hanya tentang penyesalan mereka yang menghabiskan waktu untuk memulai lembararn baru..
hanya sekedar penyesalan mereka yang tak menghargai waktu..
"akankah kita menyerah, lalu membiarkan waktu dan tenaga yang kita tanam menjadi sia-sia?"
-hwang hy...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Siapa? Hwang hyunjin"
"Bomin" jawab nya dengan wajah yang ia tundukkan tak berani menatap kedua mata nyalang milik Hyung nya
Hening sesaat dan tak ada jawaban dari mulut sang tertua setelah mendengar nama remaja itu disebut. Ia tak bodoh dengan melupakan seorang remaja yang juga sama tenar nya seperti mereka. Dulu ia juga mengenal remaja itu karna hyunjin yang sering menceritakan nya kepada para member
"Aku tak menentang pertemanan kalian, tapi ingat lah hyun kalian berdua sama sama seorang Idol. Bertindak nekat dengan bertemu di publik tanpa seorang keamanan itu seperti melompat di jurang" ucap chan, ia mencoba untuk mengatur amarah nya dan berusaha agar tak membentak remaja malang di depannya sekarang "lupakan, sekarang kembali lah ke kamar mu dan bebersih. Aku akan menemui mu nanti" ucap chan dan meninggalkan pemuda yang masih setia menunduk itu
Minho hanya menghela nafas, ia juga marah namun juga kasihan. Posisi nya kini tak bisa membantu dan membela siapapun, hyunjin juga salah melakukan hal se nekat itu. Ia memilih melanjutkan kegiatannya yang sebelum nya ia tinggalan tadi. Bahkan seungmin dan changbin yang semula nya duduk diam di sofa sekarang memilih kembali ke kamar mereka tanpa sepatah kata pun
Hyunjin berjalan gontai menaiki tangga menuju kamar nya, ia terus menunduk bahkan tak memperhatikan hal di depannya.
"Aws" suara ringisan berhasil membuatnya mendongak, ia melihat pemuda darah campuran itu tengah mengelus elus dahinya yang sempat terbentur dengan kepalanya "Jalan lah yang benar, aku tak tau apa yang kau pikirkan" ucap Felix dan melenggang pergi untuk ke tujuan awalnya
Hyunjin bahkan belum sempat meminta maaf kepada pemuda itu, seharian ini sepertinya ia serba salah
Selamat datang di kamar dengan suasana hangat dengan lampu jingga yang mampu membuat siapapun nyaman. Kamar miliknya ia tutup rapat dan ia memilih melemparkan tubuhnya kearah ranjang. Tak ada hak yang ia lakukan, hanya berbaring dengan tengkurap
Hingga suara getaran notifikasi ponselnya yang berbunyi membuat nya meraih ponsel tersebut dari balik saku celananya
Ahh ternyata pesan dari bomin, hyunjin memutar tubuhnya menjadi terlentang dan menjadikan sebuah bantal sebagai sandaran nya.
|apa kau baik baik saja??
Pertanyaan yang sangat aneh, mengapa ia bertanya seperti itu. Namun seakan terhipnotis hyunjin memilih membalas pesan tersebut
Tentu saja mengapa kau bertanya? |
|bukan begitu, maksudku apa kau tak di marahi oleh Hyung mu?
