Chapter13

3.4K 196 12
                                    

Hi semuanya... Own Bie is back... Maaf baru next soalnya buntu bngt sama cerita ini.
•••
"Karena engkau berhasil mengubahku. Emang kau telah berhasil mendapatkan cintaku. Tapi sayang, engkau tak akan pernah bisa masuk lg ke dalam kehidupanku. " ~ Prilly

"Aku ingin sekali berada di sisimu, menemanimu, merawatmu dan menghabiskan sisa hidupku untukmu. Namun sayang, aku sadar aku tak pantas untukmu. Kamu berhak mendapatkan seseorang yg lebih dariku. Aku merelakanmu karna aku mencintaimu, Prilly. Selamanya." ~ Aliando

•••
Kring... Kring...

Bel penanda istirahat pertama sudah dibunyikan. Semua siswa siswi berlarian keluar kelas, tetapi tak semua. Gadis ini masih dengan tatapan datarnya, tak bersuara, tak makan, tak bergerak, lebih tepat dikatakan patung hidup.

Gritte sudah sangat sedih melihat hal ini, sangat ia tak mau sahabat karibnya menjadi seorang Prilly latuconsina 6 tahun yg lalu. Seorang yg seperti patung hidup, seperti sekarang. Tak ingin membuang waktu, Gritte segera menelpon Ali.

1 kali, tak diangkat....

2 kali, jg tak diangkat...

3 kali, telpon itu diangkat...

"halo?" tanya orang yg menerima telpon tersebut.

"Ali! lu dimana sih! tau gk prilly kayak patung hidup, bukan deh mayat hidup!" bentak Gritte tak karuan.

"Apa! Prilly kenapa Gritte? Jawab gw!"

"Lu kalo dah kagak peduli sama temen gw, lu ke laut aja" bentak Gritte lg.

"Gritte, gw mohon lu jagain Prilly, gw mohon bngt. Gw ga bisa kali ini. Sumpah gw ga bisa. Gw pingin bngt di situ nenangin prilly tapi gw ga bisa." mohon Ali.

"Gw pasti bakal jagain Prilly tanpa lu suruh tapi inget kalo sampe Prilly menjadi Prilly 6 tahun yg lalu, gw bisa jamin lu ga bakal bisa ketemu sama dia lg. Ga bakal lu ngomong sama dia lg. gw jg pasti jamin kalo dia ga bakal mau ketemu sama lu." ancam Gritte.

"Gritt, emang ada apa sih 6 tahun yg lalu?" tanya Ali.

"Lu ga perlu tau, yg penting lu harus ingat. Prilly 6 tahun yg lalu sangat berlawanan dengan dia yg sekarang." jawab Gritte

"Gw minta maaf bngt ga bisa jaga Prilly sekarang tapi yg lu harus tau Grit, Gw sayang dan cinta sama Prilly dan gw pasti kembali." tegas Ali lalu mematikan telpon itu.

Gritte mengeram kesal, ia bingung sekarang. Ia sangat tidak mau Prilly berubah kembali menjadi Prilly 6 tahun yg lalu. Bagai patung hidup, sungguh bersusah payah dulu ia dan Kak Handika membuat Prilly menjadi seperti ini. Hal ini tak boleh terjadi lg. Tak boleh.

Flashback

"Prill, lu makan ya, dengan lu begini itu ga akan mengubah apa apa." ajak Gritte.

"Prill, kamu udah 1 bulan ga makan apa apa. Cmn minum doang, lu ga bisa begini terus Prill. Kakak mohon, kamu makan ya. Nanti kamu sakit, Dia sudah tenang Prill, dia sudah tenang di sisinya." rayu kak Handika.

"Aku suapin ya Prill" kata Gritte serasa langsung mengambil bubur masakannya lalu menyodorkannya ke prilly.

"Buka ya.. Aaaa" kata Gritte namun tak dihiraukan Prilly.

Prilly tetap tak berkutik, tak bergerak. Tatapannya sangat datar, gritte maupun kak Handika sudah sangat pasrah. Sudah 1bulan sejak kejadian mengerikan itu tapi tak ada perubahan sekali pun.

"Kak..." kata Prilly pelan namun terdengar jelas di kuping mereka. Ini pertama kalinya ia berbicara setelah 1 bulan lamanya.

"Prilly?? Kenapa?" tanya Kak Handika.

"Kak tolong belikan aku sebuah dream catcher, lalu sebuah kertas origami lalu sebuah pena," minta Prilly.

"Buat apa Pril?"

Tapi tak dijawab lg oleh Prilly. Ia hanya melihat ke Kak Handika dengan tatapan memohon.

"Ok, kakak belikan... Kmu tunggu sebentar ya" pasrah kak Handika.

Seiring dengan kepergian kak Handika, Gritte mendekati Prilly. Gritte lalu memeluk Prilly, dengan tangisan yg sudah tak dapat ia bendung lg.

"Prill, sadar Prill. Udh satu bulan Prill, sudah waktunya kami berubah. Kamu ga bisa begini terus. Kamu harus maju Prill, lanjutin hidup kamu. Aku jg yakin dia ga mau liat kamu sedih begini. Aku, kak Handika semua sedih lihat kamu begini." Kata gritte masih memeluk Prilly.

Hening....
Itulah yg Gritte rasakan Prilly tak membalas pelukannya yg biasanya selalu ia balas. Hati Gritte hancur saat itu, harapannya sudah hilang. Musnah sudah. Tiba" Gritte merasakan seseorang yg memeluk erat tubuhnya dengan suara isakkan yg terdengar sangat jelas.

"Hikksss... Hikksss... Gritte... Dia udah ga ada. Gw di tinggal sama dia. Gw mau ikut dia aja. Dia itu hidup gw tte. Dia itu berharga bngt buat gw sama kayak lu sm kak Handika. Dia udh ga ada tte, dia udah pergi." Tangis Prilly.

Gritte hanya terdiam. Tak bisa berkata apa apa. Air matanya kembali pecah, ia mengeratkan pelukannya seolah memberi kekuatan pada sahabat malangnya itu.

Kak Handika pun masuk dengan membawa barang yg diinginkan Prilly tadi. Ia kaget sekagetnya melihat Gritte dan Prilly menangis sambil berpelukan. Senyum dapat terpancar dari bibir Kak Handika. Lalu ia setengah mati menahan air matanya sambil berjalan perlahan ke arah 2 gadis kesayangannya itu. Memeluk mereka erat, karna ia sangat menyayangi kedua gadis itu.

FLASH BACK OFF

Prilly POV

Aku sudah mencoba mencari Ali kemana mana sampai akhirnya entah kenapa pikiranku menjadi kosong. Tak ada yg bisa keluar dan masuk ke dalam otakku. Aku tak dapat berkata, susah sekali untukku jelaskan.

Aku berjalan ke arah taman belakang sekolah. Duduk di bawah pohon, memandang ke atas. Melihat langit yg berwarna biru dan mendengarkan kicauan burung yg merdu itu. Sungguh indah ciptaan-Mu Tuhan. Dunia ini engkau cipta dengan tangan, nafas-Mu.

Tiba" telponku berbunyi. Aku mengambil ponselku yg berada di dalam saku rokku. Aku melihat nama orang yg menelponku.

'Ali...' lirihku.

•••

Hi semuanyaaaa
Biar aku semangat buat next...
Comment & vote yg banyak yaa...

Pada penasaran ga Ali itu kenapa dan apa yg terjadi 6 tahun yg lalu pada Prilly?? Clue bertebaran di chapter ini...

Tunggu kelanjutan cerita ini dari aku segera makasih sudah mau baca ceritaku ini...

Makasih yg jg buat 31K reader, 1.82 votes dan 69 comments... Gak nyangka bisa sebanyak itu...

Kalo mau aku cepet next comment dan votenya digempur ok!

Kalo ada saran atau mau tanya comment aja ya nanti aku bakal bls dan jawab... makasih semuanyaa...

With Love,

OwnBie

KecewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang