tatapan tajam terus saja di dapatkan Ellion dari gadis yang duduk di hadapannya.
Kathrina
Sejak kejadian beberapa saat lalu, Kathrina seakan menatap Ellion dengan tatapan penuh permusuhan, bahkan dengan lancangnya memisahkan tempat duduk Ellion dan sheva.
Helaan nafas terus saja terdengar dari mulut Ellion, menatap sang kekasih yang sejak tadi hanya tertawa kecil. Sheva benar-benar terhibur dengan drama yang di ciptakan oleh kedua bersaudara itu.
'Kakal beradik sama saja, sama-sama posesif' batinnya saat melihat bagaimana kathrina tidak mau sheva duduk dengan Vadellion.
"Lexi?" Panggil pria paruh baya yang baru saja duduk di ujung meja makan.
Lexi Vadellion Abister, nama yang begitu indah tapi juga begitu gagah.
Sang pemilik nama itu mendongak menatap sang ayah yang memiliki wajah begitu mirip dengannya tapi memiliki kepribadian sama dengan freyan.
Dingin dan kaku, walaupun ellion pun sama di beberapa kesempatan. Tapi Vadellion masih bisa bercanda dengan sahabat-sahabatnya.
Sangat berbeda jauh dari freyan, yang bahkan tidak memiliki teman yang begitu dekat.
"Iya dad"
Ester Vad Berruti Abister.
sang pemilik darah Italia yang begitu kental. Di usianya yang sudah menginjak 50 tahun itu tetap saja terlihat begitu tampan. Tegas dan karismatik. Mata tajam yang tidak pernah melembut walaupun telah berumur.
"Kamu serius akan di jakarta selama memperbesar perusahaan baru kamu ini?" Tanyanya yang diangguki mantap oleh Vadellion.
"Hanya beberapa bulan! Saya yakin bisa membuat perusahaan menjadi stabil dalam kurung waktu tersebut" ujarnya yang membuat semua orang menatapnya termasuk sheva yang memang tidak mengetahui apapun soal kekasihnya itu.
"Kamu akan kembali ke milan setelahnya?" Tanya Ester memastikan.
Vadellion menatap sheva yang seakan menuntut pertanyaan. Ellion mengangguk menatap Ester yang sejak tadi menatapnya dengan penuh keseriusan.
"Saya tidak masalah untuk itu, tapi apakah kamu sudah yakin?"
Ellion lagi-lagi mengangguk "gito yang akan membantu, jarak Milan dan jakarta cukup jauh tapi bukan hambatan untuk saya bisa pulang kapan saja" jelasnya begitu yakin.
Ester tertawa mendengar ucapan Ellion yang menurutnya sangat lucu.
"Kamu memang tidak pernah berubah lexi! Perusahaan yang di jalankan oleh orang lain tidak akan menjadi sukses" ucap ester yang membuat Vadellion tersenyum kecil "kamu tidak bisa terus mengharapkan kakakmu! Freyan memiliki tanggungjawabnya sendiri, dan gito hanya orang luar!" Ujar ester yang membuat Ellion terdiam.
"Honey, jangan mulai!" Ester mengabaikan perkataan sang istri dan hanya menatap serius kearah Vadellion yang juga menatapnya datar.
"Dia harus tau soal prioritas sayang! Lexi harus tau apa yang terpenting sekarang dan bukan membuang-buang waktunya"
"Dad, saya tau apa yang saya lakukan"
Ellion menghela nafas, lagi-lagi pembahasan yang begitu berat, masalah yang begitu mudah tapi di persulit oleh pria yang di panggilnya ayah itu.
"Pikirkan apa yang saya katakan! Fokus dengan yang lebih penting" ucapnya pada akhirnya sambil melirik sheva yang sejak tadi diam di samping kathrina "Kamu bisa melakukan apapun, tapi daddy mengetahui segalanya!"
Ester lalu menatap kearah istrinya yang sejak tadi memejamkan mata, perdebatan seperti ini bukan sekali dua kali terjadi. Perdebatan antara ester dan Ellion memang sering terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIF (DELSHAN)
Fanfictionkatanya cinta harus memiliki feedback, tapi bagaimana jika mereka memiliki perasaan yang sama kuat tapi tetap saja terlihat toxic karena satu hal. posesif ketika dia mulai menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu, maka tidak ada seorang pun yang bol...