Chapter 17

2.2K 91 11
                                    

Prilly POV

"Gimana?"

"Apanya yg gimana?" Tanyaku pada Gritte.

"Sekarang apa yang bakal lu lakuin?" Tanyanya lagi.

"Gw ga abis pikir kenapa dia bisa ngomong begitu dii depan press."

"Gw juga ga nyangka sih, tapi gimana ini? Semuanya juga usah pada tau dan beritanya itu udah nyebar." Jelasnya.

"Gw harus gimana Gritte?"

"Gw ga tau. Gw juga bingung Prill."

Kak Handika. Ya, hanya ia yang dapat ku minta tolong sekarang.

Aku pun menelponnya

Kak lagi dimana?

Di rumah sakit Pril, Kak Michelle abis melahirkan.

Oh iya? Selamat ya Kak!

Iya. Gimana Pressconnya tadi? Maaf tadi kakak udah mau fateng tapi kak Michelle tiba tiba sakit perut ya gitu deh.

Iya kak gapapa. Kak, punya waktu ga?

Emang kenapa Pril?

Prilly mau cerita sama kakak soal prescon tadi.

Yaudah, kamu dateng aja ke rumah sakit Ciputra. Kakak di ruang 125, nanti kalo udah nyampe telpon kakak ya.

Iya kak, makasih ya. Prilly jalam kesana sekarang.

Iya. Ati ati ya...

Iya kak!

Aku memutuskan sambungan telponnya.

"Gritt, kosongin jadwal gw sampe besok. Gw mau nenangin diri."

"Tapi lu jangan macem macem ya. Awas aja kalo lu mau bunuh diri atau apalah."

"Ya galah Gritteku sayang. Separah apapun keadaan Prilly Latuconsina pasti tidak akan bunuh diri. Yaudah gw pergi ya."

"Iya, ati ati ya. Kabarin gw lu. Awas kalo kagak."

"Iya bu Bawel banget cihh..."

"Oh iya, bawa mobil gw pulang ya. Gw naik taxi."

"Iya."

Aku pun meninggalkan Gritte lalu memberhentikan sebuah Taxi di sekitar hotel tempat presscon tadi dilangsung. Aku masuk dan air mata tak dapat ku bendung lagi.

Tuhan tolong aku.

•••

Sudah setengah jam aku berada di kantin rumah sakit ini. Hanya menangis dan menangis.

Kak Handika hanya menatapku sedari tadi dan mencoba untuk menenangkanku.

Mataku sudah pasti bengkak dan aku hanya dapat berharap tidak ada fans atau apapun yang mengabdikan momen ini.

"Udah dong nangisnya. Cerita sama kakak."

"Kak... Kak..." lirihku sambil menangis.

"Iya kakak disini. Udah ya nangisnya, sekarang kamu cerita. Kamu kenapa."

"Jadi gini kak ceritanya..."

FLASHBACK

Waktu itu abis di wawancara sama wartawan halo selebriti, pertanyan terkahir mereka membuat heboh lokasi. Jadi buat lerai kehebohannya aku ngadain konfrensi pers dan aku mengunfang Ali.

"Gimana Grit, Ali udah jawab?"

"Udah. Dia bilang dia mau. Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang