chapter 17

65 15 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Terlihat dua remaja laki laki di sebuah kamar yang sunyi. Kamar itu di hiasi Oleh penerangan yang cukup untuk menerangi keduanya.
Chan, ia sibuk membersihkan noda darah di muka hyunjin. Bahkan sudah ada kota p3k yang terletak di sampingnya untuk mengobati kebanyakan lebam yang ada

Pemuda yang tengah merasa Kenas di wajah nya hanya bisa meringis merasakan sakit saat luka nya di tekan oleh obat. Hyunjin tak memperdulikan rasa sakit itu,namun hatinya teramat lebih sakit akan fitnah yang di berikan pada nya

"Berhenti membuat masalah" ucap bangchan, matanya sama sekali tak melirik hyunjin. Ia hanya fokus untuk mengobati luka luka itu, bahkan hyunjin mengira hyung nya yang satu ini menolak untuk percaya namun nyatanya salah

"Hyung percaya?" tanya hyunjin lirih, bahkan matanya terlihat satu menatap kosong kearah hyungnya

Chan tak langsung menjawabnya, ia terlebih dahulu mengemasi kotak obat obatan itu terlebih dahulu

"Kita belum menemukan bukti, hyung tidak mau main hakim sendiri" ucapnya ia meneleti kamar milik salah satu adiknya itu sebelum kembali berucap "tolong jaga sikap mu sampai kebenaran terungkap" ucap chan dan bangkit untuk keluar dari ruangan yang semakin lama penuh ketegangan itu

Hyunjin hanya bisa melihat perginya pundak lebar yang sering ia buat sandaran ketika lelah, sekarang pundak itu sudah tak menginginkan kepalanya lagi untuk bersandar.
Sebegitu menjijikan kah dia hingga orang melakukan ini kepadanya?

Ia sangat menyayangi minho bak kakak sendiri, karna sama sama seorang anak tunggal membuat mereka menganggap diri mereka saudara untuk saling melengkapi.
Namun, kenapa orang tega membuat fitnah untuk memecahkan hubungan mereka

Tanpa sadar setitik air jatuh membasahi pipinya dan di susul isakan yang membuat tubuhnya bergetar.
Ia mencoba untuk menutupi suara itu dengan mendekap wajahnya ke permukaan bantal. Sesekali ia akan menangis kencang di sana

"Wah wah, sepertinya aku datang di waktu yang salah" celetuk seseorang hyunjin dengar. Ia mendongak dan melihat seorang yang mungkin dalang dari semua ini

Ia berusaha tak membenci pemuda itu, karna mereka juga pernah menjadi sahabat. Namun apa yang ia lakukan membuat hyunjin terpaksa harus waspada kepada pemuda licik itu

"Ada urusan apa kau kemari" tanya hyunjin dengan terus mengikuti gerak gerik pemuda itu melalui matanya

Felix,ia sibuk mengelilingi setiap inci kamar milik hyunjin setelah mengunci pintu kamar itu hingga ia berhenti dan mendudukkan pantat nya ke mulut single bed sangat pemilik kamar.

Tubuh nya ia dekatkan kepada remaja yang hanya bisa waspada kepadanya. Ia angkat telapak tangannya untuk menggapai wajah yang sebelumnya terlihat baik baik saja menjadi berwarna ungu

"Lihat wajah yang di banggakan para stay itu, sudah ku buat hancur" ucapnya dengan senyum yang terlihat palsu. Hyunjin mencoba menyingkirkan tangan itu, namun cengkraman lah yang ia dapatkan.
"Ini baru permulaan, tunggu sampai ku buat kau hilang dari dunia dengan seribu bahkan jutaan kebencian orang orang di luar sana" ia lempar wajah itu hingga tertoleh, rintihan terdengar dari mulut remaja itu

Time Out -Hwang hyunjin (Blue ocean S2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang