Chapter 8

4.4K 233 8
                                    

Setelah lama setelah aku berbincang dengan Gritte bel berbunyi dan seorang guru masuk ke dalam kelas...

5 jam pelajaran ku lewati akhirnya bel istirahat pun berbunyi.

"Pril ke kantin yuk laper nih"

"Yaudah yuk"

Setibanya aku dan Gritte di kantin aku memilih tempat duduk di pojok.

"Lo mau makan apa Pril biar gue pesenin"

"Samain aja deh"

"Oh oke bentar ya"

Ketika Gritte pergi aku memilih untuk memainkan ponselku tapi seketika kegiatanku terhenti ketika menyadari kehadiran seseorang duduk dihadapanku tapi ketika aku mendongak dan melihat siapa itu mataku serasa ingin keluar dari tempatnya.

"A... ali"ucapku terbata dan spontan langsung berdiri untuk pergi tapi aku tak beruntung Ali menahan tanganku

"Ali lepas"

"Pril dengerin gue... gue mau minta maaf sama lo plis"lirihnya

"maaf Li gue gada waktu lepasin gue"bentakku dan berhasil membuat Ali melepas tanganku... Aku berlari menuju kelasku.

Setibanya di kelas aku langsung duduk di bangkuku dan mengambil ponsel untuk mengirim pesan pada Gritte

To:Gritte

'Te maaf gue ke kelas duluan soalnya gue tadi kebelet gatahan jadi abis dari toilet gue langsung balik"

*AliPOV*

Setelah jam pelajaran selesai aku berniat untuk mencari Prilly dan minta maaf padanya dan karna jam ini jadi aku yakin kalo prilly pasti ada di kantin.

Setibaku di kantin aku langsung bisa melihat prilly yang sedang duduk di pojokan sendirian dan tanpa menunggu lama aku langsung menghampirinya dan dia langsung mengangkat kepalanya

"A....ali"ucapnya terbata yang membuatku heran kenapa dia gugup?

Tak hanya gugup aku baru sadar kalo matanya melotot dan dia langsung berbalik ingin pergi dengan sigap ku tahan tangannya dan

"Ali lepas"ucapnya semakin membuatku bingung

"Pril dengerin gue, gue mau minta maaf sama lo"lirihku

"maaf li gue gada waktu lepasin gue"aku terpaku dan tanganku terasa lemas hingga genggamanku di lengannya terlepas dan dia berlari pergi... Aku pun terduduk di kursi tak lama bel berbunyi pertanda jam pelajaran akan dimulai lagi.

Selama pelajaran aku tak bisa menyimak dengan baik hingga bel pulang berbunyi aku bergegas ke kelas Prilly untuk mengajaknya pulang bersama dan meminta maaf tentunya tapi, langkahku terhenti ketika aku tiba di kelas Prilly yang sudah kosong.

"kemana dia pergi? Bukankah bel pulang baru saja berbunyi?"gumamku dan aku melanjutkan langkahku keparkiran untuk mengambil mobil dan pulang ketika aku melewati gerbang aku melihat Prilly sedang duduk di halte sendirian.

"Sedang apa dia disitu?kemana sahabatnya?"

Tanpa menunggu lama ku jalankan mobilku menuju halte dan membuka kaca mobil

"Mana sih ini taksi lama banget"omelnya yang membuatku terkekeh.

"Pril ayo naik taksi susah di daerah sini"teriakku dari dalam mobil dan lagi" dia menoleh seolah" terkejut dan ingin lari tapi sebelum dia lari jauh aku turun dari mobil dan mengejarnya. Dia terus berlari hingga dia terjatuh karna tersandung sesuatu dengan cepat aku berlari ke arahnya.

"Makanya jangan lari"an kayak anak kecil aja,sini gue bantu"tawarku

"Gausah makasi gue bisa sendiri" tolaknya... Tapi aku tak mendengarkan tolakannya aku menggendongnya dan membawanya ke dalam mobil tanpa mempedulikan pukulan dan teriakannya.

"Lo jadi cewek bawel amat sih diem gitu gue gabakal ngapa ngapain lo gue cuma mau bantu dan minta maaf sama lo soal semalem"kataku ketika sudah sampai di dalam mobil

"Oke gue bakal maafin tapi dengan 1 syarat" kata prilly

"Apa ?"

"Lo harus perbaiki awal karir gue yang kemaren udah lo rusak"

"Oke siapa takut gue bisa lakuin syarat lo itu"ucapku tapi sebenarnya aku gatau bagaimana caranya. "Bodohnya diriku"omelku dalam hati

SKIP...

Aku sudah sampai dirumah tentunya setelah mengantar prilly pulang.

"Hah capek"keluhku sambil duduk di sofa ruang tamu.

"Baru pulang li?"ucap papa yang tiba" sudah ada di sampingku.

"Ha?! Papa ngagetin aja iya pa ali baru pulang"

"Kaget? Kenapa? Ada yang sedang kamu pikirkan?"

"Iya pa,,,tadi Ali sudah coba minta maaf sama Prilly dan dia mau maafin dengan 1 syarat."

"Apa itu li? "tanya papa antusias.

"Aku harus bisa balikin awal karir dia yang kemaren aku rusak"

"Oooo"ha!?hanya begitu tanggapan papa?apa dia ga ngerti kalo anaknya ini sedang galau karna syarat Prilly yang tak tau bagaimana caranya.

"Huh percuma Ali. Cerita papa ga ngasih ide apa apa sudahlah ali kekamar dulu"keluhku dan pergi kekamar

*PrillyPOV*

Aku pulang dengan kaki pincang ya walau di antar laki laki yang sangat menyebalkan itu tetap saja kakiku tak sembuh masih terasa sakitnya.

"Kaki lo napa Pril"suara itte yang bener bener ngagetin

"Ah? Ini jatoh tadi pas di kejar cowok nyebelin itu"ucapku

"ali maksud lo?"

Next? Votenya yg banyak dulu yaaa...

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang