Chapter 11

4.3K 219 9
                                    

I'm ready my love, to make you mine for life, to be the mother of my children and to grow old with you together. ~ Aliando Syarief

It feels like hell to know you are going to take someone to be your wife. My life now seems so dull,i just can't see you do it. Maybe, I fall in love with you? ~ Prilly Latuconsina.

●●●

*AuthorPOV*

Hari ini adalah hari minggu hari dimana sekolah libur dan hari ini digunakan oleh Prilly dan Gritte untuk berolahraga di sekitar taman kompleks.

"Aduh Tte gue capek minum dulu yuk" keluh Prilly.

"Ayok Pril gue juga capek"

Akhirnya mereka memutuskan untuk membeli minum di dekat taman dan duduk di bangku taman.

"Eh pril lo kira kira ikut gak tuh ke acara sepupu ali ?" tanya Gritte.

"Gue juga gatau tapi kayaknya nggak deh Tte" jawabku.

Tintintin, suara mobil mengagetkan Gritte dan Prilly dan merekapun berdiri menghampiri mobil tersebut dan betapa kagetnya mereka ketika melihat siapa yang keluar dari mobil itu.

"Hai Pril Tte" sapa Ali.

"Hai Li gimana ceritanya lo ada disini" tanya Gritte

"Tadi gue kerumah kalian dan kata bi Inem kalian lagi keliling komplek buat jogging" jawab Ali.

"Pril nanti malam kamu ku jemput ya jam 7 papa mau ketemu kamu"

"Oke Li" jawab prilly.

"Sejak kapan kalian pakek aku kamu gini?" tanya Gritte bingung.

"Kepo deh lo" kata Prilly.

●●●

Malam pun tiba tepat jam 7 malam Ali datang dan menjemput Prilly untuk pergi ke restoran bintang 5 kesukaanya.

Prilly memakai gaun berwarna merah darah tanpa lengan yg berada 8 cm diatas lutut, bisa dibilang mini dress itu dipadu dengan heels warna merah darah setinggi 8 cm jg dengan sebuah tas kecil berwarna yg senada dengan bajunya. Rambutnya digerai dengan sedikit keritingan di rambutnya mencerminkan kecantikannya, jg dengan make up tipis yg natural yg dipadu dengan lipstick merah darah. Prilly bagai bidadari malam ini.

Toktoktok...

"Iya tunggu sebentar" ucap Prilly bergegas keluar.

"Kita ber...." ucapan Ali terhenti ketika melihat kecantikan Prilly.

30 detik....

1 menit....

2 menit....

5 menit....

Akhirnya berhasil memecahkan kecanggungan dari mereka.

"Ali? Kenapa aku aneh ya? Bentar ya aku ganti deh bajunya" kata Prilly hendak memasuki rumahnya lagi. Namun dengan sigap Ali meraih tangannya hingga kedua mata mereka bertemu. Kecanggungan mulai terjadi.

'Cantik banget sih calon istri aku. Beruntung banget aku, kulit putih mulusnya cocok sekali dengan warna merah darah ini. Tak kebetulan warna kemejaku dengan bajunya sama. Benar benar jodoh kita ' batin Ali.

'Ganteng banget sih calon imamku, apalagi pake kemeja warna senada denganku, sungguh jodoh waranya sama merah darah. Dengan jas yg dipakainya Ali terlihat sangat gagah' batin Prilly.

1 menit...

2 menit...

5 menit...

"Ehh...Sorry Prill, aku reflek. Gk usah diganti udah cantik kok" ucap Ali menghentikan keheningan.

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang