Episode 13

35 5 0
                                    

Leon sedikit merapikan rambutnya yang sudah disisir sambil memperhatikan pantulan dirinya yang berada di cermin, ia melihat sedikit semburat merah masih menghiasi wajahnya karena perasaan malunya yang tak kunjung menghilang.

"Dasar alpha mesum" gumamnya dalam hati.

Setelah beberapa menit berusaha menenangkan dirinya, Leon mendengar suara pintu kamarnya diketuk dan ia segera membuka pintu tersebut.

"Dr. Leon, Tuan Darion sudah menunggu di depan ruangan acara" ucap Erick sambil merapikan jasnya.

Leon hanya menjawab dengan anggukan kecil lalu memasukkan beberapa barang bawaannya kedalam kantung jasnya membuat Erick menaikkan salah satu alisnya.

"Apakah jadwal heat anda sudah dekat?" Erick bertanya setelah melihat Leon memasukkan sebuah pil suppressor dan juga pheromone patch ke dalam sakunya.

"Hanya untuk berjaga-jaga" jawab Leon sambil tersenyum kecil.

Sebenarnya Leon memang tidak berada di dekat jadwal heat-nya tetapi entah mengapa beberapa bulan terakhir ini ia mulai mengalami perubahan yang tidak terkendali pada jadwalnya sehingga setiap kali ia mulai mendekati bulan-bulan dimana ia biasanya mendapatkan heat-nya ia selalu mempersiapkan barang-barang yang sekiranya diperlukan oleh dirinya.

"Oh iya, Tuan Darion juga menitipkan pesan ini" Erick menyodorkan sebuah kertas yang sudah dilipat menjadi 2 bagian.

Kali ini giliran Leon yang mengangkat alisnya karena ia tidak memahami mengapa alpha tersebut tidak mengirimkan pesan menggunakan handphone atau langsung memberitahukan ke manajernya yang saat ini berdiri tepat di depannya. Sambil berusaha untuk membuang semua prasangka buruknya, Leon hanya menganggukkan kepalanya dan mengambil kertas tersebut lalu membukanya.

Aku diminta untuk menemani nenekku jadi kau masuklah terlebih dahulu ke ruangan acara bersama dengan Erick. Aku sudah memberitahu semua orang bahwa kita baru saja mulai berhubungan sehingga kita tidak terlalu mengenal satu sama lain jadi kau tidak perlu ragu untuk berbicara dengan orang-orang lainnya.

Sebuah hembusan nafas dalam dikeluarkan oleh Leon, ia merasa bersalah karena ia seakan-akan menipu dan memberikan harapan palsu kepada keluarga Darion bahwa alpha tersebut akhirnya memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya.

"Baiklah ayo kita ke ruangan acara, sepertinya tidak baik apabila kita membuat mereka menunggu lebih lama" ucap Leon kemudian berjalan keluar dari ruangan suite-nya bersama dengan Erick yang berada tepat di belakangnya.

Walaupun jarak dari suite yang ditempatinya dengan ruangan hotel yang digunakan sebagai tempat acara pertemuan keluarga Darion tidak terlalu jauh, entah mengapa Leon merasa bahwa kakinya sangat susah untuk menggerakkan badannya.

"Omega Darion?"

"Apakah kalian akan segera menikah?"

"Sudah berapa lama kalian berhubungan?"

Kalimat-kalimat tersebut terus menghantui pikiran Leon karena sebenarnya ia masih belum cukup mempersiapkan dirinya untuk mengikuti acara tersebut dan tentunya ini adalah pengalaman pertamanya untuk datang ke acara keluarga seorang pasien.

"Sudah siap?" tanya Erick.

Leon memandang ke arah Erick yang tanpa disadarinya sudah berada di depannya dan memegang gagang pintu ruangan, pertanyaan tersebut kembali dijawab dengan anggukan oleh Leon dan direspon oleh Erick yang membuka pintu ruangan tersebut.

Tubuh Leon serasa membeku setelah ia melihat isi ruangan tersebut, hampir seluruh keluarga besar Darion sudah terduduk dan saling berbincang-bincang dan kehadirannya membuat semua orang terdiam dan melihat ke arah pintu masuk membuat dirinya menjadi pusat perhatian dari lebih dari 20 orang anggota keluarga Darion.

[bxb] OmegaphobicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang