Chapter 15

1.8K 73 5
                                    

"Tindakan lu tadi itu memalukan tau ga. Sikap lu itu kayak bocah, bocah yang ga pernah sekolah." Marah Prilly.

"lu?" lirih Ali.

"Lu ngerusak reputasi gw. Udah buruan lu mau ngomong apa gw ga ada waktu." Ucap Prilly tegas.

"Maaf Prill aku maksudnya gw mau jelas..." ucap Ali yang terhenti karena Prilly.

"Jelasin apa? Soal masa lalu kita iya? Maaf tapi basi." Kata Prilly yang berhasil menusuk hati seorang Aliando.

"Lu berubah banget prill." Kata Ali yang tak tau harus bagaimana menerima perlakuan Prilly seperti ini.

"Iya dan gw berterima kasih sama lu. Kalo waktu itu lu ga pergi, gw ga mungkin jadi seperti sekarang." Ucap prilly dengan senyuman.

"Tapi aku mau jel..." ucap Ali yang lagi lagi di potong oleh Prilly.

"Ga ada yang perlu dijelasin. Kita udah ga ada apa apa lagi dan sekarang kita hanya sebatas teman, tidak lebih." Ucap prilly berdiri sambil mengajak Ali untuk bersalaman.

Dengan ragu Ali membalas ajakan Prilly, merasa sakit melihat Prilly pergi begitu saja dan teramat sakit melihat Prillynya sekarang.

"Ternyata kamu ga dengerin pesen aku Prill. Aku kecewa sama kamu walau aku atau sebenarnya akulah yang salah." Batin Ali meninggalkan selembar uang di meja dan meninggalkan restoran itu dengan perasaan yang tak dapat dijelaskan.

FLASHBACK

"Siapa sih Pril? Kok kayaknya kaget banget sih?" Tanya Gritte heran.

"Gritte, Ali baru sms gw dan gw ga tau harus ngapain. Bantu gw" ujar Prilly memelas.

"Apa? Ali?" kaget Gritte.

"Gw harus ngapain Tte? Jawab gw" bingung Prilly.

"Udah lu ga usah peduliin. Lu fokus syutting aja nanti." Jelas Grotte yang dibalas dengan anggukan dari Prilly.

Tak lama pun Prill memejamkan matanya. Ia terlelap dalam mimpi indah yang ia rasakan.

"Prill.... udh nyampe lokasi. Buruan turun, udh pada tungguin lu semua tuh." Kata Gritte sambil menggoyang goyangkan badan Prilly.

"Udah nyampe ya?? Gw ketiduran kayaknya."ujar Prilly lalu mengulet layaknya bayi.

"Dari tadi, yaudah yok turun. Udh pada nungguin tuh." Ujar Gritte kembali

"Iya iya. Yok turun." Ujar Prilly membalasnya. Mobilnya sudah disambut dengan hangat oleh para prillvers dari berbagai kota dan mancanegara. Dengan senyuman, Prilly pun melayaninysa dengan senang hati.

"Prill, udh di tungguin produser. Lu mau diomelin?" Ujar Gritte membisik. Prilly mengangguk.

"Prillvers, nanti kita ngobrol ngobrol lagi ya. Aku udah dipanggil buat take. Bye." Ujar Prilly seraya meninggalkan mereka bersama Gritte.

Namun ada suara yang membuat langkah Prilly berhenti.

"Prill... Ii.... Bie... Aku sudah pulang. Aku pulang untuk kamu. Prill, aku cinta sama km. Aku masih sayang sama aku, perasaan ini ga berubah. Aku tau gw ga pantes buat ngelakuin semua ini. Aku jg tau tapi ini semua aku lakuin karna aku cinta sama kamu. Aku mau jelasin ke lu kenapa gw ninggalin lu waktu itu apa lagi abis aku ngelamar km." Ujar seorang lelaki tak lagi kalau bukan Ali.

Ali yang berjongkok dengan satu kaki dengan sebuket bunga mawar itu pun menciptakan kericuhan. Tangan Prilly mengeras ingin sekali ia menampar wajah itu.

"Tahan Prill... Tahan emosi lu. Jaga image lu di depan orang Prill. Lu ini publik figur Prill... Tenang." Batin Prilly mencoba bersikap serileks mungkin.

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang