chapter 1

239 15 0
                                    

Langit benar benar mendeskripsikan bagaimana cerahnya cuaca minggu pagi ini, semilir angin barat membuat helaian rambut seorang remaja ikut tersapu kearah samping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit benar benar mendeskripsikan bagaimana cerahnya cuaca minggu pagi ini, semilir angin barat membuat helaian rambut seorang remaja ikut tersapu kearah samping. Remaja yang sudah menginjak usia dewasa itu duduk di sebuah sofa balkon kamarnya dengan secangkir teh panas yang baru saja ia buat.

Sesekali ia menyeruput sedikit demi sedikit teh yang masih mengeluarkan asap putih itu, menikmati semilir udara segar khas pagi hari menambah semangat hari nya mengawali kehidupannya seperti biasa.

Deretan burung gereja berbaris rapi di sepanjang kabel listrik dituang ke tiang lain sambil bersaut saut bersiul merdu bak paduan suara.

Namun ketenangan itu buat kala suara seringan ponsel memecahkan suasana Damai milik remaja tersebut. Mau tak mau ia harus mengangkatnya.

"Apa??"

"....... "

"Tunggu"

Itulah kira kira percakapan singkat antara keduanya dan diakhir dengan panggilan yang di akhiri secara sepihak.
Ia pun akhirnya bangkit dari duduk nya dan menggapai sebuah jaket yang  menggantung rapi di sebuah tiang gantungan berbahan kayu.

Jaket ber dominasi warna hitam dengan abu abu melekat di tubuhnya dan seakan sudah menjadi style nya setiap hari tetap saja terasa pantas dan tak merenggut ketampanannya sama sekali.

Kakinya ia bawa melangkah keluar dari ruangan milik nya untuk menyapa dunia luar dimana seorang wanita dewasa yang menyambutnya dengan pakaian rumahan dan tangannya yang sibuk dengan piring piring yang telah terisi dengan beberapa makanan.

"Oh nak kau sudah bangun" sapa nya dengan ramah kepada anak laki lakinya

Yang disapa pun tersenyum singkat saat kedua manik mata mereka saling pandang, ia bawa tubuh nya untuk mendekat kearah sang ibunda untuk memeluk tubuh nya sebagai awal pagi hari itu.
"Iya ma, selamat pagi" ucapnya dengan memeluk tubuh ringkih sang ibunda

Sang ibunda pun membalas pelukan putranya dengan telapak tangannya tak lepas dari elusan surai lembut milik sang putra

"Mau kemana?? Masak udah mau berangkat, bisa nyempetin sarapan kan" ucapnya saat merasakan tubuh sang putra mulai mengendurkan pelukan nya

"In-yeop ini mau sarapan loh mah, urusannya masih nanti kok" ucapnya dan di lempari senyuman oleh sang ibunda

Tangan lembut milik wanita itu mengambil tangan sang putra untuk ia tarik menuju meja makan yang sudah di penuhi dengan beberapa lauk hidangan.
Bau harum semerbak masakan tiap masakan tercium saat tangan lihat milik wanita yang sudah memiliki putra dewasa itu mengaduk aduk sebuah soup yang masih mengeluarkan asap putih tanda masih panas.

"Wahh, ini harum sekali mah" ucapnya saat melihat tangan sang ibunda menyodorkan sendok sayur keatas piring yang sudah di beri potongan potongan roti di atasnya

Time Out -Hwang hyunjin (Blue ocean S2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang